Kotak Telepon merupakan sebuah ritual untuk berkomunikasi dengan orang yang sudah meninggal. Namun perlu diingat bahwa ritual ini kemungkinan dapat membuatmu merasa terganggu, bahkan dalam bahaya. Jika masih ingin melakukannya, tanggung resikonya sendiri.
Gambar
Hal-hal yang perlu kamu siapkan;
– Bilik Telepon; sebuah kamar mandi.
– Gagang Telepon; sebuah gelas dari kertas atau karton.
– Kotak Telepon; kardus kecil bekas.
– Kabel Telepon; benang jahit sepanjang 1 sampai 2 meter.
– Sebuah jarum dan gunting.
– Beberapa barang milik pribadi orang yang ingin kamu temui, sebagai kekuatan yang mengisi kotak telepon itu.
– Dan terakhir, secarik kertas, sebuah pulpen, dan sebuah alas untuk membantu menulis di atas kertas itu nantinya.
Panggilan Keluar
Awalnya, tunggu hingga kamu ingin mengakhiri harimu yaitu di malam saat kamu beranjak tidur. Kini setelah hanya kamu sendiri yang berada di dalam kamarmu, hanya ada malam yang gelap dan dirimu. Tak perlu matikan lampu kamarmu, tapi matikan telepon genggam, televisi, radio, komputer, atau pemutar musikmu. Jangan sampai ada yang memecahkan perhatianmu.
Kamu membutuhkan ketenangan sebelum melakukan ini, dan menunggu saat yang tepat. Tidak ada yang dapat menjelaskan kapan saat yang tepat itu datang, karena hanya kamu sendiri yang akan merasakannya ketika kamu siap. Ketika kamu sudah tidak ragu lagi dalam melakukan ritual ini, saat perasaan itu muncul tanpa ada yang mengganjal.
Di saat itulah, kamu bisa mulai menuliskan kata-kata di kertas yang telah kamu siapkan. Jika surat ini tidak selesai dalam waktu satu jam, pergilah tidur dan cobalah esok hari. Jika kamu sudah melakukan hal ini tiga hingga empat hari dan tetap tak mendapatkannya, maka kemungkinan dirimu memang belum siap melakukannya. Cobalah mengontak orang lain, atau beristirahat saja selama beberapa hari. Mencegah agar surat yang kamu tulis itu memiliki keraguan, karena itu hanya akan membuatnya salah sambung.
Setelah menulis surat itu, jangan pernah mengkoreksinya selama menulis – menghapus atau mencoret kata yang salah. Jangan juga mengambil kertas yang lain lagi. Kertas itu merupakan tulisan pertama dan terakhirmu di hari itu. Jelaskan kepada orang itu mengapa dia harus menghubungimu. Jujurlah, keluarkan semua perasaanmu. Itu tidak selalu mudah, tapi jangan terlalu memikirkannya, tulis saja apa adanya. Inilah yang membuatmu harus menunggu saat yang tepat untuk melakukannya. Ingat jika ada keraguan, itu berarti salah sambung. Jangan pernah melanjutkan telepon yang salah sambung. Jika terjadi, yang terbaik adalah membatalkan segalanya.
Ketika kamu sudah melewati tahap ini, ikatkan benang yang sudah kamu siapkan ke barang milik orang itu, dan dengan jarum jahit, tusuk dasar gelas kertasmu. Lepaskan jarumnya, dan buatlah simpul untuk mengganjal benang itu hingga terkait dengan gelas. Kini kamu memiliki sebuah telepon kertas yang biasa dimainkan anak-anak kecil. Jangan siapkan semua ini sebelum kamu berhasil menulis suratmu. Tulis surat itu dahulu, lalu buat telepon kertas.
Setelah itu, baca surat yang kamu tulis dengan keras ke telepon kertas milikmu. Baca sebaik-baiknya agar orang yang berada di ujung telepon bisa mendengarmu – termasuk kata-kata yang salah yang tidak kamu koreksi. Baca saja semua. Ini merupakan panggilan keluarmu.
Setelah itu, taruh barang dan surat itu ke dalam kotak telepon yang telah kamu siapkan dan tempatkan kotak itu di lantai di mana bilik teleponnya berada – kamar mandimu. Jangan menutupnya rapat-rapat, biarkan saja terbuka sedikit. Jadi benang yang terikat di barangnya bisa keluar dan masih terhubung dengan telepon kertasmu. Lalu, tinggalkan telepon itu di atas kotak itu begitu saja. Kini kamu telah selesai, tutup pintu bilik telepon itu, matikan lampu dan pergilah tidur. Sekarang tinggal menunggu telepon itu berdering.
Panggilan Masuk
Dering telepon yang kamu tunggu akan datang dalam mimpimu, baik tepat di malam itu atau malam-malam berikut setelah kamu melakukan ritualnya. Kamu akan bermimpi orang itu mencoba menghubungimu, dan akan terbangun karena mimpi itu. Biasanya tepat di tengah malam, dan kau akan tahu itu waktunya untuk mengangkat teleponnya.
Jangan nyalakan lampu, dan jangan mengucapkan sepatah kata pun. Bangkit saja dari tempat tidurmu dan masuk ke bilik teleponnya. Jika pintu kamar mandimu masih tertutup dan gelas kertasnya masih ada di atas kotaknya, maka itu sudah berjalan sempurna. Masuk ke dalamnya dengan membuka pintu kamar mandimu sekecil mungkin, dan duduk di dalamnya (bilik telepon yang tertutup sangat penting dalam ritual ini apabila telepon itu berdering ketika cahaya mulai masuk ke kamarmu, karena bilik itu harus tetap gelap). Jika kamu menemukan pintu itu terbuka, atau menemukan gelas kertas itu terjatuh dari tempatnya, batalkan semuanya dan putuskan benang itu. Jangan pernah mencoba menempelkan telepon kertas itu di dekat telingamu. Gunakan gunting jika kamu tidak bisa memutuskan benang itu dengan tanganmu.
Jika kamu berhasil sampai di tahap yang seharusnya, duduklah di lantai dan tempelkan gagang telepon di telingamu sementara tangan yang satunya menutup telinga lainnya untuk membantumu mendengar lebih jelas. Mungkin membutuhkan waktu, tapi tetap jangan berbicara. Jangan bergerak terlalu banyak. Jangan menyentuh kotak teleponnya.
Beberapa orang mengaku mendengar suara dengan jelas setelah menarik dengan pelan benang itu hingga lurus. Ini bisa dilakukan tapi berhati-hatilah agar tidak membuka kotak telepon itu karenanya. Ingat, kotak telepon itu sebagai penerima panggilan dan jika itu terbuka, maka kotak itu harus di biarkan tetap tertutup setidaknya selama beberapa bulan.
Sekali lagi, kamu tidak boleh bersuara, bahkan jika kamu ditanya atau disuruh untuk menjawab. Kamu telah mengatakan bagianmu di panggilan keluar, dan untuk panggilan masuk kamu hanya boleh mendengarnya. Hindari keributan.
Ketika kamu sudah selesai, atau ingin menyudahinya kapan saja, tutup dan tahan penutup kotak itu dengan satu tangan dan tarik benangnya dengan tangan lainnya hingga putus. Dalam keadaan darurat, gunakan gunting. Taruh kotak tertutup itu di suatu tempat yang aman selama beberapa bulan. Kemudian buang gelas kertas itu juga. Lebih baik membakarnya, dan jangan menempelkannya ke telingamu lagi.
Ok guys udah coba?
KAMU SEDANG MEMBACA
Urban Legends
HorrorIf you are alone, don't think that you're really alone. And maybe the things inside your head doesn't really leave it up.