#lovekills kim taehyung posted by 24bl+1
Lisa menangis, merasakan tangannya terikat kencang dan pisau yang terus melukai tubuhnya. Lisa rasanya sudah tak memiliki kekuatan. Setengah tubuhnha telah telanjang dan diikuti dengan sayatan di atas tubuhnya. Bercak merah karena tanda yang dibuat oleh lelaki Kim itu juga berada di sana, membuat Lisa frustasi luar biasa.
Ia masih tak mengira bahwa Jeon Jungkook tewas terbunuh. Bagaimana bisa? Padahal lelaki itu berjanji akan melindunginya. Tapi apa? Ia malah membuat Lisa terkurung bersama orang gila seperti Taehyung. Dalam hati ia berdoa, siapa pun tolong. Siapa saja tolong datang dan selamatkan aku.
Doanya terkabul, mungkin? Pintu kamar terbuka dengan dobrakan kencang membuat Taehyung berbalik dengan waspada. Dia tak mengenal pria di hadapannya, jelas ia belum menemuinya. Lelaki itu hanya diam hingga tangannya terulur dan detik berikutnya dari jarak sejauh itu ia melempar pisau tepat ke jantung Taehyung. Lelaki itu maju dengan perlahan. "Jangan khawatir, pisau itu telah kulumuri racun jadi kira-kira kau akan mati dalam tiga ..." dia menghitung mundur melihat wajah Taehyung yang kesakitan. "dua..."
Lelaki itu menyeringai, "selamat tinggal Kim Taehyung. Kau mungkin tak kenal siapa aku, tapi aku tahu siapa kau."
"Kenapa lama sekali?"
"Maaf-maaf tadi aku dan Ten terkena sedikit masalah di jalan. Kau tak apa, my Lisa?" Lisa memutar manik matanya, "oke, maaf aku bisa melihat lukamu. Biar kulepas tali itu."
"Cepatlah, Bam." Rengut Lisa, setelah melepas ikatan tersebut, Bambam melepas jaketnya dan memberikannya pada Lisa. Gadis itu mendengus, berjalan dengan angkuh kemudian setelah melirik ke jasad Taehyung ia menyeringai. Kakinya terangkat kemudian menekan pisau yang berada di dada lelaki itu. "Kim sialan." Ia berujar kemudian berbalik, diikut Bambam dari belakang.
Saat keduanya keluar dari gedung apartemen, sebuah van hitam telah menunggu. "Wah, kalian mendapatkan mobil yang bagus." Lisa memuji ketika masuk ke dalam mobil tersebut. Ia duduk di belakang dan mulai mengobati lukanya. "Malam yang indah untuk balas dendam bukan?"
Ten terkekeh mendengarnya, "kau benar. Malam yang sangat indah untuk balas dendam melalui tangan orang lain."
Bambam mendengus, "tsk, kalian berdua bersih sedangkah aku harus mengotori tanganku dengan pisau untuk Kim sialan."
Ten menoleh ketika mereka melewati perbatasan kota, jam telah menunjukkan pukul 00.01 menandakan waktu untuk membunuh telah berakhir. "Kalau kau lupa, aku mengendarai truk untuk membunuh Namjoon."
"Ah, kau benar. Satu-satunya yang bersih hanya Lisa si pemilik ide luar biasa ini." Bambam tertawa mengakhiri pernyataannya membuat Lisa menyeringai. "Itu karena aku tak mau mengotori tanganku untuk bedebah sialan itu." Lisa membalas.
Semua memang telah ia rencanakan dengan baik. Mulai dari membuat Jennie berselingkuh dengan Yoongi, karena Lisa tahu Jennie tertarik pada Yoongi sementara lelaki pucat itu terobsesi dengan Jimin. Dasar gila. Si bodoh Jimin malah membunuh Jennie karena kecemburuannya, sementara Yoongi ia biarkan dan membuatnya dibunuh dengan sianida. Oh, betapa Lisa mencintai otaknya yang jenius.
Lisa juga beberapa kali mendatangi Hoseok hanya untuk mengungkit apa yang telah Namjoon rebut, di sisi lain Lisa juga memperingati Namjoon untuk memasang jebakan. Lisa tersenyum bahkan tertawa teringat akan idenya. Bambam dan Ten hanya saling melirik maklum.
Untuk Jungkook? Oh, dia merasa menyesal karena lelaki itu cukup menyenangkan. Tapi sayang, membosankan. Berkali-kali Lisa bercerita tentang Jungkook pada Rosé, berpura-pura tak menyadari perasaan gadis itu. Membuat rasa cemburu semakin besar. Sama seperti yang ia lakukan pada Kim Taehyung. Brengsek yang pantas mendapat kata terima kasih. Kalau si brengsek tidak datang, tangan Lisa pasti kotor karena harus membunuh Rosé. Gadis itu menggeleng pelan dengan senyumnya, untung lelaki bodoh itu datang.
Seok Jin? Oh, lelaki itu jelas membenci Jungkook karena memenangkan suara terbanyak sebagai presiden sekolah. Jadi, Lisa hanya memberi sedikit bumbu. Jisoo? Gadis itu memang memiliki mental illness, Lisa bahkan hanya perlu mengirimi pesan kematian untuk gadis itu. Ah, kematian keduanya bagi Lisa hanya bonus. Lisa tertawa kembali, mengetahui bahwa keduanya mati bagai cerita romantis dalam sejarah; Romeo dan Juliet. Gila. Entah satu kata untuk Lisa atau keadaan yang ia ciptakan.
Lisa tak mengotori tangannya, sama sekali tidak. Yang dilakukan gadis itu hanya berkeliling untuk membuat kebencian akan satu sama lain semakin menggila. Lisa menatap keluar jendela, ia terkekeh kembali kemudian mengeluarkan buku hitam dari tas di sampingnya.
People I Hate
That Should Die.1. Kim Jennie
2. Park Jimin
3. Min Yoon Gi
4. Kim Nam Joon
5. Jung Hoseok
6. Jeon Jungkook
7. Roséanne Park
8. Kim Ji Soo
9. Kim Seok Jin
10. Kim Tae HyungReason To Kill:
1. Jennie selalu merendahkan orang lain, terlalu sering memamerkan kekayaannya, merebut perhatian yang harusnya menjadi milikku, selalu mengatakan aku jelek dan pengganggu
2. Jimin sering membullyku, mengatakan aku gendut dan sebaiknya mati
3. Yoongi selalu bersikap dingin dan menyuruhku untuk mati
4. Namjoon brengsek gila yang memamerkan kejeniusannya. Selalu mengatakan aku bodoh dan tak pantas hidup
5. Hoseok merebut gelar kapten danceku! Mengatakan aku menari seperti cacing yang diberi garam dan aku tak pantas menari
6. Jungkook orang gila yang merebut keperawananku dengan alkohol! PANTAS MATI! MANUSIA SIALAN!
7. Jisoo kecantikannya mmebuatnya sombong. Si brengsek tak tahu diri yang selalu memamerkan kecantikannya, bahkan menggunakannya untuk menaikkan nilainya. Sialan! Selalu memandang rendah orang lain.
8. Jin perfeksionis gila! Memarahiku karena masalah kecil dan menyuruhku bunuh diri? Akan kupastikan kau bunuh diri karena melihat orang yang kau cintai mati.
9. Rosé jalan brengsek! Menggoda pacar orang seenaknya! Orang gila yang tak tahu bahwa aku mendengar sumpah serapahnya ketika aku bersama Jungkook. Mengatakan aku pantas mati? Matilah lebih dulu!!!
10. Taehyung, Kim sialan! Selalu melecehkanku! Sialan! Akan kupastikan ia mati! Dia pantas mati!!!Mata gadis itu berubah, kosong tanpa emosi. Ia menatap dua orang yang yang sedang bersenda gurau. Pada akhirnya, ia hanya bisa percaya kepada Bambam dan Ten.
"Kalian tak akan mengkhianatiku bukan?" Lisa tiba-tiba bertanya.
Bambam menoleh, "tentu tidak. Apa kau gila?"
Lisa menyeringai, "ya, aku gila dan bisa melakukan apa pun. Jadi kalian seharusnya menepati perkataan kalian."
Ten tertawa, "tenang lah aku tak memiliki alasan untuk meninggalkanmu. Kau adalah adikku, sama seperti Bambam. Jadi, sekarang kita pergi dari sini. Bagaimana jika kembali ke Thailand?"
"Ya, aku rasa kembali ke sana lebih baik." Lis menjawab, mentap keluar jendela.
Ia memejamkan matanya, menikmati semilir angin. Sekarang, setelah dendamnya terbalas apa yang akan ia lakukan? Yah, mungkin ia akan membuat rencana lain saat di Thailand. Ia membuka matanya, menatap ke arah Bambam dan Ten yang asik bercanda kemudian menyembulkan kepalanya di antara kursi. "Aku lapar, ayo makan sebelum pergi dari kota gila ini."
Kota gila dengan kegilaan di dalamnya. Kota di mana kau bisa membunuh seseorang dalam waktu dua puluh empat jam. Jika kau memiliki satu kesempatan, siapa yang akan kau bunuh? #lovekills.
KAMU SEDANG MEMBACA
#lovekills [private] ✔
Fanfiction"jika kamu hanya memiliki satu kesempatan untuk membunuh, siapa yang akan kamu bunuh?"