Chungha POV
Hari ini aku tidak pergi sekolah.
Kepala ku sakit, umm mungkin itu hanya alasan.. ntahlah aku sedang tak ingin melihat banyak orang, dan hatiku masih terlalu rapuh untuk melihat Daniel dan Nayoung ber interaksi di sekolah.
Biar kuceritakan tentang aku dan Daniel. Dan sedikit tentang Nayoung.
Aku dan ibuku pindah ke Busan dari Seoul saat umurku 7 tahun. Kami pindah dengan uang kematian ayah yang asuransi berikan, dengan apartemen kami di Seoul yang tidak kami jual, disana banyak kenangan dengan ayah kata ibu, walaupun aku tidak terlalu ingat betul bagaimana wajah ayah.
Kami kehilangan nya saat aku umurku masih terbilang kecil jadi ingatan ku samar-samar, yang aku ingat ayah pekerja keras, ayahku pergi kerja pagi sekali saat matahari pun belum muncul dan pulang malam hari saat matahati sudah tidak ada. kenanganku dengan nya sangat sedikit.
Tujuan kami pindah apalagi kalau bukan karna ingin memulai hidup baru.
Kami pindah ke perumahaan yang bisa di bilang cukup 'mewah', aku sempat takut tidak memiliki teman di rumah baru, ya karna.. di Seoul kami hanya keluarga biasa-biasa dan tinggal di Apartemen biasa juga.. alasan ibu memilih perumahan ini karna 'ingin aku hidup se layak mungkin'.
Ternyata ke khawatiranku salah.. baru saja satu hari aku pindah dan hari itu hari pertama aku masuk ke sekolah baru sudah ada anak laki-laki berumuran sama denganku mengetuk pintu rumah kami dan mengajaku pergi ke sekolah bersama. Aku ingat sekali wajahnya saat itu, tersenyum lebar dengan mata monolid nya, rambut nya berwana hitam pekat dan dia menenteng beberapa makanan ringan yang akan diberikan padaku sebagai 'perkenalan' katanya, walau aku pun cukup aneh dengan cara berkenalan nya. Ya anak aneh itu Kang Daniel, cinta pertamaku.
Ibuku ternyata mengobrol kemarin malam setelah membereskan beberapa perabotan dengan tante Kang yang tenyata itu ibu Daniel, ibu mengatakan aku bersekolah di sekolah yang sama dengan Daniel.
-
Di hari ulang tahunku yang ke 8 hanya Daniel yang datang, karna memang hanya dia temanku.. dia memberiku boneka sebagai hadiah ulang tahun pertama darinya, padahal dia tau sendiri aku bukan wanita yang menyukai hal-hal manis, dia memberiku boneka sebagai hadiah dengan alasan 'kata ibuku biasanya seorang ayah memberi anak perempuan nya boneka sebagai hadiah ulang tahun jadi, mulai sekarang aku akan menjagamu seperti seorang ayah atau kakak laki-laki'.
Aku sangat senang sampai menangis saat itu. ibuku, tante Kang dan paman Kang hanya tertawa melihat Daniel memeluk ku saat aku menangis dengan wajah nya khawatir, dia kira perkataan nya ada yang salah, lucu sekali..
Saat kami masuk SMP, disitu lah Lim Nayoung mulai datang ke kehidupan kami. Dan saat itu juga Daniel..um..tiba-tiba terlihat sedikit lebih tampah.. tubuh nya menjadi jauh lebih tinggi dariku padahal sejak dulu aku lebih tinggi darinya, menyebalkan. dada nya juga menjadi sangat bidang lalu suaranya pun merendah. Sejak SMP banyak murid-murid di sekolah bahkan sampai murid-murid luar sekolah pun menggilai nya. Ugh aku kesal setiap mengingat masa-masa kelam ini dimulai.
Lim Nayoung adalah teman pertama ku setelah Daniel di Busan. Aku sempat bangga anak secantik Nayoung mau berteman dengan ku. (qm jg cantiq qoq chungha)
Memang ku akui dia sangat baik, diawal saja!sikap nya padaku mulai berubah saat tau aku dan Daniel teman dekat. Awalnya dia hanya menanyakan hal-hal kecil tentang hubunganku dengan Daniel sampai akhirnya dia mulai melarangku untuk terlalu dekat dengan Daniel. Aku tidak pernah mengatakan ini pada Daniel karna aku takut di sebut pengadu. Dan jika aku bertemu Nayoung saat ada Daniel pun kami berdua bersikap biasa saja, yaa.. aku tau Nayoung hanya cari muka.
Daniel dan Nayoung akhirnya menjadi dekat karna memang aku yang mengenalkan mereka dari awal. Daniel pun jatuh hati pada sikap manis Nayoung, yang sebenarnya menurutku menjijikan. Umm itu memang hanya perkiraan ku tapi aku yakin itu benar! Lihat saja setiap bertukar pesan dengan Nayoung wajah nya menjadi konyol.
-
mulai saat itu aku bukan lagi satu-satu nya wanita yang ada di hidup daniel..
baru kusadari juga.. Aku menginginkan Daniel hanya untuku.
Aku mencintainya.
-
Sekarang aku menginjak tahun terakhir di SMA, wanita jalang itu Lim Nayoung (maapin aqhu Nayoung lup yu) memasuki SMA yang sama denganku dan Daniel.
Aku pun tidak mengerti, Nayoung sangat memperlihatkan dia menyukai Daniel, orang buta pun bahkan dapat merasakan aura menjijikan Nayoung jika sedang bersama Daniel. Kenapa mereka tidak berpacaran saja? Perasaan mereka mutual kan?
-
Dari awal memang ini sudah kesalahanku, aku terlambat menyadari bahwa aku mencintai nya, dan salah ku juga bersikap lemah saat Nayoung mendorongku dari mimpiku sedikit demi sedikit untuk menjalin hubungan lebih dari teman dengan Daniel.
Aku terlambat, waktu tidak memihakku saat itu.
Sekarang yang bisa kulakukan hanya bertahan untuk tidak mengungkapkan.
Walaupun rasanya lebih dari sekedar patah hati.Hatiku harus kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Hurt Me Beautifully | Kang Daniel
FanfictionTapi, apakah kamu tahu rasanya bertahan tapi tidak berusaha memiliki? Bertahan untuk tidak mengungkapkan? Percayalah ini lebih buruk dari sekedar patah hati. •Fanfiction Kang Daniel Produce 101 Season 2/Wanna One in Bahasa Indonesia•