.two

127 29 5
                                        

"Sorry ngomong begini tapi Daniel biasa aja."

Doyeon yang mendengar jawaban tersebut hanya terkekeh dan melanjutkan kegiatannya. Sebenarnya Chaeyeon bisa saja memuji Daniel, tapi dia tidak melakukan itu.

"Kalian bedua deket?"

"Deket gimana?"

Chaeyeon tentu tau maksud dari pertanyaan Doyeon barusan, tetapi dia memilih membahas pertanyaan Doyeon lebih lama. Entah kenapa dia kesal jika Doyeon menanyakan tentang Daniel terus menerus. Dia bukan cemburu, ya dia cuma kesal bukan cemburu.

"Temen kecil?"

"Bukan."

Chaeyeon bukan remaja perempuan yang polos dan tidak tau apa - apa tentang kehidupan remaja yang dia alaminya saat ini, dia juga pernah menyukai seseorang seperti yang di lakukan Doyeon sekarang.

"Ohhh."

Chaeyeon berdeham menetralkan suaranya agar tidak terdengar menyebalkan, "Kenapa harus Daniel?"

Sepertinya dia gagal.

Doyeon tertawa mendengar pertanyaan tidak terduga seperti itu keluar dari mulut perempuan yang baru dia kenal tadi pagi.

"Engga, sebenarnya aku kenal sama temen - temen yang barengan sama Daniel tadi waktu ketemu, tapi aku cuma gatau Daniel, jadi penasaran."

Tanpa bisa Chaeyeon hindari pipinya memerah dan ia menunduk malu, "o-oh ehm jadi gitu."

Doyeon tersenyum penuh arti seakan mengerti apa yang terjadi.

-

Chaeyeon melewati pintu gerbang sekolahnya dengan cepat berharap dia tidak bertemu dengan Daniel, tetapi keinginan itu dia kubur dalam - dalam saat melihat sosok Daniel tersenyum ke arahnya. Baru tadi pagi dia mengatakan Daniel bersikap canggung, tapi sekarang keadaan berbanding tebalik.

"Masih ngambek."

"Engga."

"Oke."

Chaeyeon menoleh ke arah Daniel yang berjalwn disampingnya, jadi selama ini dia tidak menyadari Daniel memang tampan.

Ternyata kegiatan Chaeyeon tadi tertangkap indera penglihatan Daniel dan membuat laki - laki itu tersenyum senang.

"Kenapa?"

Chaeyeon yang hanya setinggi bahu Daniel mau tak mau mengadah ke arah Daniel memasang wajah tidak pedulinya, "gapapa, ayo pulang."

Daniel mengedikkan bahu tidak peduli dan mengejar Chaeyeon yang meninggalkannya.

"Besok aku berangkat bareng Doyeon, jadi pergi duluan aja oke?"

Daniel memasang wajah sedihnya seakan - akan Chaeyeon akan pergi jauh darinya. "Yaudah aku ikut bareng kamu sama Doyeon."

"Gausah!"

Respon Chaeyeon yang tiba - tiba membuat Daniel kaget dan memandang Chaeyeon penuh tanya, yang dipandang menyadari sikapnya yang sangat memalukan, hanya saja dia tidak bisa menolong yang satu itu karena dia teringat perkataan Doyeon tadi siang saat mereka di kafetaria.

Ternyata Daniel masih ingin berbasi - basi dengan Chaeyeon jadi dia menanyakan Chaeyeon tentang hari pertamanya disekolah.

"Kamu kenal Doyeon?"

Daniel mengingat - ingat dimana ia pernah mendengar nama itu. "perna denger."

"Oh, dia populer ternyata."

"Dia mantannya Minhyun."

"Minhyun? Siapa?"

"Temen, yaudah deh kamu masuk duluan, ntar baru aku masuk."

"Yaudah dah, inget besok jangan tungguin aku."

Daniel tersenyum mengangguk dan melihat punggung Chaeyeon yang lama - lama menghilang dan Daniel melangkah menuju ke rumahnya dengan senyum penuh ironi.

Kapan Chaeyeon sadar?

--

iam continue this story haha, enjoy!

Wake Up (feat. Chaeyeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang