Bab II : Be Mine

40 5 0
                                    

"Hal ini telah dimulai. Aku akan mengirim sinyal bahaya dari dalam. Jangan takut! Cinta adalah cara."
[EXO-Monster]

---

Ohna'94_storyline
Beautiful poster by Chuly Design

---

Mencintai seorang pemuda brandal, apakah aku salah?
Mencintai dalam diam, menjadi penggemar rahasianya, apakah aku salah?
Mencintai pria kaya dan palyboy, apakah aku juga salah?

Beberapa orang mungkin mengatakan itu hal wajar, karena mereka ber-prinsip bahwa cinta tidak memandang apapun, datang tak diundang. Namun, bagaimana dengan pendapat yang lainnya?

Terkadang aku sempat berpikir tentang hal itu. Apalagi dia-pemuda yang ku cintai-sangat patuh kepada sang Ibunda. Dia memang brandal, tapi tidak jika bersama Ibunya, sangat berbeda 180°. Percaya atau tidak, kenyataan memang begitu.

Tentang Ayah Im, aku tidak tahu apa-apa. Yang pasti, Jaebum-nama pemuda yang ku cintai-tinggal bersama Ny.Im sejak aku mengenalnya. Tidak ada selipan apapun untuk membahas Tuan Im jika bersama Jaebum.

Dulu saat kami pertama bertemu, aku pernah mengatakan hal kecil tentang keluarganya. Melihat jawaban yang di berikan, aku memutuskan untuk tidak bertanya lagi tentang hal itu di kemudian hari. Menyesal sangat. Karena setelah kejadian tersebut, Jaebum seolah tidak menganggapku ada selama lebih dari 3 bulan. Begitu marahkah dia karena itu? Jawabannya, iya!

Sifat keluarga Im yang tertutup, menjadi salah satu alasan mengapa aku menjadi pengagum rahasia Jaebum selama ini. Ya, selain sifat dinginnya kepada wanita. Tapi aku yakin, jika aku bisa melululuhkan hati pemuda itu, pasti mudah bisa mendapat restu. Bukankah orangtua akan bahagia bila anaknya juga bahagia? Prinsip itu akan ku pegang teguh untuk meraih hati Jaebum selama ini.

***

"Hey! Kalian!"

Suara berat dari arah seberang membuyarkan semua lamunan panjang juga tatapan ku pada pemuda tampan di depanku ini. Kami segera beranjak, membenarkan posisi seperti semula.

Aku sibuk membenahi rambut yang terlihat berantakan, sedangkan Jaebum sedang berpikir untuk menjawab pertanyaan dari sorot pandang seseorang pembuyar adegan romantisku ini.

"Aku dan dia hanya-"

"Sudahlah, ayo kita beraksi kembali! Kau bersama gadis ini segera pergi ke Bank Seoul, arra?" Pria itu berceloteh sembari memandang tajam ke arah Jaebum dan aku. Seperti ada raut kemarahan terpancar dari sana.

Beberapa menit, suasana menjadi senyap. Semuanya terdiam, hingga Jaebum berdehem keras membuatku dan pria itu menatap heran ke arahnya.

"Ayo bertugas! Mengapa kau tidak segera pergi?"

BLAM!

Seperti mendengar letusan bom, pria itu terjungkal ke belakang, terkejut akan ucapan sang ketua The Devil. Aku menahan tawa ketika melihatnya bersikap seolah mencari alasan untuk mengelak dengan menggaruk tengkuk. Persis seperti anak kecil yang tertangkap sedang mencuri. Menggemaskan.

"A-Aku pergi."

Tepat setelah berbicara, pria itu melangkahkan kaki menjauh dari kami. Tawa tertahan pun lepas sudah dari mulutku. Bukan sejak hari ini, dari beberapa waktu terakhir, pria itu selalu membuatku tertawa dengan tingkah konyolnya. Siapa dia? Yang jelas anggota The Devil.

Tanpa ku sadari, Jaebum menatapku intens sejak pria itu meninggalkan kami berdua. Akhirnya aku memergoki dirinya, lalu raut bahagia berubah menjadi menajam. Hawa panas seakan menyelimutiku. Ada apa dengan suasana mendadak ini?

"Jadilah kekasihku-"

TBC

MONSTER IM [COMPLETED] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang