9. Cerita Lalu

468 25 0
                                    

Naura mendengus kesal membaca sms dari mika,sahabat sekaligus asistannya. Bahwa ada meeting dadakan dikantor. Untuk para pekerja yang terlibat dalam proses pembangunan perumahan minimalis itu. Naura melajukan mobilnya ke kantor. Naura lewat jalan pintas supaya tidak terjebak macet. Sampai kantor langsung memarkir mobilnya sembarang dan menyerahkan kunci mobilnya ke satpam. "Biasa ya pak" ujarnya tersenyum
"beres mba" kata satpam.
Naura langsung ke ruangannya. Mika langsung membuntutinya
"gila ra,elo harus siap "ujar mika
" kenapa,ya siap lah,ini bukan meeting pertama yang dadakan kan"kata naura "masalahnya ini pimpinan kita,direktur utama" kata mika lagi
"mika kalo ngomong itu yang jelas ah" omel naura.
Terdengar ketukan pintu
"ya masuk" kata Naura
"meeting mau mulai,semua udah siap,termasuk para kontraktor" kata rudi menjelaskan
"okok... Siap capcus" ujar naura alay ,membuat mika memutar bola matanya.
Naura berjalan menuju ruang meeting diikuti rudi dan mika. Sampai diruang meeting naura tersenyum ke arah para kontraktor PT Maju Jaya dan pendukung support perusahaan listrik,Dirga. Naura duduk disamping mika.

"Akhirnya pimpinan baru kita tiba" kata sarah sekretaris selaku MC.
Naura terkejut melihat sosok yang ada di hadapannya. Sosok yang sangat dia benci. Beliau memperkenalkan diri. Meeting dimulai,naura berusaha bersikap profesional.
Selesai meeting naura hendak beranjak namun bos barunya menahan
"bu naura ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan tentang proyek,setelah meeting ke ruangan saya bisa" ujarnya
"Bi.. Bisa pak" jawabnya.
Lalu keluar dari ruangan meeting,diluar ruangan Dirga memanggilnya
"Ra" panggil dirga
Naura menoleh dengan senyum manisnya. "Ya ,dirga" jawabnya manis
"aduh manis banget senyumnya,pengen cubit" goda dirga
"aih,kamu ini kantor" omel naura
"jam makan siang keluar yuk,sekalian tinjau lokasi" ajak dirga
"ciee dah berani ya" canda naura
"mau ya,gak boleh nolak,aku males bareng sama asistan kantor pusat" ujarnya berbisik membuat naura terkekeh.
Mereka tidak sadar ada sepasang mata yang menatap mereka dengan tatapan benci.

"Hmmm" dehem seseorang di belakang mereka.
"Pak " sapa naura senormal mungkin
"Keruangan saya sekarang" perintahnya
"Baik pak" kata naura
"tunggu diruangan aku aja ya 30 menit lagi selesai" kata naura ke dirga.
Dirga mengangguk,lalu ke ruangan naura. Sedangkan naura ke ruangan bos barunya.
Dia harus menormalkan moodnya agar terlihat biasa di depan bosnya.
"Permisi pak" sapa naura sambil membuka pintu
"ya silakan duduk" balas suara dari dalam. Naura duduk dihadapan bosnya. Lama dia tidak mengeluarkan suara. Tiba - tiba dia beranjak dan duduk disamping naura.
"Dek" panggil nya lembut
Naura gugup,jika boleh jujur,perasaannya masih terenyuh dengan panggilan itu.
"Maaf,mau bahas apa,jika tidak ada yang perlu dibalas saya pamit" kata naura tegas
"dek,ada yang perlu kakak jelasin soal ini" jelas faisal
Naura mendengus kesal
"udahlah gak usah dibahas dan hubungan kita sekedar atasan dan bawahan" jelas naura beranjak pergi
"kakak masih sayang sama kamu,ini semua terpaksa" kata faisal sendu
"udah semua ini adalah cerita lalu yang gak perlu diteruskan atau dijelaskan " kata naura tegas lalu keluar dari ruangan big boss.
Naura berjalan menuju ruangannya dengan menahan rasa sesak,dia juga kesal kenapa harus faisal yang menggantikan posisi Pak Arya wijaya. "Semangat,harus kuat ra" ujatnya menyemangati diri sendiri. 



********

Cinta Sebenarnya ( End/ Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang