Satu - Harga Sebuah Pertemuan

132 13 2
                                    

---Setelah ujian kenaikan kelas....

Bruumm....deru suara motor berhenti tepat di depan rumah.

"Assalamualaikum" suara seorang lelaki yang belum akrab di telinga Aysa terdengar sambil mengetuk pintu.

"Waalaikumsalam" jawabnya sambil membuka pintu. Belum sampai Aysa bertanya pada lelaki itu, kakaknya muncul dari kamar.

"Eh Liga, masuk sini maaf ketiduran tadi"

Oh. Temannya Kak Ninda. Aysa segera balik badan dan bergegas masuk.

"Ay, jangan lupa buatin minum yaa" seru Kak Ninda.

"Ya" jawabku singkat meninggalkan mereka berdua yang sudah asik ngobrol di ruang tamu.

Empat menit kemudian ia membawakan minuman dan cemilan di atas meja.

"Nin, besok pengen magang atau pkl?" tanya lelaki yang sekarang duduk di sebelah Kak Ninda mengagetkan Aysa.

"Pengennya sih magang Ga, tapi nggak tau juga besok" Kak Ninda menjawab. Aysa bergegas pergi ke dapur mengembalikan nampan dan menuju kamar. Pikirannya ke mana-mana. Tugas akhir kenaikan kelas menumpuk di depan mata.

***

Malam datang begitu pekat, tidak lama ribuan butiran air yang disebut hujan itu turun ke bumi. Gadis kelas satu STM itu hanya sibuk menatap layar handphone. Notif whatsappnya penuh chat grub. Tiba-tiba pikirannya melayang ke kakak temannya Kak Ninda tadi siang. Siapa ya namanya? Kok wajahnya seperti tidak asing.

***

Suara alarm digital berhasil mengganggu tidur Aysa. Masalahnya, ia baru tidur pukul satu pagi karena nonton drama korea yang pemainnya ganteng-ganteng. Aysa berfikir untuk tidur kembali. Belum sampai ia menarik kembali selimutnya-

"AY, BANGUN WOI JANGAN NGIMPI TINGGI TINGGI" suara kakaknya yang melebihi alarm digital pun berhasil membangunkan matanya.

**

Tet...tet...tet its time to start the class. Bel tanda masuk sudah berbunyi. 'Mampus, telat nih' batin Aysa. Aku berlari secepat ceking menuju lapangan untuk melaksanakan upacara bendera. 'Huh, ya gini kalau berangkat sekolah bareng kakakku. Dandannya Kak Ninda berjam-jam sih, untung saja belum terlambat. Monster day berpihak kepadaku hari ini' ketusnya dalam hati.

Seusai upacara, semua murid menuju kelas masing-masing. Hari ini jadwal kelas Aysa di laboratorium kimia. Sedikit info untuk kalian, Aysa dan Kak Ninda bersekolah di sekolah teknik. Di sini Aysa mengambil jurusan teknik kimia. Beberapa minggu lalu mereka melewati ujian kenaikan kelas dan itu artinya Aysa akan naik ke kelas 2 setelah libur panjang nanti. Sedangkan Kak Ninda naik ke kelas 3.

"Selamat pagi anak-anak...."

Bu Irena, guru jurusan datang dengan wajah berbinar menyapa ke arah muridnya.

"Pagi bu...."

"Hari ini digunakan untuk literasi di perpustakaan."

"YEAHHH!" Tanpa disuruh seisi kelas pun langsung berkemas. Maksud Bu Rena itu singkatnya adalah tidak ada pelajaran.

"Ingat, jaga ketenangan. Kalian pulang sesuai jadwal."

***

Di perpustakaan tidak banyak aktivitas yang dilakukan, singkatnya Wi-Fian aja. Setelah dirasa boring, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah. Toh Bu Rena juga nggak ngabsen.

Saat Aysa ingin pulang, dirinya baru ingat hari ini ia berangkat dengan kak Ninda. Jadi dengan terpaksa ia harus menjemput Kak Ninda dulu di kelas. Sampai di kelas kak ninda, Aysa melihat laki-laki yang agak asing melintas di depannya. Aysa melihatnya lebih tajam, dan ya! itu temannya Kak Ninda kemarin. Emmm...namanya....Kak Li..Liga. Oh My... kakak itu juga melihat Aysa dan tersenyum, 'duh ganteng banget lagi' batin Aysa.

"Dek" sapanya sambil memberikan anggukan. Aysa hanya membalas dengan senyuman.

"Pulang yuk Ay" ucap Kak Ninda sambil menggeret tangan kanan adik perempuannya. Sampai di rumah, entah kesambet apa Aysa jadi terus-terusan melamun dan terbayang Kak Liga. Perlahan, senyumnya merekah. Mungin ia telah mengaguminya. Dan di buku pribadinya ia tulis perasaan itu.

Hari indah datang kembali

Saat aku bisa bertemu denganmu

Memandang senyuman manismu

Apalagi setelah ku tahu

Senyuman itu adalah untukku

-Ka L.


***

Oke menurut temen-temen gimana pertemuannya Aysa dengan Kak Liga? Cukup manis nggak? hehe, nexttt------

I'M FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang