Lia memandang pantulan dirinya didepan cermin, lia berdecak setelah merasa puas dengan style nya.
Ketukan pintu membuat pandangan Lia teralihkan, Lia tersenyum manis yang jarang ia tunjukan diluar. Membuat kesan yang sangat dalam bagi siapapun yang melihatnya, matanya tidak lagi memakai softlens membuat pesonanya bertambah
"Masuk aja " sahut Lia berjalan duduk di kasur
" Lo udah siap kan Li? Langsung aja yuk? " Ajak Grace yang sudah siap
" Bentar dulu deh, Rachel nya mana? Tunggu dulu bentaran" Lia melirik ke arah tangannya , jam sudah menunjukan pukul 9 : 54
" Rachel Mah ngaret dia nemenin mami shany dulu ke butik" Grace mengingat pesan Rachel " Rachel bilangnya duluan aja, udah lah yuk keburu siang mah ntar macet"
Lia menggangguk setuju " yaudah lha kuy cabut" Lia meraih tas selempang warna soft pink kesayangannya hadiah dari tantenya di Paris
Lia dan Grace sudah sampai mall terkenal di Jakarta , Lia langsung saja menarik Grace kearah Gramedia berada
Baru saja masuk area gramed, Lia sudah menghilang dari pandangan Grace
" Aisshhh tuh anak udah ngilangin aja" grace berdecak pinggang sambil menggelengkan kepala
"Gue nyari pulpen aja deh mendingan dari pada kaya orang dongo, berdiri di pintu masuk" Grace langsung melihat lihat pulpen sarasa ,niat awalnya sih hanya menemani Lia. Tapi, mengingat persediaan pulpennya sudah hampir habis.
Lia berada dirak buku novel sedang asik menyeleksi mana novel yang seru menurutnya, Lia menyukai novel yang bergenre action, triller, dan tentu saja yang pembunuhan gitu
Lia membawa beberapa novel pilihannya dan mencari Grace "lo kemana aja sih, ilang ilangan Mulu" gerutu Lia saat menemukan grace
Grace memutar bola matanya " Lo udah selesai belom milihnya?"
"Udah, ini doang sih yang gue mau, seru gak kata lo? " Lia menunjukan 4 novel yang ditanggannya
Grace menautkan alisnya ngeri, " Lo boleh boleh aja sih beli novel banyak gue maklumi, tapi kenapa harus yg kayak gini sih?"
" Kayak gimana maksud Lo? Ini kan seru"
"Lo pikir sendiri deh cewe yang lain biasanya beli novel tentang kisah cinta lah petualangan lah atau komedi lah, lha ini Lo malah novel kayak gini" ujar Grace merinding
" you're Psikopat , Lo mau jadi psikopat apa beli ginian? akhhhhh buku yang lainnya gak sanggup gue bacanya" Grace cepat cepat kasih ke Lia
"Ahhhh yaudah lah ya, gue yang baca ini Lo yg repot . Yuk ah , mau cepet ke salon gak nih? Katanya Lo mau cat rambut, gimana sih" Lia menyerah kan buku bukunya ke kasir
"Anjir, sampe lupa guenya, eh ini nih sekalian Li bayarin yah, itung itung pahala deh sama sahabat sendiri" Grace menaruh beberapa pulpen yg tadi dipilihnya
"Yaudah ah cepet"
Lia mengambil uang di dompetnya dan membayar total. Setelah menerima plastik berukuran sedang tadi Lia memberikannya pada Grace
" Lo aja yang pegang, kan tadi gue bayarin"
Grace menggangguk langsung saya menarik lengan sahabatnya ini ke arah salon biasa mereka datangi
Lia duduk di kursi tunggu salon, salon langganan Grace ini bukan salon biasa gitu, ini salon bintang 3, salon terbaik yang ada di mall ini, selain pelayanan yang sangat bagus, tempatnya juga strategis untuk anak anak jaman sekarang, bisa dilihat dari dekorasi ruang tunggunya, paduan warna soft pink, biru muda, putih, kuning muda, dilengkapi sofa nyaman berwarna abu abu gelap. Dindingnya dipenuhi dengan hiasan hiasan unik, membuat kagum, pokoknya desainnya indah dan nyaman membuat Lia betah betah saja
Menit ke menit pun berlalu, Lia berdiri dan keluar salon sambil menunggu Grace ganti warna rambutnya, Lia tau Grace tombol bahkan seluruh orang tau, tentunya yang kenal dia yah, tapi untuk urusan rambut Grace sangat menjaganya, rambut panjang hitam pekat itu terjaga
Lia terus berjalan agak jauh dari salon untuk pergi ke tempat tujuannya. Lia mengambil hpnya di saku dan menuliskan pesan pada Grace
Gue mau liat liat jam tangan dulu
-lia
Lia masuk ke toko jam tangan bermerek tersebut lalu memilih milih jam tangan yang cocok untuknya , pilihan Lia jatuh pada jam tangan berwarna putih tulang yang di lapisi perak di tengahnya, sangat indah tentu saja mahal
Saat tangan Lia ingin memegang jam nya satu tangan lain meraih jam itu juga, alhasil tangan Lia memegang tangan laki laki itu
Lia menengadah ke atas Karna tubuh lawan bicara nya yg tinggi, Lia melotot dan langsung menarik tangannya lalu menunduk
" Lo...? Lia kan? Lo Lia?" Laki laki itu menatap kaget Lia lalu memegang lengannya
Lia merutuki dirinya dalam hati mengapa ia harus bertemu dengan cowok ini, memang gua dunia sempit banget
Lia terpaksa menatap cowok itu " Rion...?"
Dan rasanya Lia ingin menghilang dari dunia ini secepatnya
Rion tersenyum senang langsung memeluk Lia erat
"Rion kangen Lia , Miss u 'my Princess'"

KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD
Teen FictionAchillia Calvert Annabeth, gadis cantik memiliki mata abu abu yang dapat memikat para lelaki, kulit yang putih pucat, rambut panjang hitam legam membuat para kaum hawa iri, bibir pink alami dari sang mommy, sangat sempurna apa lagi ia berasal dari k...