Pojok Fanfic

1. Dark Side Of The Moon [NH]

🍀Song Fict : Dark Side Of The Moon🍀
🍀Levi's Character Song(Aot)🍀

NarutoXHinata
(War Au)

Terinspirasi dari Levi's Character song, Levi's Official Monologues dan Ackerman's Liege Theory dari anime Shingeki no Kyojin

Tidak ada yang benar-benar tahu tentang dunia ini,

Karena itulah aku memilih orang-orang yang bisa kupercaya,

Salah satunya Naruto.

Tidak ada yang tahu apa yang ada dalam pikirannya,

Tapi aku selalu mempercayai keputusannya.

Walaupun Naruto akan menarikku ke Neraka sekalipun,

Aku tidak akan pernah menyesalinya,

Tidak akan pernah, tidak sedikitpun.

Hinata Hyuga to Naruto Uzumaki

"Tidak!Tidak! Kau harus hidup! Kau harus hidup! Ugh! Hah!" tangannya yang terus menekan kain sobekan pakaiannya pada luka menganga di perut pria yang kini ada di bawahnya.

Napas wanita bersurai raven itu makin tak beraturan. Keringat dingin mengucur deras dari keningnya. Bibir merah mudanya yang pucat terus menerus meneriaki pria di bawahnya untuk bangun.

"Bangun Narutoooooo! Kau tidak boleh mati! Ahahahaha!" entah dia menangis atau tertawa, atau keduanya. Ia benar-benar merasa tersesat. Ia hilang arah. Tanpa pria pirang itu, rasanya..walaupun ia hidup, jiwanya terasa mati.

Yah, Hinata sudah memutuskan, ia tidak akan hidup tanpa Naruto. Wanita itu tersenyum tipis, atau menyeringai, atau sebut saja senyum yang memgerikan. Tak lama setelah itu, ia membisikkan sesuatu ke telinga si pria.

"Bangun Idiot! Kau adalah Liege ku, bangun! WAKE UP MOTHERFUCKER!"

Plak!

Satu tamparan keras ia daratkan di pipi pria itu. Tamparan itu juga yang membawa pria itu kembali ke kesadarannya. Naruto mulai membuka matanya. Melihat hal itu Hinata tertawa, tertawa dengan tawa maniaknya.

"Kau bangun, Commander." Ujarnya senang. Naruto tertawa sambil terbatuk-batuk, walaupun ia belum sadar sepenuhnya, ia bisa melihat wajah Hinata Hyuga yang kacau balau dengan rambut indigonya yang diikat ala kadarnya, itu saja, Naruto sudah lega.

"Dimana pasukan yang lain?"

"Mati. Hanya kita yang tersisa. Kau membunuh mereka monster." jawab Hinata dengan nada datar sambil terus berusaha menghentikan perdarahan pada luka Naruto.

Kematian rekan-rekan mereka benar-benar sudah jadi hal biasa baginya. Bukan berarti ia tidak sedih, ia sangat sedih, mungkin ia yang paling sedih.