6. Senyum Naura

636 30 0
                                    

Naura masih menatap lekat pria di depannya. "Kenapa dia datang lagi,kenapa pria
pria masa laluku kembali datang lagi" batin naura. "Ra,are you ok?" tanya dirga heran
"ya,im ok,why" jawab naura dengan senyum terpaksa.
"Oia,cerita dalam rangka apa kamu disini" tanya naura
"owh,ini ada kerja sama,proyek pembangunan rumah dengan PT Maju Jaya,baru sih" jelas dirga
Naura mengernyitkan dahinya
"tunggu maksud kamu,kamu bagian proyek instalasi listriknya" terang naura
"iya,ra,kok kamu tahu" tanya dirga.
Naura tertawa.
"dirga aku juga kerja sama ,sama PT Maju Jaya,cuma aku bagian design tata ruangnya,PT Maju jaya itu kontraktor nya,pengembang" jelas naura lagi.
" ok bu manajer berarti kita bekerja sama ya" canda dirga.
Mereka tertawa. Kedua sahabat ini,kembali dekat seperti dulu.
Naura dan dirga berpisah,karena sudah menjelang maghrib,naura mengantar dirga ke hotelnya. Sebenarnya dirga menolak,tetapi naura memaksa agar dia tahu dimana dirga tinggal.

"Kamu tinggal di hotel terus?" tanya naura memastikan.
"Gak ra,hanya sampai besok,soalnya gak mungkin aku tinggal di hotel,sayang banget ra,rencananya aku pengen cari kontrakan rumah atau kosan untuk 6 bulan" jelas dirga sambil menyetir.
" kalau gitu,kebetulan,dibelakang rumahku,kayak perkampungan deket rumahku,gak deket banget,ada rumah yang di kontrakin,nanti aku tanya ayah deh"kata naura "wah pas banget,kalau bisa jangan terlalu besar ra,soalnya serem" ujar dirga.
Naura menggeleng heran,lalu meninju lengan dirga.
"malu sama otot ni,yang rajin di bawa nge gym" ledek Naura
"eh,gak ada hubungannya ra" bela dirga.
Naura melipat tangan didadanya. Mereka sampai di depan hotel dirga tinggal,naura dan dirga sama sama keluar mobil.
" hati hati pulangnya princess,aku masuk dulu"pamit dirga sambil tersenyum.
Naura juga tersenyum,dirga memberi isyarat naura masuk mobil,namun dirga tiba tiba memanggilnya
" ra,nanti malam aku kerumah ya" kata dirga tiba tiba membuat naura tersenyum lebar sambil mengangguk.
Naura masuk ke mobilnya dan segera pulang dengan perasaan bahagia. Dari tadi senyum tidak berhenti terkembang di wajahnya.

****
Selesai sholat maghrib tadi,Naura tidak keluar kamar,dia tengah sibuk mencoba beberapa baju di lemarinya,hingga isi lemari sudah berantakan di kasurnya. Dira yang masuk ke kamar kakaknya,terheran heran.
"Mba ini apa,kenapa baju keluar semua?" tanya dira.
Naura tidak menjawab dia sibuk mengenakan jilbab.
"Aihh,dicuekin" gerutu dira
"aduh diem dulu deh" kata naura.
"Yaudah,tapi mba mau kemana si" tanya dira penasaran.
Naura tersenyum,
"gak kemana kemana kok" jawab naura labil. Dia melihat arlojinya,segera menarik dia keluar kamar dan menuju ruang tamu. Naura mengintip keluar lewat jendela,ayah dan ibu heran melihat tingkah naura. Karena dari peristiwa waktu itu,naura jarang sekali bertingkah seperti ini dan senyum yang hampir beberapa tahun belakangan ini tidak terlihat. Ibu dan ayah menjadi penasaran "nak,kamu nunggu siapa?" tanya ibu penasaran. Tapi naura tidak menjawab,dia malah nampak bersiap membuka pintu. Suara ketukan pintu,naura membukanya dengan senyum paling manis. Dibalik pintu itu berdiri seorang lelaki berpakaian kasual,kaos berwarna biru yang pas melekat di badannya di padukan dengan celana jeans berwarna hitam dan sepatu sport.

"Assalamualaikum princess" sapanya "waalaikumsalam prince" balas naura.
Naura  mengajak  Dirga masuk,ayah dan ibu terkejut melihat sosok di depannya.
"Dirga" pekik ayah dan ibu.
Dirga tersenyum, ayah dan ibu berpandangan heran. Dirga dan naura duduk di sofa. Ayah dan ibu masih bingung.
"apa kabar pak lik bu lik"sapa dirga
"ba..ba ik le" balas ayah
"kamu sama siapa" tanya ayah memastikan "sendiri pak lik" jawab dirga
"istri sama anakmu" tanya ibu
"gak ada" naura yg menjawab.
Ayah dan ibu heran karena 2 tahun yang lalu tiba tiba naura mengatakan kalau dirga sudah menikah. Sekarang pria itu ada di hadapan mereka seorang diri. Naura lalu pamit untuk mengambilkan minum. Dirga bercerita singkat ke ayah dan ibu. Lalu mengutarakan maksud kedatangannya.
"Mau lihat sekarang" tanya ayah
"lihat apa yah?" tanya naura sambil membawa nampan berisi secangkir teh.
"Lihat rumah buat di sewa dirga" kata ayah. Naura mengangguk angguk. Ayah dan dirga bergegas keluar rumah,
"ayah,aku ikut"pinta naura.
Ayah mengernyitkan dahinya
"ya udah,tapi jalan kaki ya,dekat ini" kata ayah.
Mereka berjalan menuju rumah yang dimaksud,jarak nya 5 rumah dari rumah naura. Ke belakang daerah perkampungan. Sampai dirumah itu ayah membuka gerbang dan membuka pintu rumah itu.
"Rumahnya terawat kox,setiap hari ada yang bersihkan,ini baru 1 bulan di tinggal" jelas ayah.
Dirga manggut manggut menelisik setiap sudut rumah ini.
"Perabotnya lengkap kok,ada kasurnya,lemari,jadi kamu gak usah beli perabotan" kata ayah lagi.
"Iya pak lik,alhamdulillah sekali dapat rumah ya g seperti ini" ujar dirga.
"Kapan mau pindah?" tanya ayah
"besok saja pak lik pulang dari kerja,sekalian ketemu pemiliknya" kata dirga.
Ayah manggut manggut. Ayah mengajak naura dan dirga pulang. Sampai dirumah naura dan dirga mengobrol di teras. Naura menatap langit
"aku disini kok lihat nya ke atas" canda dirga,naura menoleh sambil tersenyum "ih,kamu tu ya" ujar naura sambil mencubit pinggang dirga.
"Besok berangkat langsung ke proyek?" tanya dirga ,naura mengangguk
"kamu bawa mobil aku aja gimana,terus jemput aku kita bareng ke proyek" kata naura "hmmm... Maunya berduan aja nih" celetuk seseorang dari belakang,ternyata Dira. Naura dan dirga refleks menoleh,
"eh.. Dira ,sini sir gabung"ajak dirga.
Dira duduk disamping naura.
"Apa kabar kamu dir?" tanya dirga ke dira.
"baik mas,mas sendiri,gak jadi nikah ya,kok sama sih ,sama mbak naura"cerocos dira. "Dira,berisik ih" omel naura
Sementara dirga malah tertawa. Naura kesal dia mencubit lengan dirga. Karena sudah malam,dirga pamit pulang. Dia pulang naik mobil naura.

******
Dikamar naura duduk diranjangnya sambil memeluk boneka pucca pemberian dirga. Memeluknya sambil tersenyum,tak sadar ada yang memperhatikannya dibalik pintu kamar. "Udah lama gue gak liat mbak naura senyum seperti itu,mas dirga kebahagiaan lo ya mba" gumam dira. Dia lalu menutup kembali pintu kamar kakaknya itu. Harapannya adalah kakaknya kembali menjadi wanita yang ceria,seperti dulu,sekali saat sebelum hatinya terluka karena lelaki brengsek,faisal.

Cinta Sebenarnya ( End/ Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang