031

325 40 6
                                    

Pagi pagi banget Wonwoo nelpon Dino.

Kenapa telpon Dino? Karna yah Wonwoo ga mau ganggu jam tidurnya Mina apalagi ini masih jam setengah enam.

Ini sih udah lewat lama banget setelah Mina kecelakaan. Tapi Wonwoo tetep aja Wonwoo. Sukanya pura-pura nggak tau.

"Din, gue gabisa jemput Mina buat ke kampus. Soalnya ada jadwal ketemu dosen pagi ini mau ngasih laporan skripsi gue."

"Hmmm, iya bang santai aja. Semoga lancar bang. Biar cepet sidang terus lulus."

"Yoi, doain aja terus Din."

"Iya bang so pastiii. Gue tutup ya. Mau lanjut tidur."

"Bentar Din, tadi gue order bubur ayam buat dikirim ke rumah lo. Buat sarapan Mina sama elo. Abang lo ada di rumah?"

"Abang lagi ada acara reuni di luar kota."

"Yaudah kalo gitu satunya lo makan aja. Salamin buat kakak lo. Bilangin juga kalo ngambek jangan lama-lama."

"Hmmmm."

"Tar kalo sempet gue mampir ke rumah lo."

"Iya bang."

Yaudah abis gitu Dino matiin telponnya. Terus tarok di atas nakas. Abis itu lanjut merem deh.

Eh baru berapa menit Mina masuk kamarnya. Batal lah niat Dino untuk tidur.

"Din, anterin aku ya?"

"Kemana kak?"

"Kamu nggak ada kelas kan hari ini?"

"Ada sih. Tapi bolos. Kemana dulu?"

"Jalan ke mall."

"Bukannya lo ada kelas ya kak?"

"Hngg tau darimana kamu?"

"Bang Wonu."

"Hmm ternyata dia."

"Lagi marahan lo sama dia?"

"Enggak."

"Lah tapi dia bilang lo ngambek."

"Aku cuma butuh waktu sendiri."

"Heleh. Lo pengen putus kak?"

Mina natap Dino ga percaya gitu. Dino sih biasa aja.

"Jawab aja sih anying."

Mina terlihat terdiam sejenak. Setelah itu dia nganggukin kepalanya.

Lalu tangisnya pecah.

[2] pretending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang