PROLOG
Kring....kring....kring....Its time to break
Jam setengah tiga lewat lima menit. Aysa berjalan setengah berlari menuju luar gerbang sekolah. Menunggu angkutan umum datang menjemputnya. Pelajaran di kelasnya telah usai setengah jam yang lalu. Tapi demi tugas Matematika ia rela pulang lebih lambat. Sayang, bukan hanya tugas yang bertambah siang itu. Tidak. Itu bukan sepenuhnya salahnya. Bahkan hanya sebuah ketidaksengajaan.
Raut wajahnya berubah, matanya berusaha menahan butiran air mata jatuh lagi. Di tepi jalan, ia menunggu sambil merenungkan kejadian apa yang baru saja terjadi. Hatinya dipenuhi rasa sesal, kecewa, dan sedih menjadi satu. Beruntung matahari telah mulai bergerak menuju peraduan dan tidak menambah panas hatinya. Ia ingin segera pulang melupakan kejadian tadi sejenak.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M FINE
Short StoryDitinggal seseorang secara tiba-tiba dengan alasan yang nggak jelas mungkin sudah mainstream. Tapi bagaimana jika setelah ditinggal kita memilih berlari dari masalah itu dengan orang yang juga sedang berlari dengan masalahnya? . Enjoy it!