Jeff the killer final: the triumph of evil-chapter 6A (original series)

197 11 0
                                    

Sumber:
mengakubackpacker.blogspot.com/2015...

“Lihat kan, aku benar! Pintu keluarnya ada di sini.”
kata pemuda itu sambil tersenyum.
“Kau sepertinya mengenal dengan baik asylum ini. Kalau begitu mari kita jemput Jenna dan Christine!”
Namun Theo justru heran ketika melihat pemuda di depannya justru mengunci pintu itu dari dalam.
“A .... apa yang kau lakukan?”
“Tentu saja aku paham tempat ini, Theo.” ia menyeringai,
“Aku pernah tinggal di sini!”

***

“Betapa bodohnya aku tertipu begitu saja!” maki Jenna dalam hati. Ia dan Christine kini bergegas menemukan Theo sebelum sesuatu yang buruk terjadi kepadanya.
Dalam hati ia bergidik ngeri. Sepanjang perjalanan ia bersama dengan seorang pembunuh dan tak menyadarinya. Dan jika benar dia adalah sang pembunuh, maka Jenna berani bertaruh pria yang tadi dikurung di dalam kamar adalah Liu yang sebenarnya.

***

Liu berjalan dengan sempoyongan. Kepalanya masih pusing. Mengapa ia tak membunuhku saja, pikirnya. Apa dia lebih mengincar anak-anak itu?

Dasar psikopat! Ia takkan membunuh mangsanya semudah itu. Ia lebih menikmati mengejar dan memburu mereka.
Entah mengapa, Liu yakin ia mengenal pria bertopeng Jeff yang tadi dihadapinya dan mengalahkannya.
Mungkin sudah lama sekali, namun ia pernah melihatnya entah dimana.Tiba-tiba Liu terjatuh, tersandung sesuatu.
“Astaga!” Liu langsung bangkit begitu sadar ia tadi terjatuh di samping tubuh seseorang.
“Marshall!”Liu merasa menyesal,

“Maafkan aku, Marshall! Seharusnya aku tak mengajakmu ke sini.”Liu menyadari sesuatu yang mengerikan.

Pistol Marshall sudah menghilang. Semoga saja salah satu dari remaja itu yang mengambilnya. Ia tak bisa membayangkan bila sang pembunuh mendapatkan pistol itu.
“Aaargh! Kepalaku!” Liu memegangi kepalanya kembali. Rasa pusing itu justru membangkitkan sebagian memorinya.Pembunuh itu. Liu tahu ia pernah melihatnya ... di masa lalunya.

Ia kembali ke masa lalu, dimana ia dan Jeff masih bersaudara. Ketika itu, mereka baru saja pindah ke New Davenport. Mereka masih anak-anak saat itu.
“Hai!” wanita itu datang bersama anaknya dari seberang jalan.
“Namaku Barbara. Kami tinggal tepat di seberang rumahmu. Apa kau baru saja pindah ke sini?”
“Ya, kami dan kedua anak kami baru saja menempati rumah ini. Senang mengenalmu.”
“Kebetulan sekali, anakku akan berulang tahun dan kami akan mengadakan pesta akhir pekan ini. Kami ingin mengudang kedua anakmu. Pasti mereka akan mendapatkan banyak teman di sana.”
“Terima kasih banyak. Aku yakin Jeff dan Liu akan senang datang ke pesta itu. Benar kan anak-anak? Oh ya, siapa nama anak manis ini?”bBarbara tertawa,
“Namanya Billy.”

“Fuck!” Liu ingat sekarang, “Dia Billy, kakak Tessa!”

***

“Sayang sekali aku harus membunuhmu. Padahal aku menyukaimu.” kata Billy sambil memainkan pistolnya ke arah Theo,

“Kau sama seperti aku. Kita adalah pembunuh.”
“Aku ... aku tidak sepertimu ...”Pria itu tertawa,
“Hahaha ... aku tahu semua tentangmu, Theo. Aku melihat kalian malam itu dan aku memutuskan untuk menguntit kalian. Aku mendengar semua percakapan kalian. Aku bahkan pernah berada bersama Jenna di kamarnya, saat dia tidur ... saat ia mengingaukan namamu ...”
Theo menelan ludahnya. Jenna masih memperhatikannya hingga saat ini? Ia semakin merasa bersalah mengikuti semua permainan Leo hanya untuk membalas dendam.
“Aku tahu kau cemburu pada Leo. Karena itu kau membunuhnya.”
“Tidak!” seru Theo sambil memegangi kepalanya,
“Itu salah! Aku tak berniat membunuhnya! Ia yang berusaha membunuhku!”
“Hahaha kau bisa mengatakan apapun yang kau suka, Theo! Namun aku tahu kegelapan hatimu ... aku tahu dalam lubuk hatimu, kau menginginkan dia mati!”
“Dia mengancam Jenna!”
akhirnya Theo mengungapkan kebenarannya,
“Ia mengatakan bahwa setelah membunuhku, dia akan mengincar Jenna! Aku melakukannya untuk melindungi Jenna! Aku harus, karena aku mencintainya!”

Nightmare: Urban Legend And CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang