15. Pertunangan

3K 344 14
                                    

Suyeon tersentak kaget saat memasuki rumahnya, diruang tamu sudah duduk Kris, Suho dan Jiyun.

"My princess!!" Jiyun -istri Suho- segera memeluk Suyeon

"How are you? apa Jaehyun Mark merepotkanmu? uh? bilang sama Aunty" Jiyun mengusap rambut panjang Suyeon, sementara Suyeon hanya menggeleng kecil sambil tersenyum. Jiyun sudah mengganggap Suyeon seperti anaknya sendiri begitupun sebaliknya.

"Mom pls😒" Mark cemberut mendengar perkataan Jiyun tadi

"Ada apa ini?" tanya Suyeon heran

"Kami ingin membicarakan masalah perjodohan kalian, kau kan sudah mau lulus Suyeonaah" jelas Jiyun

Suyeon sontak terkejut. Bukannya dia tidak tau bahwa ini akan terjadi hanya saja ... bukankah ini terlalu cepat?

"Hanya tunangan Angel, kau masih bisa melanjutkan pendidikan mu" kata Kris mencoba menenangkan anaknya

"When?" tanya suyeon, nyaris tak terdengar

"Dat (Day after tomorrow)" jawab Suho singkat tapi mampu membuat Suyeon terkejut untuk kesekian kalinya

"S-sepertinya aku harus segera istirahat sekarang, bisa kita lanjut pembicaraan ini besok? Semuanya, Gnite" Suyeon membungkuk sopan dan berjalan ke kamarnya.

👻

Hari pertunangan pun tiba, Kali ini hanya ada Kris, Suho-Jiyun, dan para tetangga. Ah~ dan juga ada orang penting bawahan Kris maupun sSuho yang bekerja diperusahaan mereka.

Suyeon menatap dirinya yang terpantul di cermin, bukankah harusnya aku bahagia?

Suyeon menatap dirinya yang terpantul di cermin, bukankah harusnya aku bahagia?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hi babe" sapa Mark seraya memasuki ruangan Suyeon

"Kau tampak gugup" Mark berdiri dibelakang Suyeon, sementara Suyeon hanya tersenyum kecil

"Hari ini kau akan jadi tunangan hyung ku, jadi setelahnya aku harus memanggilmu apa? noona atau ahjumma?" tanya Mark sambil sedikit merapikan rambut Suyeon.

"Mungkin kau lupa kalau aku lebih muda 2bulan dari mu. Tapi bagaimana kalau babe? honey? darling? bae?" 

"Dan setelah itu Jaehyun hyung akan memangkas habis rambutku lantaran cemburu" Mark memutar matanya lucu, membuat Suyeon tertawa. Dari belakang, Mark menatap Suyeon dalam.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Suyeon berhenti tertawa karena pantulan bayangan Mark di cermin seperti menatapnya dalam. Dia berdiri berbalik menghadap Mark, Mark hanya tesenyum dan langsung memeluknya.

"Kita sudah bersama selama hampir 12 tahun, lebih dari separuh umur kita. Dan melihatmu seperti ini, membuat ku sadar kalau kita bukan anak kecil lagi. Apapun keputusanmu, Aku harap kau akan selalu bahagia" Mark melepaskan pelukannya dan sedikit menunduk

"Hei dont cry babe" Mark sedikit menyeka air mata Suyeon, sementara Suyeon hanya tersenyum kecil

"Aku tidak menangis, tapi mataku berkeringat"

"Yeah, whatever"

👻

Suyeon berdiri dengan canggung disamping Kris yang tengah memberi sambutan sepatah dua kata. Dia tidak terlalu mendengarkan apa yang diomongkan kris, dia terlalu sibuk menormalkan detak jantungnya dan.. menghindari tatapan Taeyong. Yah, dia tau sedari tadi Taeyong menatapnya bahkan secara terang terangan, entah apa maksudnya.

"Ayo Jaehyun, sudah saatnya" kata Kris yang dibalas senyum oleh Jaehyun

Jaehyun menatap sebentar kotak cincin yang di bawa Jiyun sebelum akhirnya mengambil kotak itu. Jaehyun menatap tangan Suyeon yang digenggamnya kemudian balik menatap cincin didalam kotak tersebut. Dengan tenang jaehyun menutup kotak itu dan mengembalikannya ke Jiyun.

"Jeff what r u doing?!" Jiyun menatap heran anaknya itu, bukan hanya jiyun, tapi semua sekarang tengah menatapnya

"Maaf sudah membuat kalian semua kebingungan, sepertinya aku perlu berbicara dengan Suyeon sebentar" Jaehyun membungkuk sopan dan mengajak Suyeon pergi.

👻

"Oppa, ada apa?" tanya Suyeon heran, saat ini mereka sedang berada di rooftop

"Bukankah harusnya aku yang bertanya? Ada apa?" bertanya seperti ini pun Jaehyun masih mempertahankan senyumnya, senyum berdimple yang mampu membuat Suyeon -tanpa sadar- menyentuhnya.

"Kau ini" Jaehyun mengelus rambut Suyeon, Suyeon pun menarik kembalih tangan nya

"Kau ingat sewaktu kita pertama kali bertemu? saat itu kau selalu menceritakan tentang temanmu yang bernama Taeyong. 'Yongi oppa selalu menemaniku bermain' 'dia yang memarahi anak jahil yang menggangguku' 'Yongi oppa sangat payah bermain gitar' 'Yongi oppa kadang menyebalkan, dia suka menggangguku'. Aku sudah menduga kalau kau mempunyai banyak memori bersamanya. Aku tau alasan kuatmu ingin kembali kesini karena ingin bertemu dengannya dan mungkin,aku menduganya, Ice itu Taeyong, right?" tanya Jaehyun dan Suyeon hanya mengangguk

"Sekarang kau sudah bertemu dengannya, orang yang dulu selalu kau ceritakan padaku. Aku tidak akan memaksamu untuk melanjutkan perjodohan ini. Jika kau menaruh perasaan padanya, kau bisa bersama nya" Jaehyun menatap lembut Suyeon yang kini terkejut.

"Apa.. apa selama ini kau selalu menganggapku adik kecil mu? seperti Mark?" tanya Suyeon sambil menatap Jaehyun

"Asal kau tau saja, sejak dad dan uncle Kris membicarakan tentang hal ini sewaktu kita masih sekolah dasar, aku sudah tidak mengganggapmu sebagai adik ku lagi melainkan seorang Yeoja yang kelak akan menjadi bagian dariku" Jaehyun menatap lembut Suyeon.

Suyeon menghela napas, sebelum akhirnya berbicara

"Benar, Ice itu Taeyong. Entah bagaimana kami bisa terhubung. Taeyong oppa memang menjadi alasanku kembalih kesini. Aku hanya ingin bertemu dengan teman masa kecilku. Kau taukan hampir 11tahun aku di 'luar' dan tanpa sosok 'eomma', aku hanya ingin mendengar cerita mereka tentang aku sewaktu kecil." jelas Suyeon.

"Mengenai pertunangan ini, bukannya aku tidak menyetujui. Hanya saja ini terlalu cepat dan aku takut--.. kalau kita bukan mempunyai perasaan layaknya 'Namja dan Yeoja' melainkan perasaan 'terbiasa bersama' " Lanjutnya, dia menunduk sambil memainkan jari tangannya

"Hey kelulusanmu masih 3bulan lagi kan?" tanya Jaehyun, dan setalah berpikir sebentar akhirnya Suyeon mengangguk


"Aku punya sebuah permainan. Kau mau coba?"

👻

Suyeon melingkarkan tangannya di lengan Jaehyun. Mereka turun kearah ruang tamu, seketika semua mata menatapnya.

"Engg itu-- Kau yakin? apa uncle, aunty atau daddy tidak marah?" bisik Suyeon.

"Selama tidak ketahuan, mereka tidak akan marah" jawab Jaehyun santai, seolah olah sudah mempertimbangkan dengan baik resiko yang akan ditanggungnya dari 'permainan'  ini

"Bagaimana kalau tidak berhasil? kita akan jadi canggung setelahnya"

"Makanya, jangan buat ini jadi tidak berhasil"

Jaehyun dan suyeon kembalih berdiri di depan para tamu. Dengan tenang dan tersenyum Jaehyun kembalih mangambil kotak cincin yang tergeletak di meja.



"Kami akan bertunangan"

🌷🌷🌷

Next Chapter udah Ending dan itu di PRIVATED. Tq^^

ICE ❄ | NCT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang