Cinta. Cinta adalah saat gue bisa selalu bersama dia. Karena cinta gue adalah dia.
.Romeo.
Romeo putuskan untuk menjenguk Karen kerumahnya. Karena jujur ia sangat merindukan gadisnya itu. Ia membawa mawar merah untuk Karen. Ia juga membawakan bakso kesukaan kekasihnya itu.
Tok...Tok...Tok...
"Eh den Romeo. Masuk den," bi Minah -pembantu dirumah Karen- mempersilahkan Romeo untuk masuk kerumah.
"Karen-nya ada bi?" tanya Romeo setelah melangkahkan kakinya didalam rumah Karen.
"Ada den dikamarnya. Den langsung keatas aja ya," jawab bi Minah yang dibalas anggukan oleh Romeo. Ia menaiki tangga rumah Karen dan langkahnya berhenti tepat didepan pintu putih polos yang berada dibagian ujung kanan. Diketoknya pintu itu setelahnya ia buka, ia mendapati Karen yang tengah tertidur.
Ia melangkahkan kakinya kedalam kamar itu. Dihampirinya Karen, lalu dielusnya wajah Karen dengan lembut membuat gadis itu mengeliat dan membuka matanya.
"Aku ganggu kamu ya?" tanya Romeo lembut.
"Nah. Sama sekali engak. Aku mala seneng kamu disini," jawab Karen dengan nada manja. Ia bangkit dari posisi tidurnya.
"Bagus deh kalau gitu. Nih, aku bawain mawar sama bakso kesukaan kamu," Romeo menyerahkan bunga mawar dan bakso itu pada Karen yang tampak bahagia menerimannya.
"Thanks honey," ucap Karen tulus.
"Em, tapi aku pengen banget makan di McDonald's," lanjut Karen dengan raut memohon.
Romeo tersenyum pada Karen. Diacaknya rambut indah Karen lembut.
"Apa sih yang engak buat kamu. Yuk."---
"Makan yang banyak ya," kata Romeo sambil mengelus rambut Karen lembut. Saat ini mereka sudah berada di McDonald's yang tak jauh dari rumah Karen.
"Kalau makan banyak nanti aku gendut yang," protes Karen sambil memanyunkan bibirnya namun tetap mengunyah makanannya.
"Gak papa dong kamu gendut. Jadi kamu gak ada yang godain jadi aku gak perlu cemburu," ucap Romeo santai membuatnya mendapatkan cubitan yang cukup kuat dari Karen dilengannya.
"Dasar," sungut Karen manja. Ia menyandarkan kepalanya dibahu Romeo membuat beberapa orang yang ada didekat mereka yang rata-rata gadis meraja menatap iri.
"I love you Karen," ungkap Romeo sambil mencium pangkal kepala Karen.
"I love you too my Romeo," balas Karen.
"Ekhm, pacaran aja mulu. Gak kasian apa lo pada sama jones kayak kita," celetuk Dave yang entah muncul dari mana berjalan bersama Vino mendekati pasangan yang tengah dimabuk kasmaran.
"Eh, sori yak gue gak jones kayak lo," sahut Vino tak terima. Vino dan Dave duduk didepan Romeo dan Karen.
"Oh iya gue lupa lo kan jomis ya," seru Dave sambil menepuk jidatnya.
Romeo, Karen, dan Vino mengerutkan dahinya binggung apa maksud Dave.
"Jomis tuh apa?" tanya Karen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinta & Romeo
Teen FictionKamu benar. Nyatanya aku hanyalah pemeran antagonis dicerita cinta kamu yang sempurna dengannya. Kamu benar. Aku bukanlah seorang pemeran utama yang akan mendapatkan akhir bahagia. Kamu benar. Aku tak lebih dari sampah. Kamu benar. Aku sangat...