6. 'Dekat' ?

2.5K 404 14
                                    

Kali ini Suyeon pulang dijemput supirnya. Dia minta di antar ke salah satu pusat perbelanjaan. Suyeon ingin mencari novel baru

Ice masih mengikuti Suyeon walaupun Suyeon sudah memintanya untuk menunggu di mobil bersama Kwang Ahjussi. Tapi Ice malah berkata, "memangnya kau tega membuat Kwang ahjussi merinding selama menunggumu berbelanja?" , akhirnya dengan terpaksa Suyeon membolehkan Ice mengikutinya, dengan dua catatan : Jangan melayang dan jangan mengganggunya.

Ice melanggar poin ke 2, Dia mengganggu Suyeon. Sedari tadi Suyeon memilih novel Ice tidak berhenti mengomel di sebelahnya

"Kau membaca novel romance? astaga"

"Memangnya otakmu mampu menganalisis novel penuh teori seperti itu? letakkan kembali!"

"Dari pada membeli novel itu, aku akan berbaik hati menceritakan kisah horor untukmu, bagaimana? cerita ku sudah pasti kisah nyata"

"Seharusnya kau membaca buku tentang Teori ekonomi karena itu sangat penting saat ini, Kau tau 'pasar bebas' kan?"

"Yakk!!! kau membeli novel terlalu banyak!"

Suyeon menatap marah Ice, dengan kesal dia meletakkan kembali beberapa novel yang tadi sempat dia ambil

"Kau puas?!!"

👻

Suyeon memasuki salah satu coffee shop, dia memesan salah satu minuman favoritnya, frappuccino.

Sambil menunggu pesanannya, Suyeon melihat sekeliling coffee shop tersebut yang lumayan ramai. Tapi perhatiannya tertuju pada meja yang berada didekat tanaman hias tersebut, Dia Jaehyun bersama seorang yeoja.

"Itu yang kau bilang 'calon tunangan'? bersama yeoja lain? " , Suyeon menatap sinis Ice kemudian mengembalikan fokusnya ke pelayan -atau siapapun itu- yang sudah membuat pesanannya. Suyeon meninggalkan tempat itu setelah sebelumnya membayar pesanannya

👻

Selama perjalanan pulang, Ice tidak berhenti berbicara tentang Jaehyun. Membicarakan tentang 'betapa buruknya kelakuan Jaehyun' padahal dia sudah mempunyai calon tunangan. Suyeon hanya terdiam mendengar perkataanya. Pikirannya penuh dengan spekulasi tentang Jaehyun dan yeoja itu.

Tidak cukup selama perjalanan pulang, Ice masih saja membahas Jaehyun bahkan ketika Suyeon memasuki kamarnya. Hey kenapa hantu ini sangat berisik?!

"Cih tampang saja yang seperti puppy, tapi kelakuannya seperti serigala"

"Mulai sekarang jangan tertipu dengan kelakuan manisnya"

"Sebaiknya kau memikirkan ulang rencana pertunanganmu nanti. Dia tidak pantas dengan mu, Dia brengsek!"

Cukup sudah suyeon menahan emosinya mendengar perkataan Ice

"Kau pikir kau siapa berani menilai Jaehyun seperti itu? apa kau cukup baik darinya? bisa saja kan itu salah satu temannya. Dia memang calon tunanganku, lantas, apa aku harus mengurungnya? tidak membiarkan dia berinteraksi dengan sekitar?" perkataan Suyeon terbilang datar saat dia mengucapkannya tapi mampu membuat Ice menatapnya

"Lagi pula, kau tidak tau apa apa tentangnya. Kau hanya hantu yang tidak jelas keberadaannya, muncul secara tibatiba dan menilai buruk Jaehyun" lanjut Suyeon

Suyeon bisa merasakan aura disekitarnya yang perlahan lahan mencekam.

Apa aku baru saja menyinggung perasaan Ice? Hey! yang ada dia lah yang menyinggung ku!

Suyeon tersentak saat tibatiba pintu balkon yang tadi tertutup rapat kini terbuka lebar. Angin bertiup kencang memasuki kamar Suyeon menerbangkan beberapa lembar paper di meja belajarnya, dalam sekejap kamar suyeon berantakan. Belum lagi lampu kamar nya yang berkedip tidak jelas.

Suyeon hendak keluar dari kamarnya kalau saja Ice -yang entah bagaimana- membuat Suyeon terhempas ke kasurnya.

"AKU HANYA MEMPERINGATIMU!! APA ITU SALAH?!" Ice mendekat ke arah Suyeon yang refleks merangkak mundur ketakutan mendengar bentakannya

"KAU PIKIR AKU MENYUKAI WUJUD KU YANG SEPERTI INI, HAH?!!" Ice tepat berada di depan Suyeon, Suyeon tidak bisa lagi menghindar. Dia hanya menunduk ketakutan.

"LIHAT AKU !!! COBA KAU LIHAT APA AKU MENYUKAI INI SEMUA!!" Ice mencengkram kedua bahu Suyeon, memaksanya untuk melihatnya

Dengan takut Suyeon mengangkat wajahnya menatap Ice. Tapi sepertinya itu tindakan bodoh, karena sekarang Suyeon melihat wujud Ice yang sesungguhnya

Wajah Ice yang biasanya mulus meski tampat pucat kini dipenuhi luka yang berdarah darah, terlebih dibagian pelipisnya. Pakaian yang selalu rapi digunakannya kini seperti tidak layak pakai karena sobek di beberapa bagian. Bahkan terdapat banyak bercak darah di pakaiannya. Kulitnya bertambah pucat seperti hampir membiru, bahkan sampai bibirnya mulai memutih. Belum lagi sorot mata nya yang biasa menatap tajam kini tampak sayu.

Suyeon langsung menundukkan wajahnya, dia tidak sanggup melihat wajah Ice lebih lama lagi. Suyeon semakin menunduk, menyembunyikan tangisannya. Dia merasa bersalah

Ice menyadari itu. Dia mengendalikan emosi nya terlebih dahulu sebelum kembalih berbicara.

"Ka- kau- kau takut pada ku?" tanya Ice, dia menyesal membentak Suyeon. Kali ini Ice sudah tampak normal tanpa -wajahberdarah-kulitpucat-danpakaiansobek-. Ice mendekati Suyeon yang masih meringkuk sambil sesekali terisak.

"Aku- aku tidak bermaksud membuat mu takut" Ice menyentuh bahu Suyeon, tapi Suyeon mengabaikannya.

Ice merengkuh Suyeon dalam pelukannya, berharap itu bisa sedikit mengurangi ketakutan yeoja ini

Setelah merasa lebih baik, Suyeon sedikit mendongakkan wajahnya agar bisa menatap Ice

"Ice, kita baru kenal beberapa minggu. Tapi aku selalu merasa kalau, kita sangat dekat"


👻👻👻

ICE ❄ | NCT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang