Seven

27 2 0
                                    

- Peduli pada sesuatu hanya akan mengundang masalah -
MABUCHI / KOU ( Ao Haru Ride )


Author's POV

Percikan air hujan perlahan turun dari langit. Basahnya tanah pun menyebabkan aroma khas hujan yang menyeruak. Pagi ini, bukanlah kesedihan yang memulai harinya, melainkan sebaliknya. Mungkin mulai hari ini, dia tidak akan lagi memikirkan hal yang membuat kepalanya penat. Itu hanya akan membuang energinya yang seharusnya ia manfaatkan dengan baik di masa mudanya ini.

Perlahan, ia menyusuri jalan yang banyak kubangan airnya. Dia tak peduli alas kakinya akan sekotor apa nantinya? Karena ia memakai sandal dan menyimpan sepatunya dalam tas. Begitupula dengan pakaiannya sekarang. Bukannya memakai seragam, ia justru memakai pakaian bebas. Tidak, ia tidak akan bolos. Tapi, dia tidak ingin seragamnya basah. Oleh karena itu seragam dan sepatunya ia masukkan pada tas waterproof nya itu. Entah angin apa yang menghidupkan semangat sekolahnya itu.

Ender's POV

Entahlah, rasanya gue malas pergi sekolah. Gak seperti biasanya. Mau hujan atau panas pun gue lalui demi dapet nilai bagus disekolah. Tapi, kali ini lain.

"Kakak, gimana nih? Hujan ah.. Males pergi sekolahnya. Mau bolos aja deh", dia merebahkan dirinya disofa.

"Gak boleh Eve. Kamu harus semangat dong. Lagian, sejak kapan kamu males ke sekolah? Biasanya paling semangat sampe libur pun masuk. Tumben banget", gue ngelahap roti isi yang udah disiapin di atas meja makan.

"Ya habis tumben ujan ah, malezz pokoknya"

"Jangan nyalahin hujan Eve, hujan itu berkah bukannya musibah"

"Terus, banjir salah siapa?", tanyanya dengan muka polos, aih so' polos banget nih botjah..

"Manusia lah. Tuhan kasih hujan yang meng-akibat-kan hujan itu atas dasar hukuman dan peringatan buat manusia yang suka ngerusak alam"

"Oh...", suaranya pelan sambil menganggukan kepalanya. Masa perkara gini kaga tau? Kalah sama anak sd yang belajar PLH dong.

"Sana masuk mobil, entar telat baru tau rasa deh"

"Iya iya, bawel"

Dasar bocah, kayak yang kagak bawel aja, huh.. Bawel juga gue mah bermanfaat kali.

***

"Woy!"

Yang dipanggil malah masang wajah bingung. Padahal, sumber suaranya jelas hanya ada satu, tapi dia nggak ngeh soal itu.

"Ih, Pie", saat gue ngetuk jendela mobil, disaat itu pula dia sadar. Begonya enggak ilang juga duh, ya Tuhan -T_T-

"Eh mas Jus. Kirain siapa"

Nabok orang ini dosa engga?

"Masuk mobil gue aja. Lo ngapain ujan-ujanan sih Pie? Mau bolos ya, gak pake seragam?"

"Yeah, sama orang tuh jangan buruk sangka dong mas. Gue tuh -- lah lahh, ini jangan ditarik-tarik heh!", karena malah ngedongeng lebih baik gue tarik dia ke mobil. Bodo amatlah jok bakalan basah juga, hee.

"Idih, lo main tarik anak cantik aja. Suka ya lo sama gue, huh?"

"Apa yang buat lo yakin, hum?"

"Karena lo nggak pernah berhenti ngejar gue. Kapan coba berhentinya?"

Deg!

Gue selalu berharap supaya dia enggak pernah bilang soalan itu ke gue. Itu bakalan bikin gue inget terus sama apa yang gue alamin sekarang. Mungkin, dia kira gue bakal terus-terusan kayak gini. Tapi, satu hari nanti gue gak akan ngejar dia lagi. Kapan pun dan dimana pun dia butuh gue, dia enggak bakalan nemuin gue lagi. Dan sekarang gue bingung mau bilang apa.

Senja & PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang