Bab 7: Belajar Bareng

86 9 2
                                    

Dia yang terburuk. Engak ada orang yang lebih buruk dari pada dia.

.Romeo.

Shinta benar-benar tak sabar. Sebentar lagi ia akan menghabiskan waktu bersama dengan Romeo.

"Senyum aja terus sampai bibir lo putus," celetuk Alleta sinis.

"Udah sih Let biarin aja dia senyum mulu," balas Tasya tenang.

"Gue pergi dulu ya udah harus ke perpus sekarang," kata Shinta tanpa menghiraukan kedua temannya.

"Dasar bucin," gumam Alleta.

:::

Shinta tak mendengarkan arahan bu Ani dengan benar. Ia hanya menatap wajah Romeo yang sedang fokus pada bukunya.

"Oh itu dia datang," seru bu Ani melihat seorang cowok yang terlihat selengean namun cukup oke menurut Shinta datang menghampiri mereka.

"Maaf bu saya telat," ucap cowok itu.

"Ya tidak apa-apa Bagas," pria yang dipanggil Bagas itu hanya tersenyum canggung dan memilih duduk disamping Romeo.

"Baiklah karena kalian semua sudah ada disini saya akan memberitahukan bahwa kalian akan disiapkan selama satu bulan penuh untuk olimpiade ini dan kalian akan belajar bersama empat kali seminggu setelah pulang sekolah disini bersama tutor kalian tentunya saya sendiri. Dan saya harapkan kekompakan serta kerja sama kalian. Kalian mengerti?"

"Ya buk."

"Baiklah kalau begitu kita mulai pembelajarannya. Kita mulai dari menganalisis struktur kebahasaan dari berita tersebut."

Pembelajaran persiapan olimpiade mereka berjalan dengan lancar. Walaupun Shinta tak mendengar ucapan bu Ani sama sekali karena sibuk memperhatikan wajah Romeo namun ia bisa menjawab semua pertanyaan dengan tepat. Sedangkan, Romeo dan Bagas terlihat sangat serius menyimak bu Ani. Pembelajaran mereka pun usai. Bagas pamit terlebih dahulu karena ia harus langsung mengikuti ekskul basket.

"Aku pulang bareng kamu ya Rom," pinta Shinta dengan nada memelas.

"Gak," jawab Romeo tajam.

"Ih tapi ban mobil aku kempes Rom," kata Shinta.

"Ya udah telfon aja supir lo atau ojek online kek jangan ngebebanin orang lain mulu," jawab Romeo sinis.

Shinta mengerucutkan bibirnya ia terus berfikir menemukan cara untuk bisa nebeng dengan Romeo hingga otak liciknya menemukan cara yang tepat ia tersenyum penuh kemenangan.

"Aduh," seru Shinta pura-pura kesakitan.

Romeo yang tadinya berjalan didepan Shinta pun berhenti dan menoleh kearah Sinta.

"Gak usah mulai drama deh," ucap Romeo.

"Siapa yang drama sih Rom, aku serius ini sakit banget tahu gak," balas Shinta berpura-pura kesakitan.

Saat Romeo akan meninggalkan Shinta begitu saja tiba-tiba bu Ani menghampiri mereka.
"Loh Romeo ini kok temannya jatuh gak dibantuin?" tegur Bu Ani membuat Romeo mau tak mau membantu Shinta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shinta & RomeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang