Jadian.

684 64 10
                                        

-Aku akan belajar dari sekarang,berusaha agar hati dan jiwa ku terbiasa tanpa dirimu. Wahai kekasih ku yang tak dapat ku gapai-

(Namakamu) hari ini tetap belajar Full,walaupun hari ini hari terakhir dia sekolah di Global Islamic School.

Sekolah menyimpan kenangan dalam waktu kurang 1 tahun. Disini,dia banyak mengenal arti keluarga,arti persahabatan,banyak lagi tak bisa diungkapkan.

Disini,banyak menyimpan cerita suka dukanya bareng Iqbaal. Dia teringat pertama kali dia bertabrakan dengan sosok yang ia lupakan,disini. Tepat dia berdiri sekarang. Lutut (Namakamu) sedikit lecet membuat kakinya susah berjalan pun dibantu Iqbaal sampai ke UKS. Sejujurnya,(Namakamu) ingin menangis,namun mengingat ini di sekolah,(Namakamu) terpaksa harus menunda.

(Namakamu) pun mengikuti Mamanya ke ruang Kepala Sekolah untuk mengurus surat pindah. Setelah selesai, (Namakamu) dengan cepat berlari ke kelasnya karna jam sudah menunjukkan pukul 07.15

Benar saja,guru sudah datang. (Namakamu) pun menjadi perhatian kelasnya.

"Assalamualaikum,Bu..." Salam (Namakamu) sambil menyalim tangan Bu Irna,guru Kimia. "Waalaikumsalam. Kenapa kamu telat? Kamu tau sekarang jam berapa?" Tanya Bu Irna dengan nada meninggi.

Memang,Bu Irna termasuk guru yang paling disiplin di Global Islamic School ini.

"I--itu bu. Sa--sayaa dari ruang kepsek a--ada u--urusan." Jawab (Namakamu) grogi. "Urusan apa? Sampai2 kamu telat 15 menit?" Tanya Bu Irna. Tiba2, Kepala Sekolah datang.

"Bu Irna,maaf (Namakamu) tadi telat. Soalnya ada urusan dengan orangtuanya." Kata Kepala Sekolah. Mendengar kata kepala sekolah,seisi kelas ricuh. Mungkin mereka berpikir,kalau (Namakamu) terkena kasus.

"Maaf ni pak,urusan apa ya? Sampai2 dia haru ketinggalan pelajaran 15 menit." Tanya Bu Irna. "Tadi,(Namakamu) dan Orangtuanya datang keruang saya mau urus surat pindahnya,Bu. Karena itu,(Namakamu) telat masuk ke kelas. Sekali lagi,maaf ya bu." Kata Kepala Sekolah.

Lagi lagi,kelas ricuh.

"Heyy!! Harap tenang! Hargai saya dan Kepala Sekolah disini!" Celoteh Bu Irna. Seisi kelas pun langsung terdiam.

"Baiklah,(Nam) silahkan duduk." Kata Bu Irna mempersilahkan (Namakamu) duduk. Kepala Sekolah pun berpamitan dan pergi dari kelas.

Pelajaran pun dimulai~

###

Jam istirahat pun berbunyi,seperti biasa anak2 pada berhamburan kelas. Tidak untuk Dianty,Namira,Fadlan,Danu,Fauzan,Aqilah,Melati,Khalda,dan Hanif. Mereka membentuk lingkaran dan (Namakamu) ditengah. Mereka asyik melontarkan pertanyaan tentang kepindahan (Namakamu).

###

Gue,dan geng2 gue membentuk lingkaran dan gue di tengah. Zidny? Dia kayanya ga mau bergabung.

"(Nam),lo pindah kemana sih? Mendadak amat? Lo juga belum setahun disini." Kata Dianty.

"Iya (Nam). Apa karna Zidny ya lo pindah?" Kata Fauzan.

"Cih. Masa karna Zidny lo ningalin kita,(Nam)?" Kata Fadlan

"Iqbaal udah tau soal lo pindah?" Kata Namira

"Lo juga sih,ngapain pake acara ngeblock semua sosmed Iqbaal?" Tanya Khalda

"Tega bener lo,(Nam) ninggalin kita2?" Kata Danu.

"Gimana nasib Iqbaal ya,denger lo pergi tapi dia gatau?" Kata Aqilah.

Duh,jadi sedih ninggalin mereka yang udah sayang sama gue:""(((

Sahabat kecilku, Malaikat hatiku [CJR Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang