013

557 87 14
                                    

Sesampainya di ph Mina terlihat gelisah. Bukan gelisah karna tembus.

Taukan maksut dari tembus? ;)

Tapi gelisah karna yang lain.

Temen-temen Mina pada selfie-selfie canci. Soalnya tempat duduk mereka kane, deket sama jendela.

Jendelanya gede pula. Bah, mantap kali.

Pokoknya tempat duduk mereka mendukung buat foto cekrek-cekrek upload.

Sebelumnya mereka uda pesen makanan sama minuman.

Semua ditanggung sama si orkay, June.

Seperti bisa membaca raut muka Mina, saudari Lalisa Manoban angkat bicara.

"Lo kenapa Min?"

Mina ga jawab.

"Mina? Lo oke??" Tanya Lisa lagi. Tapi dengan pertanyaan yang berbeda.

Mina ngelamun gelisah ternyata.

"WOY MIN!" Rosé teriak sampe pengunjung yang duduk di sekitaran meja mereka ngeliatin. Dia goyang-goyangin tangan Mina.

Astofiruloh segitu keras kah suara mbak Oci yang mungkin saja lebih keras daripada suara toa mesjid?

Mina tersentak kaget. Dia kelabakan bingung mau jawab apa.

Ada siaran ulang nga Lis?

"Hah? Lo ngomong apa Lis??"

"Ga ngomong. Gue kumur-kumur!" Lisa manyun-manyun cakep. Sampe Bambam nyubit pipinya.

"Yaudah iya." Ujar Mina.

"Mina, ini hape lo. Ada yang telfon." Jihyo nyerahin hapenya Mina. Iya. Tadi Jihyo minjem hapenya Mina, biasalah kalo temen pinjem-pinjeman hape buat foto dan sebagainya. Selama ga nyentuh sesuatu yang berbau privasi.

Hape yang geter-geter itu sampe ditangan Mina. Dia bingung mau ngangkat tapi ragu...

Tapi akhirnya diangkat juga.

"Halo?"

"Kamu masih di dalem kan?"

"Iya."

"Dimananya?"

"Pizza Hut."

"Aku susul kesana ya?"

"Iya."

"Belom mau pulangkan?"

"Belom. Baru aja pesen."

"Yaudah kalo begitu. Kamu tunggu di depan biar aku ga kayak orang bingung nyariin kamu."

"Harus banget ya?"

"Iyalah."

"Yaudah deh. Nanti kamu telfon kalo uda mau sampe soalnya aku mager maksimal."

"Oke."

Setelah itu Mina nutup telfonnya.

"Siapa Min?"

"Kak Wonwoo nelfon gue. Katanya mau nyusul kesini."

"Oh."

[2] pretending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang