Strong, Cheolie ㅡ 4

393 54 8
                                    


Jeonghan mengambil sebuah sapu diujung kanan depan disebelah lemari satu pintu. Lagi-lagi mereka membuat Jeonghan sedikit kesal. Bagaimana coba? Kelas aja masih kotor dan mereka hanya menyapu seadanya. Jeonghan harus menyapunya kembali, Jeonghan harus melaksanakan tugasnya sebagai sang ketua kebersihan. Jeonghan memulai menyapu dari ujung belakang kelas sampai semua kedepan-depan kelas hingga bersih. Jeonghan mengelap keringat di dahinya, mengambil botol minum bermerk Tup**rware warna pinkeu :v habis itu meneguk air yang ada didalam botol.

"Haaah! Capek!" Ujar Jeonghan yang lagi duduk di lantai keramik putih.

Bunyi ketukan pada pintu kelas membuat Jeonghan menolehkan kepalanya kearah pintu. Cowok itu..

"Hai,gue boleh ikut duduk bareng?"

Jeonghan menganggukan kepala. Cowok itu tersenyum manis ke Jeonghan membuat cowok berambut panjang itu bersemu.

"Lo belum pulang?" Tanya dia.

"Belum, kalau lo?"

"Nunggu lo."

"Ngapain?"

"Mau ajak lo pulang bareng lah."

Jeonghan ber-oh-ria. Cowok yang ber-nametag   'Lee Seokmin'  ini dari tadi gak bisa mengalihkan pandangannya dari cowok berambut panjang yang ada disampingnya. Cowok cantik ini selalu membuat jantung Seokmin berdetak tak karuan. Pingin banget Seokmin cubit-cubit pipi Jeonghan yang kata Seungkwan lembut dan kenyal.

"Lo mau gak?" Tanya Seokmin. Jeonghan sih iya-iya aja, kan lumayan dapat tumpangan gratis. Soalnya Seokmin pakai motor ke sekolah. Akhirnya Jeonghan nyetujuin ajakan Seokmin.

.

Mereka berdua, Jeonghan dan Seokmin jalan berdua di koridor sekolah. Gak jauh dari mereka ada Seungcheol yang lagi duduk sendirian didepan kelasnya. Ngapain tuh anak sendirian didepan kelas? Pikir Jeonghan.

Alasan Seungcheol belum pulang karena nungguin Jeonghan yang gak keluar-keluar dari kelasnya. Seungcheol melirik kearah kanan, dia ngelihat Jeonghan lagi jalan sama... siapa? Aduh, Seungcheol gak tahu. Pas Jeonghan sama Seokmin melintas dihadapan Seungcheol yang lagi duduk. Jeonghan cuma masang muka cuek dan meneruskan jalannya sambil dengerin Seokmin yang lagi bercanda-canda. Seungcheol menggerutu kesal ngelihat Jeonghan yang gak pernah lagi nyapa dia. Salah dia ke Jeonghan itu apa sih?



Lo gak mikir salah lo apa ke Jeonghan, Cheol? ㅡㅡ    *Ami.

Gak, Mi.  *Seungcheol.

Bodoh ah :')    *Ami.



Seungcheol  bangkit dari duduknya, menyandang tas di satu punggung kanannya lalu berjalan keluar pintu menuju pagar sekolah. Iya, hari ini Seungcheol gak bawa sepeda. Rantai sama remnya lagi rusak, belum dibenerin sama ayah Yifan. Ya terpaksa Seungcheol jalan kaki. Udah sampai didepan halte yang gak jauh dari sekolah, lagi-lagi Seungcheol menggerutu kesal. Yah gimana gak kesal, tuh motor yang ditumpangi Jeonghan tiba-tiba main nyiprat aja. Iya tuh ada genangan air didekat halte, jadi Seungcheol kena cipratan air. Jadi sebagian celana Seungcheol basah karena cipratan genangan air kotor. Loh, kok Seungcheol tahu Jeonghan ada di tuh motor? Yah lah, Seungcheol ngelihat dari postur tubuhnya sama rambut yang dikuncir udah ketebak kalau tuh Jeonghan.

"Sabar Cheol, sabar. Nanti lo nambah tua kalo banyak marah."  Setelah Seungcheol udah setengah kalem, Seungcheol ngelanjutin jalannya lagi walaupun belum benar-benar reda rasa kesalnya.

Stay strong my bro💕 ㅡ Ami.











.

Sorry × JeongcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang