Part 19 - How ?

3K 308 40
                                    

SinB baru saja melangkahkan kaki keluar dari rumahnya namun matanya memicing begitu melihat sosok yang sangat ia kenal bertengger manis menunggunya dan tersenyum ke arahnya.

"Ada apa kau kemari" tanya SinB sinis

"Tentu saja menjemputmu" jawab orang tersebut santai

"Heol kupikir kau sudah lupa padaku" celoteh SinB

"Aku tak pernah lupa padamu kan ?" Tanya orang tersebut

"Ck. Sudahlah"

"Hahaha sebenarnya ada apa Hwang ? Kau masih kesal padaku ?"

"Iyaa ! Kau sebentar lagi akan ujian Jeon Jungkook. Ujian akhir pula. Dan kau masih sempat sempatnya memikirkan basket" gerutu SinB

"Tenang Hwang, yang kemarin itu yang terakhir. Aku janji" ujar Jungkook meyakinkan SinB

"Hmm. Ya sudahlah. Ayo berangkat" ajak SinB

"Bagaimana Yerin ? Apa dia sudah menyelesaikan urusannya dengan Jackson ?" Tanya Jungkook sambil fokus mengemudi

"Kemarin aku menelefonnya dan ia berkata urusannya telah selesai, dan dengan baik baik. Aku masih agak curiga. Mungkinkah Jackson menyetujuinya secara baik baik ?"

"Ck. Kau ini. Percayalah dengan Yerin" nasihat Jungkook

"Ah nee baiklah baiklah" jawab SinB lalu menguap

"Kau masih mengantuk ? Tidurlah" ujar Jungkook

"Bolehkah ?" Tanya SinB dibalas anggukan oleh Jungkook

Tak lama, suara SinB sudah tak terdengar. Jungkook kini memandangi wajah SinB yang tertidur lelap itu. Perlahan tangan kanannya ia gunakan untuk mengelus lembut rambut SinB sementara tangan yang satunya masih ia fokuskan pada setir mobilnya.

Aku sangat menyayangimu Hwang

***

Jungkook kini menatap berat surat yang ada di depannya. Ya, surat yang menginfokan bahwa dia diterima masuk beasiswa dan pendidikan terjamin di Amerika selama 5 tahun. Sebenarnya dia sangat senang karna memang itu adalah impiannya selama ini.

Tapi ia ingat peraturan beasiswa ini. Tak boleh menggunakan alat komunikasi, hanya diperbolehkan menelefon beberapa kali dan tidak bisa pulang ke Korea selama 5 tahun.

Berat baginya meninggalkan orangtuanya, sahabatnya, dan ia paling tak tega meninggalkan SinB. Dia masih ingin bersama SinB. Hubungannya dan SinB memang belum lama namun ia sudah sangat dekat dengan SinB. Dia juga percaya penuh pada SinB tapi akankah ini menjadi penghalang bagi hubungannya ?

Ia tak tau bagaimana reaksi SinB jika ia memberitahunya. Akankah gadis itu bahagia ? Akankah gadis itu sedih ? Entahlah. Jungkook masih belum siap mengatakannya. Seisi kelas tadi bersorak atas keberhasilannya. Namun ia sendiri kini bingung dan tak mengerti akan dirinya.

Seseorang menepuk pundaknya dengan keras "Hey man. Ada apa denganmu ?"

"Eoh Jimin-ah" ujar Jungkook setengah kaget

"Ada apa ? Kau terlihat banyak berfikir"

"Ani. Hanya memikirkan sesuatu" jawab Jungkook

"Ck. Aku tau. Menurutku jangan beritahu SinB dulu. Kau tahu dia sebentar lagi juga akan ujian kenaikan. Biarkan saja dulu" saran Jimin

"Aku juga berfikir seperti itu. Tapi kau tahu kan ? Aku berangkat tepat 1 hari setelah ujian akhir selesai. Aku takut ia kecewa dan marah padaku" ucap Jungkook

"Itu terserah padamu Jungkook-ah, ayo. SinB pasti sudah menunggumu" ajak Jimin yang dibalas anggukan oleh Jungkook

Jungkook melangkah menuju tempat biasa ia bertemu dengan SinB. Lelaki itu mencoba menetralkan raut mukanya agar SinB tak curiga padanya.

My Bad Girl,  I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang