Chapter 1

3.5K 133 5
                                    

TITLE :   Scenario of LOVE (Chapter 1)
CAST  :  
- Yuki Kato as Yuki Keiko Kato
- Stefan William as Stefan Alexander William
- Natasha Wilona as Wilona Anastasya
- Al Ghazali as Aldryan Kohler
- Ariel Tatum as Ariel Tatum
- Maxime Bouttier as Maxime Bouttier
- etc.

GENRE  : Comedy, Romance, etc.
(1021  WORDS)

WARNING!!!!!!!
Cerita ini hanya sebuah fiksi imajinasi penulis. Penulis tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. Semua jalan cerita disini murni dari pemikiran penulis.

DON'T JUDGE, DON'T READ IF YOU DON'T LIKE IT. SORRY FOR TYPOS, BAD PLOT AND BAD STORY. AND DON’T BE A SILENT READERS.
.
.
.

Yuki pov,
Nama gue Yuki, lebih lengkapnya sih Yuki Keiko Kato. Ngerasa aneh ya sama nama gue? Mm… sebenarnya papah orang Jepang, jadi nama gue ya gitu. Sedangkan mom asli Indonesia. Papa tinggal di Jepang dan setiap tiga bulan sekali papa selalu pulang ke Indonesia. Gue punya satu adik bernama Reina Meisillia Kato, uhh… bahkan namanya pun lebih bagus dari gue. Tapi jangan salah, kata orang sih gue itu cantik, cantik banget malah.Gue punya pujaan hati di sekolah. Namanya Stefan Alexander William. Cowok pertama yang kulihat saat masuk ke kelas pertama kali. Dia pindahan dari Amerika. Apakah dia mengenalku? Yaa…  bahkan kita sekarang udah berteman. Gak deket sih. Tapi yang penting dia kenal sama gue. Hhh… udah ya ngomongin tentang gue, entar jadi gossip lagi, hahaha… Stop! Gak lucu Yuki. Oke balik ke kehidupan nyata. Setelah memasukkan buku buku ke dalam tas ungu kesayanganku, gue bergegas turun untuk sarapan.

“Morning Mommy”,sapaku setelah sampai di depan meja makan.

“Morning juga sayang”,balas mommyku.

“Pagi Reina”,sapaku kepada adik kesayangan gue ini.

“Pagi juga kak”,jawabnya.

“Masak apa mom”, Tanya Yuki setelah duduk disalah satu kursi.

“Mom nggak masak, ini cuma nyiapin sereal buat kalian”,Yuki hanya  menganggukkan kepala tanda mengerti.

----------------SKIP---------------

Gue memasuki kelas dan duduk di bangkuku. Langsung saja mata barbieku ini menoleh ke samping, dimana Stefan lagi dikerubungin sama cewek cewek centil alay itu. Uhh…  sebel gue, tapi gue sih nggak kemana mana. Entar kalo gue  usir mereka,yang ada malah gue babak belur kena cakaran dari mereka. Kan sereeemm… ntar muka gue yang  imut dan menggemaskan  ini rusak lagi gara-gara mereka. Oh iya, gue punya temen namanya Wilona. Dia cantik, tapi ya masih cantikkan gue lah. Ehmm.. dia nggak tau kalo gue suka sama Stefan. Dia hanya tau kalo gue temen stef. Dann panjang nafas banget dia, baru aja gue gosipin, udah muncul aja kaya setan di depan gue.

“Yuk, kok lo bengong. Kesambet setan pohon beringin depan sekolah ya?”, Tanya Wilona.

“iya, kan lo setannya”,upss kelepasan gue.

“apa? Lo bilang apa tadi?”, buset dah tanduknya langsung muncul tuh.

“engg.. nggak kok, lo cantik hari ini”, balas gue asal.

“ohh, gue kirain apa”, dia langsung menuju tempat duduknya.

Tak lama setelah itu bel masuk berbunyi. Selama pelajaran berlangsung, sekali-kali gue tengok Stefan yang imut, lucu, menggemaskan itu. Dia juga kadang bales tatapan gue. Berasa terbang gue kalo diliatin kaya gitu. Senyumnya itu lohh, maut banget sampe bikin gue breathless aja liatnya. Tapi semoga aja waktu gue kehabisan nafas nanti karena ngeliat dia. Dia mau kasih gue nafas buatan. Aamiin…

“Baik anak-anak, pelajaran kita lanjutkan besok. Selamat beristirahat”. Gue denger guru cerewet itu ngomong. Langsung aja gue cuzz ke kantin setelah sebelumnya gue seret wilona. Kenapa bukan Stefan? Karena dia pasti mau tidur kalo nggak main basket sama temen-temennya. Sesampainya di kantin gue langsung cari tempat duduk dan gue liat Ariel disana. Ariel juga temen gue, tapi dia tadi nggak masuk ke kelas karena ngurusin pensiunannya jadi OSIS.

“hei riel”, sapa gue setelah mendudukkan diri di kursi didepannya.

“hei Yuks, Wilo” balasnya.

“tumben lo sendirian. Al mana?”,tanyaku

“lagi pacaran sama bola”, balasnya yang langsung membuatku dan Wilona menganga.

“apaa?”tanyaku dengan suara sedikit keras.

“pacaran? Sama bola?” wilona bersuara.

“heh, nggak usah pada sok oon gitu deh. Maksud gue itu dia lagi main basket, sama Stefan dan Maxime juga kok”.
Sedangkan gue sama wilona hanya nyengir tanda mengerti.
Yuki Pov  end.

Stefan pov,
gue Stefan, kata orang sih gue ganteng. Dan gue percaya itu. Gue suka main basket. Saat ini gue sedang main basket sama dua sahabat gue, Maxime dan Al
Mereka sahabat gue dari SD. Tapi kita pisah pas SMP karena gue harus pindah ke Amerika. Gue menyukai salah satu cewek di sekolah ini. Menurutku dia itu  cantik, manis, dan menggemaskan.  Dia juga satu kelas denganku.
Stefan pov end.

Author pov,
Jam istirahat berakhir, semua murid berbondong-bondong memasuki kelas masing-masing.

Di kelas,

“saya akan memberi tugas  kelompok untuk kalian. Kelompok sudah saya bagi. Tugas dikumpulkan minggu depan. Saya bacakan kelompok masing-masing....” guru tersebut mulai membacakan kelompok.

“Stefan dengan…. Yuki”,ucap guru itu yang langsung membuat Yuki girang.

“Yess…”,Yuki berteriak dengan cukup keras yang mampu membuat seluruh kelas memperhatikannya. Sedangkan Stefan hanya tersenyum kecil  melihat kelakuan Yuki.

“Akhirnya gue punya kesempatan buat deket- deket sama Stefan dalam waktu yang lama. Kalo gini terus, gue yakin dia bakalan cepet jadi pacar gue”. Yuki membatin sambil curi-curi pandang kearah Stefan.

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Stefan menghampiri Yuki yang masih membereskan mejanya.

“Nanti sore lo kerumah gue. Kita ngerjain tugas tadi. Lo tau rumah gue kan?”,Tanya Stefan.

“iya”,jawab Yuki

“mana mungkin gue nggak tau rumah lo Stef”,Yuki membatin dalam hati.

“Yaudah, gue duluan”,Stefan berjalan menjauh menuju parkiran.

“Ya Tuhan. Bahkan dia cuma ngomong gitu doang gue udah kaya ingin meleleh. Gimana ntar kalo dia nembak gue?. Pasti gue udah pingsan duluan”,batin Yuki sambil melihat Stefan yang berjalan menjauh.

Author pov end.

Yuki pov,

Sore ini gue jadi ke rumah Stefan. Setelah merasa pas dengan pakaian yang kupakai. Gue segera memasukkan buku-buku ke dalam tas selempangku dan langsung turun.

“Ma, aku mau ke rumah Stefan dulu ya, mau ngerjain tugas”, kata Yuki kepada momnya.

“Iya, pulangnya jangan malem-malem” jawab momnya

“Mau ngerjain tugas apa PDKT lo kak?, Reina tiba-tiba menyahut dari arah ruang TV.

“Enak aja, tapi dua-duanya sih, hehe…”, tukas Yuki.

“Dasar, modus lo kak”

“biarin, yang penting hepi”

“Udah sana berangkat. Nanti kesorean”,ujar Mom Twina.

“Yaudah,  kalo gitu Yuki berangkat dulu ya ma. Dahh cebong”, yuki mengecup tangan mamanya, kemudian melambaikan tangan kearah Reina.
Yuki pov  end.
.
.

.
.
.
Hollllaaa...... 
Ini tulisan pertama aku yang aku post,  semoga kalian suka.  Jujur ini masih jelek banget,,,,  kritik dan saran a.k.a masukan sangat aku butuhin..    

TO BE CONTINUE
© Puji Astuti ©
2017

Scenario of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang