Seungcheol berjalan memasuki rumah dengan wajah yang ditekuk. Bayangan kejadian sepuluh menit yang lalu berputar di otak nya.
Salam kenal katanya,huh! Dasar bantet!
Seungcheol bermolog didalam hati. Rasa kesal nya sekarang sudah sampai di ubun-ubun. Ingin rasanya berkata kasar, tapi Seungcheol ingat perkataan mama dedeh, kalau berkata kasar itu tidak baik. Jadi ia lebih memilih berkata lembut dalam nada kasar (?)
"Dad, kenapa? Kok mukanya dijelekin kaya gitu? Dad udah jelek loh omong-omong"
Suara Minyoung tiba-tiba mengintrupsi Seungcheol dan lamunan nya Juntang mama dedeh. Ternyata gadis kecil itu sejak tadi memperhatikan wajah Daddy nya yang sudah kusut bagaikan kolor spongebob.
"Ah, Dad gak papa kok Minyoung-ah, cuma agak kesal aja sedikit"
"Kesal kenapa? Jun Samchon ngebajak instagram Dad buat endorse lagi?"
"Bukan"
"Terus apa karena Jae Samchon ngehabisin makanan didalam kulkas plus persedian cemilan didalam lemari?"
Seungcheol menggeleng. Tiba-tiba saja ia jadi teringat soal Jaehyun. Rasa kesal nya menjadi bertambah. Pemuda itu kemarin sudah menguras seluruh makanan di rumah nya. Menghabiskan seluruh persediaan makanan tanpa sisa, plus bungkusnya juga ikut dimakan. Ternyata Jaehyun benar-benar omnivora. Pemakan segala. Jaehyun itu saudara kembar (Y/N), istri dari seorang Choi Seungcheol.
"Terus kenapa muka Dad jadi jelek begitu?"
Seungcheol cuma menggaruk tengkuknya bingung, ia tidak tau bagaimana cara menjelaskan nya.
"Dimana Mommy?"
"Dikamar. Lagi sibuk nonton konser para ahjushi berperut roti"
Seungcheol mengerutkan kening. Kepala nya tiba-tiba merasa semakin pusing.
Exo lagi, astaga....
***
"E.X.O You can call me monster"
"AAAA Mas Cahyo! Aku pada mu mas!!"
Suara teriakan terdengar dari salah satu kamar. Lampu kamar itu dimatikan. Cahaya hanya berasal dari layar laptop dan juga lightstick.
"Astaga Mas Cahyo! Ingin rasanya aku memakan roti sobek mu mas! Makan aku mas!'
Suara teriakan itu kembali terdengar. (Y/N) -si pelaku- , tampak sangat antusias menganyukan lightstick kesana kemari seraya fokus menonton konser EXO dari layar laptop.
Lampu sengaja ia matikan agar suasana nya mirip dengan suasana konser. Bukan nya kere atau keturunan rakjel hingga tidak bisa menonton konser secara langsung. (Y/N) bisa saja membeli puluhan ticket VIP omong-omong.
Satu-satu nya masalah yang membuat (Y/N) tidak bisa menonton konser adalah Seungcheol. Suami nya itu tidak memberikan izin bagi (Y/N) untuk pergi menonton konser atau sekedar mendatangi fansign. Seungcheol bilang bahwa apa yang (Y/N) lakukan itu sama sekali tidak berguna. Menghamburkan uang. Karena di salah satu ceramah, mama dedeh pernah membahas soal perilaku boros. Dan Seungcheol yang notabene adalah fans fanatik mama dedeh, tentu saja langsung mengikuti isi ceramah itu.
Dasar fans fanatik mama dedeh..
(Y/N) tau kalau Seungcheol sebenarnya iri pada Mas Cahyo alias Chanyeol. Karena tentu saja, Mas Cahyo jauh lebih tampan, lebih tinggi, lebih berotot, dan lebih kaya -mungkin saja-. Seungcheol boleh kaya, tapi sejujurnya (Y/N) lebih menyukai tipe laki-laki yang cocok menjadi anggota boyband. Dan Seungcheol sama sekali tidak cocok menjadi anggota boyband. Lihat saja wajah nya yang seperti pantat Patrick.
Cekrek
"Mommy.."
(Y/N) menoleh, Ah baru aja di omongin, udah muncul aja. Dasar pantat patrick keturunan jaelani (?) Datang tak dijemput, pulang naik gojek
"Apa Dad?"
Seungcheol menghidupkan lampu kemudian duduk disebelah (Y/N) yang sedang mem-pause video. Dengan wajah murung, Seungcheol menyenderkan kepala nya pada bahu (Y/N). Dan hal itu membuat (Y/N) menjadi bingung, suami nya seperti anak gadis yang habis kena PHP.
"Kenapa sih Dad? Habis putus cinta?"
"Bukan. Lebih buruk dari itu"
"Terus apa? Acara mama dedeh berhenti tayang?"
Seungcheol merengut, "Ih gak sampe seburuk itu juga Mom. Amit-amit deh acara Mama dedeh berhenti tayang. Jangan ampe. Nanti aku gak bisa ngefanboy lagi dong"
(Y/N) mencibir, ngefanboy kok sama ustazah. Dasar aneh.
"Terus kenapa sih Dad? Aku bingung nih jadinya"
"Kita punya tetangga baru"
"Lah terus kenapa? Bukan nya itu bagus? Aku tadi juga udah ngeliat tetangga kita. Dia ganteng loh Dad. Istri nya juga cantik. Katanya dia juga punya anak laki-laki yang seumuran Minyoung"
"Itu dia masalah nya. Dia itu musuh bebuyutan aku waktu masih jadi atlet dulu"
Kening (Y/N) makin berkerut, sejak kapan Seungcheol jadi atlet? Bukan nya dia dulu kuliah jurusan ekonomi bisnis? Terus setahu (Y/N), Seungcheol lemah dalam berolahraga. Kecuali berolahraga diatas kasur. Untuk hal satu itu, Seungcheol ahlinya Omong-omong.
"Dad atlet? Atlet apa? Kok aku gak tau?"
Seungcheol menegakkan kepala nya kemudian menatap (Y/N) dengan tatapan serius. "Aku dulu atlet adu ayam"
"Apa??"
Heol, atlet adu ayam? Memang nya ada atlet seperti itu? Apa kau sudah gila Choi Seungcheol...
"Aku dulu terkenal di seluruh kampus sebagai atlet adu ayam. Aku sering menang berbagai perlombaan. Terus ayam kesayangan aku itu namanya Dikey"
"Kok namanya Dikey? Bukan nya itu nama teman kamu Dad? Kenapa jadi nama ayam??"
"Karena ayam itu dulu dibawa sama Appa dari Jepang. Jadinya aku namain Dikey. Lagian muka nya mirip juga kok ama Dikey papa nya Hiro"
Terserah Choi Seungcheol! Terserah! Seenak jidat lo aja lah...
"Lah terus hubungan Dikey si ayam ama tetangga baru itu apaan?"
Seungcheol menghela nafas, kemudian memasang wajah sedih seolah akan menceritkan hal paling sedih sedunia. "Jadi gini Mom, tetangga kita itu kan punya ayam namanya Rambo"
Rambo? Kok kaya nama ayam nya tuk dalang? Atau jangan-jangan itu ayam nya tuk dalang??
"Nah gara-gara bertarung sama si rambo, Dikey jadi mati. Aku juga jadi kalah, sejak saat itu aku pensiun jadi atlet. Aku juga gak mau makan ayam. Soalnya jadi keinget Dikey mulu"
Oh jadi ini sebab nya anak ini gak mau makan ayam, gara-gara gagal move on dari Dikey.
"Jadi Dad masih kesal karena kejadian itu?"
"Iyalah! Aku kan sayang sama Dikey. Sayang banget malah"
"Kok aku geli ya denger nya Dad. Kamu kaya Homo"
"Ih! Bukan Dikey yang itu Mom. Dikey ayam loh! Ayam!"
"Iyaiya, aku tau Dad. Tapi udahlah, itu kan udah lama. Gak baik saling benci sama tetangga. Itu kan bisa memutuskan tali silahturahmi. Lebih baik kita hidup cinta damai. Biar hati Tenang"
Seungcheol mengerjap menatap (Y/N), "Mom, kamu jadi mirip mama dedeh yang lagi ngasih tausiyah"
Mama dedeh lagi,....
"Nah, jadi jangan permasalahin hal ini lagi ya Dad, enakan kamu nemenin aku nonton konser nya mas Cahyo" (Y/N) mem-play lagi video konser dan memutar badan Seungcheol agar ikut menonton.
"Ih! Mom, kok mas cahyo kamu itu seksi sih kalau gak pake baju??"
"Dad! Jangan jadi Homo beneran!!"
FIN
A/N : Baru kali ini mencoba bikin genre kaya gini,gak tau ini bakalan ngefeel atau gak, tapi ini masih ada bagian dua nya. Keep Voment ya biar aku semakin semangat nulis ^^
With Love
Jung
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Dreamland
FanfictionCarats imagination. Enjoy the story ^^ CRUSH (Seventeen member Ver.) Story are PRIVATE :) Follow for read ^^