Kedamaian, itulah yang terjadi saat ini. Zaman Edo adalah zaman yang emas karena seluruh Jepang bersatu di bawah satu pemerintahan yaitu Keshogunan Tokugawa. Di masa ini pemerintahan sangat berkembang pesat, diterapkannya sistem kasta, sistem pembayaran pajak dan perdagangan yang berkembang sampai ke luar Negeri.
Hal itu tidak terlepaskan oleh sang Pemersatu yaitu Tokugawa Ieyasu, berkat ia ketakutan masyarakat Jepang akan perang yang berkepanjangan sirna dalam sekejap.
Namun disisi lain, setelah Tokugawa Ieyasu memenangkan perang Sekigahara menghadapi Ishida Mitsunari dibawah Klan Toyotomi, banyak samurai dari kubu Ishida yang menjadi Ronin atau seorang samurai tanpa tuan. Kebanyakan dari mereka meninggalkan kampung halaman mereka untuk mengembara dan ada juga yang mengakhiri hidupnya dengan melakukan Seppuku demi menebus kehormatan mereka.Nobushige adalah seorang Samurai yang memilih menjadi Ronin atas kehendaknya sendiri. Ia pernah di sewa oleh Tokugawa untuk ikut dalam perang Sekigahara.
Setelah perang ia tinggal di Edo (sekarang Tokyo) sebagai seorang instruktur bela diri dan seorang pengajar di sebuah sekolah. Hari demi harinya ia tekuni dengan mengerjakan pekerjaannya, ia dapat menemukan kedamaian dengan melakukan hal itu.
Nobushige menikah 4 tahun setelah berakhirnya perang dengan seorang gadis petani bernama Nobume Aoda dan ia dikaruniai dua orang anak. Satu laki laki dan satu perempuan.
" Tousan! " terdengar suara panggilan dari anak kecil perempuan dari dalam rumah tradisional. Terlihat seorang anak perempuan berumur sekitar 5-6 tahun berlari kecil keluar dari rumah tersebut menghampiri seorang pria yang sedang duduk santai di teras kayu dengan ditemani secangkir teh hijau.
Anak perempuan itu bernama Yukikaze Kanegawa. Ia langsung menerjang pria yang tengah duduk tersebut dari belakang dan memeluknya erat. Tak lain pria itu adalah ayahnya Nobushige Kanegawa.
" Hei.. Hei.. Yuki.. " ucap Nobushige lembut sambil menolehkan kepala ke samping dan memegang tubuh anaknya itu dengan satu tangannya.
" Tousan tidak berangkat kerja kah? " tanya Yuki kepada ayahnya itu. Ia melepas pelukannya dan segera duduk di pangkuan Nobushige.
" Tousan akan berangkat kok.. Tapi Tousan lagi menunggu Kaasan mu dulu untuk pulang, dia kan sedang belanja ke pasar bersama kakakmu hum? " ucap Nobushige ke Yuki sambil menatap ke arah pohon yang tumbuh disekitar halaman rumah.
Ayah dan anak itu menghabiskan waktu mereka bersama menunggu Nobume untuk pulang. Canda dan tawa terdengar dari mereka, sifat hangat sang Ayah kepada buah hatinya sangat mengagumkan dan kepolosan hati Yuki yang sering kali membuat orang tertawa dan gemas kepadanya.
Tak lama, hanya selang beberapa menit Nobume pulang bersama anak laki lakinya Sakazuki Kanegawa membawa belanjaan dari pasar.
" Tadaima!! " seru Nobume saat memasuki gerbang kecil di depan rumah itu. Pandangan Nobushige langsung tertuju kepada asal suara itu.
" Hoo?? Okaeri.. Anata " sambut Nobushige. Sementara itu Yuki dengan gembiranya berlari menghampiri ibu dan kakaknya itu.
Ya, itu adalah sebuah keluarga bahagia yang diselimuti oleh kedamaian.
Pada siang hari, terlihat Nobushige tengah sibuk di kamarnya mengemasi barang barangnya untuk di bawa ke sekolah, hari ini dia akan mengajar anak anak.
" Anata, ini bekal makananmu " terdengar suara lembut dari belakang Nobushige. Nobume menghampiri Nobushige sembari membawa kotak makanan kecil yang dibungkus rapi.
" Arigatou.. " ucap Nobushige sembari mengambil kotak makanan itu dan memasukkannya ke kantong khusus miliknya.
Nobushige segera berbalik ke arah istrinya yang cantik jelita itu dan merangkul tubuhnya. Ia mendaratkan satu ciuman ke kening istrinya itu dengan lembut dan penuh perasaan.
" Aku akan berangkat kerja dulu.. Kau jaga diri baik baik di rumah ya.. Awas jangan lupa perhatikan anak anak.. " ucap Nobushige kepada istrinya itu. Nobume hanya mengangguk pelan sambil tersenyum bahagia.
Setelah itu, Nobushige segera bertolak menuju pusat kota Edo. Rumahnya tidak terlalu jauh dari pusat kota hanya perlu 15 menit berjalan kaki untuk sampai di sana.
Sesampainya Nobushige di sekolah, ia segera memasuki sebuah ruangan dan terlihat di dalam ruangan itu ada anak anak yang sedang duduk rapi, mereka berjumlah sekitar 20 orang.
" Konnichiwa!! Nobushige sensei! " seru anak anak itu kepada Nobushige yang baru saja masuk ke dalam ruangan kelas tersebut.
Nobushige langsung saja berjalan menuju ke depan ruangan dan meletakkan barang baranya di meja kecil.
" Baiklah anak anak.. Kita akan melanjutkan pelajaran yang kemarin kalian siap?!! " ucap Nobushige
" Yaa!! Kami siap!! " jawab anak anak itu. Lalu Nobushige mulai mengajarkan pendidikan pendidikan dasar kepada anak anak itu. Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Ya itulah Nobushige, seorang samurai yang memilih menjadi Ronin sebagai pilihan hidup dan sebagai caranya untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
*******Bagaimana ceritanya hum? Maaf ya jika tidak bagus, ini adalah karya pertama Diq 😁😁 jadi wajar saja jika masih banyak kesalahan dan ceritanya gaje 😂😂😂
But, hope you enjoy it. Tunggu update-an cerita ini kapan saja.. *plak karena updatenya gak menentu.. Ahahaha.. 😂😂😂 Sekian dan terima kasih. 😄
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ronin: Rebellion
Historical Fiction(•Warning •) (Cerita ini hanya rekaan belaka, tanpa bermaksud merubah catatan sejarah yang terjadi. Beberapa cerita akan sedikit berbeda dari aslinya) *** Mungkin kebanyakan orang menganggap bahwa seorang Ronin itu han...