Filosofi

237 12 3
                                    

Siapa itu Angin?

Angin  identik dengan perusak. Kehadirannya sesungguhnya dinantikan pada musim panas yang gerah. Tetapi selalu merisaukan saat orang sedang menyapu halaman rumah. Kehadirannya memang membingungkan. Di lain sisi selalu dinanti, tetapi di lain sisi dia dianggap perusak. Kehadirannya yang berlebih pun selalu dianggap bencana.

Siapa itu air?

Air selalu identik dengan hal yang menyejukkan. Dia memberi kesejukan saat ratusan mata melihatnya. Air memberi ketenangan saat ratusan mata melihatnya mengalir dari bebatuan terjal. Prestasinya pun tak diragukan. Dia menjadi sumber kehidupan  di dunia ini  Meskipun bebatuan  tajam menghalang, air selalu berhasil menerjang.

Lalu, jika disatukan, sebenarnya angin tidak akan pernah bersahabat dengan air. Mereka memiliki ego masing-masing yang tak mampu dibantah. Layaknya angin yang dianggap perusak dan air yang dianggap memberi kesejukan. Keduanya memang sudah ditakdirkan untuk tidak bersatu seperti air dengan minyak. Air selalu dianggap bencana saat angin terlalu cepat membawa gumpalan awan pergi. Bumi pun tak mampu banyak menampung hujan yang turun. Itulah yang menyebabkan air selalu membenci angin. Angin bertindak dengan egonya sendiri tanpa peduli air yang berusaha menjadi sesuatu hal yang menyenangkan.

Sama hal nya dua orang seperti "angin" dan "air".  Selalu banyak pertengkaran pada awal pertemuan. Namun, pada saatnya mereka akan membutuhkan satu sama lain. Mereka akan meninggalkan ego masing-masing. Mereka akan merasakan adanya rasa yang mulai tiba. Itulah cinta. Cinta yang banyak orang tak mempercayainya, bahkan mereka berdua. Namun, cinta tetaplah cinta yang akan memberi banyak konsekuensi. Lalu, akan bermuara dimana? Biarlah waktu yang akan menjawabnya

🌸

"Muara benci belum tentu akan berujung benci."

@idmasa25

Angin Memeluk AirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang