Pojok Fanfic

6. Is This Real? [NH]

Author Note : Bosen, pengen bikin fluff tapi otak konslet, bikin komedi lagi aja lah, pairing sama Naruhina, selamat membaca 😇

Genre : Romace Comedy, Family
Pairing : Naruhina, as always
Summary : Aku akui aku cinta dia, well.. Aku juga ingin hidup dengannya, TAPI BUKAN BEGINI YANG KUMAU!!

Sayang, apa kau amnesia?

-Is this real? -

Hinata POV

Aku kembali melirik dia diam-diam. Ya, dia, dia yang selama ini aku kagumi dan cintai dengan seluruh nyawaku..

Tapi dari jauh, hehe.

Mataku rasanya sampai mau juling gara-gara harus melirik dia sambil pura-pura membaca buku.

Lihat betapa tampannya dia? Tinggi, kulit kecoklatam yang seksi.. Otot yang..

Glek!

Aku menelan ludahku. Tidak Hinata! Tidak boleh berpikiran kotor! I AM A GOOD GIRL!

Seberapa tampan dan seksinya Kakak Tingkatmu itu, kau harus tahu batasanmu, sebagai seorang gadis dan manusia.

Aku menghela napas panjang. Naruto senpai masih ngobrol dengan teman-temannya, kuputuskan untuk berhenti memperhatikan dia dan meneguk habis segelas jus lemon yang sudah kupesan sejak satu jam yang lalu, menganggur di mejaku karena aku terlalu sibuk memlerhatikan si blonde.

"Sialan, hari ini panas sekali... " keluhku setelah meneguk habis jus lemon itu.

" Iya ya, panas sekali. "

Deg!

Suara itu? Apa cuma imajinasiku? Tidak mungkin kan dia?

" Hei! Hinata! Kau kenapa diam saja? Kau tidak marah karena aku memberimu revisi untuk laporanmu kan? " Naruto mengibas-ngibaskan tangannya di depanku yang bengong.

Wow.. Good shit.. Ini benar-benar dia. Bagaimana bisa dia tiba-tiba duduk di depanku.

" O-oh.. Naruto-senpai.., aku tidak marah.. Kenapa harus marah.. Haha.. Itu kan hakmu sebagai asiten lab.., walaupun agak menyebalkan sih... " aku memelankan suaraku di kalimat yang terakhir.

" Aku dengar tahu. " ujarnya.

" Terserah. " jawabku pura-pura jutek. Tanpa sadar aku berusaha meminum dari gelasku yang sudah kososng tadi.

Goblok! Tolol! Anjing! Sialan! Aku pasti terlihat sangat salah tingkah!

Naruto-senpai terlihat menahan tawa melihat tingkah bodohku. Akupun tidak punya pilihan lain selain mengalihkan pembicaraan.

"B-btw kenapa Kakak ada disini? Emangnya tidak ada kerjaan lain ya? Dasar gabut! " ejekku berusaha mengalihkan pembicaraan.

Agak aneh memang jika orang lain melihat kami. Pasalnya aku ini mahasiswa baru tapi sudah bisa sedekat ini dengan senior. Mungkin karena beberapa faktor, pertama sifatku, kedua karena aku suka dia, ketiga karena aku suka dia, dan faktor seterusnya, karena aku suka dia.