(Namakamu)Pov
Well.
Gue jadi ga enakan sama Zidny. Gara-gara gue mereka putus. Gara-gara gue mereka jadi berselisih paham. Dan, gara-gara gue Zidny jadi sedih.
Gue melihat ke arah kaca. Namun pandangan gue kosong.
Pikiran gue kacau balau. Apakah Zidny jadi benci sama gue? Apakah Zidny masih menganggap gue teman? Entahlah. Gue bingung sekali.
"Woy (nam)! ngelamun aja!" Iqbaal mengagetkan gue. Gue sedari tadi tidak sadar bahwa Iqbaal cerita.
Gue mikirin Zidny,Baal!
"Hah?Euuhh--" gue gugup. Antara harus jujur atau bohong.
"About Zidny?ga usah dipikirin." balas Iqbaal santai.
"Eh--btw lo belum sambung cerita lo yang di kantin." kata gue mengalihkan pembicaraan. "Ohiya--gue lupa,(nam)." kata Iqbaal sambil menepuk jidatnya.
"Gue kesel banget sama Zidny. Dan lo tau? bukan lo aja yang di tampar, tapi gue tadi malam yang masih notabenya pacarnya dia tampar,(nam)!" kata Iqbaal dengan nada serius.
Ga perlu lo bilang baal, gue udah liat pake mata dan kepala gue sendiri.
"Ohiya?Kok bisa?" tanya gue dengan nada pura-pura serius.
"Hanya masalah sepele,(nam). Dia cemburu karena bunda, ayah, teh ody akrab banget sama lo. Aneh kan?kelewatan banget. Terus karna gue bela lo di restorant. Padahal gue rasa, gue ga ada bela lo." jawab Iqbaal dengan mimik wajah kesal.
Zidny itu cemburu karena dia sayang banget sama lo kali. Dia ada hak buat cemburu. Gue? ga ada hak kali baal:))
"Terus?"tanya gue lagi
"Gue niat nganter dia pulang, eh dia bilang pulang naik taxi ya gue biarin. Nah dia tiba-tiba marah karena ga gue bujuk biar gue yang anter. Pas gue bujuk dia bilang udah telat, udah basi. Kan gue bete,(nam). Lo bayangin deh di posisi gue. Capek." balas Iqbaal dengan kesal. Gue terkekeh mendengar cerita Iqbaal. Lucu juga ya, harus ngadepin cewek posesif kayak Zidny.
"Asal lo tau (nam),pas gue udah sampai di rumah, gue telfon, gue bujuk biar dia ga marah." sambung Iqbaal.
"Dia angkat?"
"Di angkat. Tapi nadanya marah-marah ga jelas. Katanya ngapain gue nelpon dia malam-malam, terus dia kalau gue sayang sama dia, gue harus ngejauhin lo. Yakali gue ngejauhin lo jelas-jelas kita udah sahabatan dari umur 2 tahun." balas Iqbaal.
Jleeb
Jelas-jelas-kita-udah-sahabatan
Kalian tau rasanya kan?
"Makanya gue capek,(nam). Ga ngeerti ngadepinnya. Sampe berbuih mulut gue jelasin yang udh berjuta-juta kali dijelasin,(nam)." sambung Iqbaal.
Baiklah. Kali ini seorang (namakamu) tidak boleh cengeng. Kuatt!!!
"Menurut gue sih ya baal, Zidny wajar aja cemburu begitu. Apalagi kan dia juga baru tau kalau gue sahabat lo dari kecil." sahut gue sambil tersenyum kikuk.
Yaiyalah, gue menyembunyikan kesedihan gue.
Apaansih:v
"Hm-- lo pernah cemburu ga,(nam)?" tanya Iqbaal lagi. Gue yang tadi asyik ngeliatin jalan raya sontak kaget dengar pertanyaan Iqbaal.
Lo-pernah-cemburu-ga.
Yakali cewek ga pernah cemburuan. Garing si Iqbaal,Ih.
Lo pacaran sama Zidny aja gue udah cemburu tingkat internasional,Baal!
![](https://img.wattpad.com/cover/51682688-288-k597152.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat kecilku, Malaikat hatiku [CJR Version]
FanficSedari kecil,kita selalu bersama. Suka duka, canda tawa kita berbagi bersama. Berjalan waktu,kita dipisahkan oleh waktu. Namun,waktu memberi kita kesempatan untuk bertemu lagi. Bukan disengaja,namun tidak sengaja. Kamu tahu? Perasaan ku ketika keci...