pertama

20 6 0
                                    

Di sebuah lapangan banyak mahasiswa dan mahasiswi yang sedang melihat pertunjukan yang menurut mereka sangat bagus.
"Ran aku suka sama kamu, dari semenjak aku bertemu kamu di perpus.aku ingin kamu menjadi pacar aku. Apakah kamu mau menerima aku"ucap fadlan dengan satu tarikan nafas. Sambil berlutut di depan rani
'Apa gunanya kalian nembak aku. Pada akhirnya akan aku tolak juga' batin rani
"Sebelumnya aku ingin bicara dengan kamu hanya berdua. Apa kamu bisa" ucap rani yang biasa-biasa saja
"Baiklah" ucap fadlan
Fadlan dan rani pergi meninggalkan lapangan itu dan banyak mahasiswa yang bertanya-tanya. Apakah dia akan ditolak oleh rani seperti pria yang sudah menembaknya.

☆☆☆

Gedung belakang

"Kenapa kamu nembak aku didepan semua orang. Apa kamu mau aku tolak mentah-mentah didepan semua orang yang akan membuat kamu malu nantinya" ucap rani dengan sangat tegas
"Aku hanya ingin buktiin ke kamu jika aku tulus suka sama kamu dan..."
"Apa yang harus aku buktiin agar kamu percaya sama aku" sambung fadlan
"Apa kamu akan lakukan apa yang akan aku minta"
"Iya, aku akan lakukan apa yang kamu minta. Agar kamu percaya sama aku kalau aku sayang sama kamu" ucap fadlan semangat
"Oke. Kalau begitu aku ingin kamu jangan berharap kalau aku akan menerima kamu" ucap rani tegas
"Tapi ran aku sayang sama kamu" ucap fadlan memelas
"Tapi aku gak suka sama kamu" ucap rani sambil berlalu meninggalkan fadlan sendiri di gedung belakang fakultas hukum.

☆☆☆

Kantin

Di tengah keramaiannya mahasiswa.  Rani berjalan menuju meja yang hanya berisi pria dan wanita di pojok dan sampai disana ia menarik kursi yang berada didepan zein lalu mendudukinya.
Ia selalu tenang jika berada di dekat sahabatnya itu.
"Ran tadi aku dengar kamu ditembak cowok lagi ya" tanya sari
"Iya, sama fadlan di lapangan pagi tadi" jawab rani dengan santai
"Bukannya fadlan itu most wanted ya di universitas kita, kenapa gak kamu terima aja"
"Aku sudah bilang kalau aku hanya akan bersama kevin" jawab rani sambil meminum jus milik zein
Zein yang hanya mendegarkan pun memulai membuka suara sambil menatap rani.
"Kenapa kamu gak melupakan kevin, belum tentu dia setia sama kamu. Kalau dia sayang sama kamu kenapa dia tidak pernah menemui ka..."
"Tolonglah, aku sedang tidak ingin membahas ini lagi" potong rani
'Ran aku sayang sama kamu, tapi kenapa kamu gak pernah peka terhadap perasaan aku ke kamu' batin  zein.

☆☆☆

"Rani!" ucap zein setengah teriak, sambil berlari mengejar rani
"Ada apa, zein" ucap rani setelah zein sampai di dekatnya
"Ayo kita pulang bersama dengan sari" ajak zein
"Kamu pulang lah bersama sari. Aku ingin pergi ke toko buku" ucap rani
"Apa aku boleh ikut denganmu ke toko buku" ucap zein
"Jika kamu ikut dengan aku ke toko buku, lalu siapa yang akan mengantarkan sari pulang. Jangan sampai dia pulang sendiri" ucap rani
"Aku akan memesan taxi untuk sari. Jadi kamu tenang saja" ucap zein
"Baiklah kalau begitu" ucap rani

☆☆☆

"Maaf sudah menunggu" ucap sari sambil berjalan kearah tempat zein dan rani menunggunya
"Tidak masalah" ucap rani
"Oh ya...Sari nanti kami akan ke toko buku, jadi aku sudah memesankan kamu taxi dan ku harap tak masalah ya"
"Iya tidak papa"
"Memangnya kalian ingin membeli buku apa" tanya sari
"Aku ingin membeli buku novel keluaran terbaru, kalau kamu zein" jawab rani
"Aku ingin melihat-lihat, kalau ada buku yang ku suka baru ku beli"
"Itu dia taxinya. Sampai jumpa ya" sambung zein
"Aku pulang dulu ya. Bay"
"Iya" jawab rani dan zein kompak
Setelah taxi itu pergi zein dan rani pergi ke tempat parkiran dimana mobil zein terpakir. Saat di dalam mobil zein memasangkan seatbelt untuk rani
"Kenapa kamu selalu lupa memakai seatbelt. Jika terjadi sesuatu bagaimana" ucap zein
"Jika aku berada di dekat kamu, aku yakin jika aku tidak akan kenapa-kenapa. Kamu kan selalu melindugiku" ucap rani
"Tapi jika aku tidak bersama kamu bagaimana"
"Sepertinya kamu sedang bicara ngawur deh, minum aqua dulu biar konsen" ucap rani.

☆☆☆

Toko buku

Setelah sampai mereka langsung ke lantai 2. Sesamapinya di tempat rak novel rani dan zein melihat-lihat buku apa yang akan mereka beli dan pandangan zein tertuju pada novel 'ku ingin bersamamu' dan rani memilih novel 'song of the wind' ciptaan aiu ahra.
"Novel apa yang kamu beli ran" tanya zein
"Aku membeli novel song of the wind" sambil menunjukkan novel yang ada ditangan ku
"Kalau kamu membeli novel apa" sambungku lagi
"Aku memilih novel ku ingin bersamamu" jawab zein
"Baiklah, apa kamu ingin membeli sesuatu lagi kalau tidak ayo kita kekasir" tanya rani
"Aku hanya membeli buku ini saja, ayo" jawab zein
Mereka pergi ke tempat kasir untuk membayar novel yang sudah mereka pilih.
Setelah membayar mereka pergi ke tempat parkiran dimana mobil zein di parkir tadi.
Di dalam mobil mereka hanya diam. Tidak ada yang memulai pembicaraan sehingga zein menghidupkan radio agar suasana tidak menjadi canggung.
Sesampainya di kost an rani. Rani turun dari mobil zein. Setelah mobil itu hilang dari hadapannya ia pun memasuki kost annya.

persahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang