Rian menatap dua pasangan itu datar, entah mengapa sesuatu yang ada dalam dirinya seolah ingin meledak, rasa marah dan tidak suka tiba-tiba muncul begitu saja
Rian tidak mengerti mengapa detak jantung nya memompa lebih cepat dari biasanya. Tidak, bukan Karna jatuh cinta atau apa pun itu, tapi Karna melihat perempuan yang berhasil menarik perhatian nya dipeluk cowok lain
Rahang Ryan mengeras, jemari tangannya mengepal keras membuat buku buku tangannya memutih, ingin rasanya ia menarik Lia menjauh dari sana, rasa tak rela menjelajar seluruh tubuhnya
" Hei.... Kamu kok ngelamun" Ryan tersentak dan menoleh kesamping nya , hampir saja ia melupakan kalau ia tidak sendiri kesini
" Aku udah manggil dari tadi loh, kamu kenapa?" Tanya perempuan itu khawatir
Ryan menggeleng kecil " maaf"
Perempuan disampingnya tersenyum lalu mengangguk " yaudah gak papa, yuk katanya kamu mau beli sesuatu? "
Ryan menatap cewek itu lalu tersenyum tipis " udah beli sepatunya?"
Ia menggangguk senang melihat Ryan tersenyum, walau pun tipis tapi tak apa , melihat Ryan tersenyum padanya saja sudah membuatnya senang tujuh keliling
"Udah kok, kamu emang mau beli apa sih?" Tanyanya penasaran
"Langsung pulang aja yuk?" Ryan menarik tangannya lembut
Gadis itu menautkan keningnya bingung " loh kamu gak jadi belinya? " Cewek berparas muka manis itu hanya pasrah ditarik tangannya
Mereka berdua pergi meninggalkan tempat tadi dengan perasaan yang berbeda, perempuan itu tersenyum sambil mengeratkan tangannya di pinggang Ryan lalu kepalanya bertumpu pada punggung cowok itu
** FAKE NERD**
" Yak!! Zidan! Balikin gak!" Pekik Andin kencang
" ambil aja kalau bisa" kata Zidan
" Lo tuh ya bisa gak sih yaudah cari masalah Mulu sama gue sehariiiii aja" ucap Andin kesal melangkah mendekati Zidan yang Posisinya berada di depan papan tulis
"Lagian juga rambut Lo lebih cantik rambutnya di gerai din" celetuk Zidan menghiraukan protestan Andin
Zidan duduk di meja depan yg hanya beda 2 meja dari meja Andin. Tangan kanannya memutar kunciran warna hitam, matanya sibuk memandang perempuan yang sedari tadi sedang menatapnya jengkel
" Yah suka suka gue dong, gerah tau kalo digerai. Udah ah sini balikin! " Andin menghampiri Zidan dan berusaha mengambil ikat rambutnya
Zidan tersenyum jail menghangat tangannya tinggi tinggi agar tidak terjangkau Andin yg tingginya hanya sebahu Zidan
"Ishh balikiiin Zidan......" Tangan Andin berusaha menggapai nya
" Ambil aja" ucap Zidan sekenanya
Andin kesal lalu gadis ini berhenti berusaha mundur satu langkah memberi jarak mereka. Lalu senyum misterius muncul dibibir tipisnya
" Gue kasih satu kesempatan lagi, kalo Lo gak balikin itu resiko Lo yah dan" Andin memperingati Zidan yang menghiraukannya dan masih menatap kunciran itu
"Gue udah kasih tau loh" dalam hitungan detik kaki Andin menendang keras tulang kering kaki zidan, Zidan yang tak tau aba aba langsung membungkuk memegang kakinya yang sangat sakit
" Anjing kaki gue " Zidan meringis perih
Andin yang tidak melewatkan kesempatan langsung mengambil benda kesayangannya lalu memakainya
Andin melangkah mendekati Zidan lalu menarik lengan laki laki itu " ikut gue "
Zidan hanya menurut sambil meringis kecil Karna mungkin lututnya sudah membiru sekarang, Zidan lupa kalau Andin pernah memenangi kejuaraan karate tingkat nasional putri, Zidan merutuki nasibnya ini
Andin membawa Zidan, atau lebih tepatnya menyeret laki laki itu ke arah uks. Bagaimanapun juga ini kesalahannya jadi ia mau tak mau harus bertanggung jawab
"Sorry" satu kata itu mampu membuat cowok ini senyum semalaman
***
" Andin mana ? " Tanya Icha yg baru dari toilet
Arin tersenyum" bentar lagi dapet PJ nih kita "
" Andin jadian nih ceritanya? " Icha duduk di kursinya " kok gue gak tau sih"
Arin duduk menghadap Icha lalu menyimpang dagu dengan tangannya " liat nanti deh, Andin pasti bakal jatuh cinta sama tuh zidat "
Icha menoyor Arin jengkel "Zidan " Icha memutar matanya " please deh gak usah ganti ganti nama orang " Arin tidak menanggapi nya
***
Icha berjalan menghampiri meja Lia " lia, ada yg nyari tuh "
Yang dipanggil Lia tapi yg nengok mereka bertiga, memangnya namanya Lia apa? Batin Icha terkekeh
Lia mengangkat alisnya seolah meminta jawaban , ' siapa?' yg hanya dibalas angkatan bahu Icha
" Liat aja sendiri di depan pintu tuh nunggu dari tadi" Icha tersenyum sebelum melangkah ke sahabat sahabatnya yang masih bersiap memasukan barangnya ke tas
Grace menyenggol lengan Lia " siapa Li? Tumben ada yg nyari Lo?" Rachel mengangguk setuju " cepet tuh keluar kasian yg nunggu, gak usah jual mahal Li Lo penasaran juga kan? "
"Bentar yah gue kedepan " Lia melangkah meninggalkan kedua sahabatnya setelah mendapat persetujuan
" Udah selesai?"
Langkah Lia terhenti saat itu juga, bayangkan saja siapa sih yang gak meleleh ada cogannn yang nyamperin Lo dengan posisi yang buat semua kaum hawa menjerit heboh
Ryan dengan posisi badan menyamping menghadap Lia, tangan menjadi sanggahan menopang tubuh sedangkan yang satunya lagi dimasukan kedalam saku celana abu abu sontak Lia yang baru saja sadar sedang mengamati Ryan langsung melihat kesekitarnya
" Eh, emmm... Kenapa kak manggil gue? " Tanya Lia langsung sambil sedikit menunduk Karna risih diperhatikan siswi siswi dikarodor yang menatap Ryan kagum lalu mencibir ke Lia
' kyaa!! Ryan ganteng banget anjir'
' setiap hari gantengnya makin nambah, parah gak kuat hati gue liatnya'
' itu Ryan ngapain nyamperin anak baru itu njir'
' yah mana gue tau goblok, nanya ke gue'
' gak pantes banget dia bersanding sama prince kita tau, ya gak sih guys'
' gak pernah ngaca kali si anak udik itu'
Ryan melangkah mendekati Lia lalu mencondongkan wajahnya kearah Lia " gak usah dengerin kata kata mereka, pulang yuk"
Lia mematung sesaat emosi nya meluap begitu saja mukanya langsung memerah seperti kepiting rebus saat menyadari betapa dekatnya jarak wajahnya dengan Ryan, Lia menunduk dalam lalu mengangguk kecil
Ryan mengacak ngakak rambut Lia gemash " gue tungguin nih, ambil tasnya"
Tampa banyak tanya lia langsung masuk mengambil tasnya dikelas

KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD
Novela JuvenilAchillia Calvert Annabeth, gadis cantik memiliki mata abu abu yang dapat memikat para lelaki, kulit yang putih pucat, rambut panjang hitam legam membuat para kaum hawa iri, bibir pink alami dari sang mommy, sangat sempurna apa lagi ia berasal dari k...