Chapter 2

713 61 1
                                    

"Cho depyonim, apakah anda akan datang di acara amal nanti malam ?" tanya Seohyun yang sedang merapikan schedule milik pria berbadan tegap tinggi dan tampan itu. Pria itu hanya mengangguk. "Kau juga ikut, pakai dress merahmu yang waktu itu," ucap Kyuhyun sambil tersenyum sebelum kembali menandatangani kertas - kertas itu.

"Baiklah, depyonim,"

Dalam hati, sekretaris wanita itu begitu senang ketika pria itu mengatakan bahwa dirinya ikut dan memperhatikan dress yang pernah ia gunakan sebelumnya, menyuruhnya untuk memakai dress itu lagi. Apakah depyonim mulai tertarik kepadaku ?, batin Seohyun bertanya - tanya dengan pipi merah merona.

***

Malam itu, semuanya terlihat mewah dengan busana mereka. Kyuhyun sudah rapi dengan tuxedonya sedangkan Seohyun terlihat menawan dengan gaun merahnya yang panjang. Bagi semuanya, mereka adalah pasangan kerja yang cocok jika menjadi sepasang suami dan istri, atau sekedar kekasih.

"Selamat malam, hadirin. Silahkan duduk di kursi yang sudah direservasi. Kami akan segera memulai acara amalnya untuk membangun sebuah apartemen besar bagi anak - anak tidak mampu di Afrika,"

Kyuhyun mempersilahkan Seohyun duduk sebelum dirinya sendiri duduk di kursinya yang berada tepat disebelah Seohyun.

"Barang pertama yang akan kami jual adalah kalung berlian seharga 60 juta. Salah satu koleksi milik Ratu Victoria dari Inggris pada zamannya,"

Kyuhyun menaikkan papannya. "Nomor dua puluh empat, Mr. Cho Kyuhyun. Ada penawaran lagi ?" tanya pria di depan itu. Sebuah papan naik ke atas. "Nomor empat pulu lima, Ms. Kwon Yuri ?" tanya pembawa acara itu.

"100 juta,"

"Ada penawaran lagi ?" tanya pria itu. Setelah beberapa saat, pria itu menentukan. "Baiklah, terjual kepada wanita cantik berbaju biru,". Tepuk tangan terdengar ke seluruh penjuru ruangan, hanya seseorang yang tidak. Ia terdiam.

Kyuhyun menoleh dan melihatnya, Kwon Yuri, wanita yang sudah menghancurkan hatinya, tersenyum lalu duduk di kursinya, meminum segelas air putih. Saat seorang wanita menghampiri Yuri, wanita itu meninggalkan ruangan.

"Seohyun, tunggu disini. Jika saya tidak kembali, pulanglah sendiri,"

Pria itu berlari ikut meninggalkan ruangan, mengintip wanita cantik itu. Yuri melangkah menuju taman lalu duduk disana, memandangi langit malam.

Kyuhyun mendekat, namun masih dalam tempat persembunyiannya.

"Saya tahu anda mengikuti saya. Anda boleh keluar dan bertanya jika anda ingin tahu sesuatu," ucap Yuri begitu anggun hingga Kyuhyun terdiam. "Kemana suamimu yang baru ?" tanya pria itu dengan nada tak suka.

"Suami ? Saya bahkan tak pernah menjalin hubungan sekalipun sebelumnya, Mr. Cho Kyuhyun,"

Pria itu mengerutkan keningnya bingung. "Jangan berpura - pura, Kwon Yuri," ucap pria itu dingin. Yuri justru terlihat bingung.

"Ms. Kwon, mari pulang. Anda harus menjalani terapi anda besok pagi. Tubuh anda sedang tidak fit pasca operasi di kepala an—"

Asisten sekaligus sekretarisnya itu terkejut melihat Kyuhyun merupakan pria yang sedang diajak wanita itu berbicara. "Kita sebaiknya pergi sekarang,"

Yuri hanya tersenyum tipis untuk perpisahan dan mengimbangi langkahnya saat asistennya menarik tangannya menjauh dari tangan pria itu dengan cepat.

"Operasi.. di... kepala ?"

to be continued.

If Only 만에 하나Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang