Flashback 1-4

635 23 1
                                    

Still Chungha POV boi

Ting!
Kudengar bunyi nada dering handphoneku menandakan adanya pesan masuk.

Ting! Kudengar bunyi nada dering handphoneku menandakan adanya pesan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manisnya..

Hah.. sangat sulit rasanya untuk tidak menyukaimu Kang Daniel.

-

"YA KIM CHUNGHA!"
"ASTAGA DANIEL! Kau mengagetkanku! Kau ini kenapa, berhenti berteriak tidak jelas, ini bukan hutan!"
"BAJUMU! AMORAL!"

"YA KIM CHUNGHA!""ASTAGA DANIEL! Kau mengagetkanku! Kau ini kenapa, berhenti berteriak tidak jelas, ini bukan hutan!""BAJUMU! AMORAL!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau berlebihan"
Aku berjalan melewatinya tidak peduli. sungguh dia berlebihan.. pakaian ku jauh dari kata amoral!
"Baiklah paling tidak pakai jaket ku"
Daniel langsung membuka jaket nya dan memakaikan nya padaku dengan sedikit 'paksaan'. wajahnya kesal, menggemaskan.

Ugh aku ingin menciumnya.

-

"Daniel aku rasa film ini akan menarik, bagaimana denganmu?"

Aku melihat kearah nya 'kenapa dia diam saja'.

Oh.. pantas saja, dia sibuk membalas pesan Nayoung. Terlihat jelas ada nama 'Lim Nayoung' diatas nya.

Aku penasaran Daniel menyimpan nomor ku dengan nama apa di handphone nya. Paling tidak 'Chungha' atau 'Kim Chungha'.

Hahaha. Kau berharap apa.

"Daniel?"
Aku memanggil dengan nada lirih sambil menepuk pundak nya. Menyebalkan.
"Ah! Kenapa chung? Kau mau menonton apa?"
Dia sontak lalu menyimpan kembali Handphone nya di saku lalu menatapku sambil tersenyum.

Hangat.

Sangat hangat rasanya melihat senyuman nya, rasa kesalku langsung hilang.

Hahaha, dasar kau wanita mudah Chungha-ya.

-

Selama film berlangsung pikiranku campur aduk.
Hari ini aku dibuat senang karna dia mengatakan hari ini adalah kencan, ditambah lagi sikap berlebihan nya soal pakaian ku.
Aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiranmu Daniel.

-

Selesai film kami langsung menuju cafe langgananku dan Daniel untuk sekedar meminum teh atau kopi dan memakan kue.

Daniel tetap sibuk dengan handphone nya, dari setelah film selesai dia langsung menatap handphone nya terus menerus seakan handphone nya itu akan hilang jika dia tidak menatapnya walau hanya sedetik.

Pesanan kami datang, dan ya, Daniel tetap menatap handphone nya dengan sesekali tersenyum.

Menjijikan.

"Daniel pesananmu sudah datang"
"Tunggu sebentar okee?"
Dia menatapku sekilas lalu kembali memperhatikan handphone nya.
"Terserah!"
"Kenapa kau berteriak?"
"Tidak, aku hanya ingin berteriak karna 'bahagia' hari ini menyenangkan bermain dengan mu"
"Bagus lah aku ikut senang hahaha"
Dia berbicara padaku tapi tetap menatap handphone bodoh nya itu, benar-benar anak ini.

Aku muak, aku tau Nayoung sangat cantik, memiliki nya adalah hal yang sulit dan akan sangat membanggakan.
Tapi ayolah.. dia yang mengajaku pergi disaat aku sedang menyelesaikan tugas akhir kimiaku yang besok harus dikumpulkan.
lalu sekarang? dia hanya sibuk dengan handphone nya dan membuatku merasa di acuhkan, sangat memuakan.
Dan di tambah lagi mereka belum berpacaran. Daniel jaga sikapmu bodoh..

Aku ingin menangis.

"Daniel, kau ingat tentang lali-laki yang sering aku ceritakan?"
Kenapa aku membahas ini lagi, kau bisa badmood 3 hari kedepan jika membahas perasaan mu chung.
"Hah apa lagi? Aku tak suka dengan nya."
Lihat.. dia langsung membuat ekspresi kesal, ah bukan, sangat kesal lebih tepat nya. Handphone nya sekarang menjadi tidak menarik. Matanya menatapku tajam seperti mengatakan 'aku tak suka aku tak suka jangan bahas dia'
Apalagi sekarang.. mau membuatku se bingung apa lagi kau Kang Daniel.
"Dalam diriku ada rasa ingin tahu kehilanganku dalam hari-hari nya akan memberikan dampak buruk atau tidak. Apakah dia akan memikirkanku sampai jam 3 pagi, apakah dia merasakan sesak di dadanya, atau mungkin dia merindukan ku setengah mati.. seperti aku jika membayangkan kehilangan nya. Aku ingin tahu apakah aku penting untuk nya Daniel.."
Air mataku jatuh, Daniel merubah posisi duduk nya menjadi di sebelahku lalu memelukku.
Aku dapat merasakan pundaku mulai basah, aku tahu dia ikut menangis.
Selalu seperti ini. saat aku mengatakan bahwa aku sangat mencintai nya dengan merubah tokoh utama nya menjadi orang lain.

Aku tahu dia khawatir.

Karna aku teman nya.

---

Suka gaaa? komen dong kalau suka hehee, kalau ada kekurangan juga komen biar bisa lebih baik🤗

You Hurt Me Beautifully | Kang Daniel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang