Setelah aku selesai mandi ada seseorang yang mengetuk pintu kost an aku. Aku berjalan menuju pintu lalu membukanya ternyata sari dan aku mempersilahkan dia masuk.
"Kamu yang datang, aku kira siapa. Ayo masuk" ucap aku
"Hehhh, maaf ganggu ya" tanya sari sambil duduk di sofa yang sudah tersedia
"Nggak kok, aku baru selesai mandi, oh ya kamu kesini katanya mau cerita, memangnya kamu mau cerita apa sar" tanyaku sambil duduk di sebelah sari
"Aku ingin cerita tapi kamu jangan kaget ya" jawab sari
"Nggak, untuk apa aku kaget" ucap aku
"Jadi gini, sebenarnya dari aku pertama kali kenal dengan zein, aku mulai ada rasa sama dia dan aku gak tau perasaan dia ke aku gimana" jelas sari
"Aku sangat mencintai zein, aku ingin menggungkapkan rasa yang aku pendam selama ini ke dia, tapi aku takut jika dia nolak aku dan aku juga gak mau sampai persahabatan aku dan zein hancur gara-gara aku suka sama dia" sambung sari
"Kamu kenapa gak pernah cerita sama aku,sar"
"Jadi kamu pendam perasaan kamu selama ini, jika kamu beritahu aku maka aku bisa kan bantu kamu untuk mencari tahu apakah zein juga suka sama kamu apa nggak" ucapku
"Dari dulu aku ingin cerita sama kamu ran, tapi aku takut jika kamu malah marah-marah sama aku" jelas sari
"Ya udah, nanti kita selesai in masalah ini, oke" ucapku
"Sebenarnya aku ingin cerita sesuatu sar" sambungku lagi
"Cerita aja" jawab sari sambil menggambil minuman yang sudah tersedia di meja
"Sebenarnya aku baru balikan sama kevin, sar" ucapku
Sari yang sedang minum sambil mendengarkan cerita yang diceritakan oleh rani tiba-tiba air yang ia minum itu keluar dari mulutnya lagi.
"Ih, sar. Kamu jorok banget sih, bersihin aku gak mau tahu" tegas aku saat melihat air yang dimunumnya tadi keluar lagi
"Eh ran, yang benar lo. Jadi lo udah balikan sama si kevin itu, nanti jika lo ditinggal lagi sama dia gimana, lo gak kasihan pada diri lo sendiri" tanya sari
"Sebenarnya sih gue udah nolak dia tapi saat aku mau pulang dia.."jawab aku
Akhirnya gue cerita masalah aku tadi dari awal samapai akhir pada sari yang tak percaya.
"Apa lo gak takut ditinggal dia lagi ran" tanya sari
"Aku juga gak tau sih, ih ini kok kita pake lo gue sih" ucap aku
"Eh iya ya, aku gak sadar, sorry terkejut aja tadi apa yang lo cerita tadi" ucap sari
"Udah lah gak usah dibahas lagi, aku cape ingin istirahat" ucap aku
"Jadi lo nyindir gue nih ran, ya udah gue pulang sekarang" tanya sari
"Nggak, bercanda cuman. Cepet banget sih marah" ucap aku
Tit tut tut net ( anggap aja suara handphone)
"Eh tunggu sebentar ya, mama gue nelpon" ucap sari
"Iya" jawab rani sambil berkutak kutik pada ponselnya
"Iya ma, ada apa"
"..................."
"Aku ditempat temen ma, memangnya ada apa"
"..............."
"Iya bentar aku pulang sekarang"
".............."
"Iya ma"
Selesai sari mengangkat handphone dari mamanya ia pamit pulang pada sari.
"Ran aku pulang dulu ya" pamit sari
"Yaudah, hati-hati ya"
"Iya, bay" ucap sari
"Bay" jawab rani☆☆☆
Sari pov
Saat sampai rumah, aku melihat ada mobil entah milik siapa yang terpakir di halaman rumah aku. Saat aku masuk, aku mencoba mencari mama yang entah kemana.
"Mama, aku pulang" teriak aku
'Mungkin mama ada diruang tamu' pikir aku
Saat sampai diruang tamu yang jaraknya lumayan dari jauh dari pintu masuk, aku terkejut karena melihat dosen aku sendiri duduk disana sama orang tuanya yang membuat aku pusing hingga aku bertanya.
"Pak, bapak kenapa kerumah saya sambil membawa orang tua bapak"
"Apa ada yang salah dengan saya" sambung aku
"Ternyata kamu sudah pulang. Oh ya, perkenalkan ini om deni sama tante silvi dan anaknya kevin" jelas mama sambil nyuruh aku untuk salaman sama mereka.
"Hai om, nama saya indah permata sari" aku perkenalkan diri ke om deni dan setelah itu pada tante silvi dan terakhir pada dosen aku pak kevin.
"Om sama tante kesini ada perlu apa ya" tanya aku binggung
"Jadi sari, dari dulu itu kami sudah merencanakan perjodohan ini dan kami ingin jika kalian saling mengenal dulu seperti sekarang, setelah itu baru kalian akan di nikahkan" jelas mama winda
"Apa, yang benar aja deh ma, masa aku dijodohin sama dosen aku sendiri sih, aku gak mau ah. Mana tua lagi, aku gak mau" tolak aku
"Maaf ya, anak saya memang suka ngomong seperti ini asal ceplas ceplos aja. Saya bicara sebentar ya sama anak saya" ucap mama
"Gak papa kok, jeng" jawab mama kevin
"Ayo kita bicara berdua" bisik mama
Setelah berbicara seperti itu mama langsung menarik aku ke dapur dan sesamapainya didapur mama memulai membuka pembicaran yang mungkin cukup dibilang seperti bisik-bisik padahalkan ini di dapur ya pasti tamu gak bakal dengar yang mungkin entah apa yang mama bilang tapi aku gak tau apa itu hingga akhirnya mama bilang paham.
"Mama bicara apasih dari tadi, dengar aja nggak aku apa yang mama bilang dari tadi dan mama langsung bilang paham" ucap aku
"Kenapa kamu gak bilang dari tadi, percuma aja mama bicara dari tadi tapi kamu tidak mendengar" ucap mama
"Hehhh, yaudah apa" tanya aku
"Jadi kami dari dulu sudah merencanakan kalau nanti kalian sudah besar maka kami akan menjodohkan kalian berdua" jelas mama
"Tapi ma aku gak suka sama dia dan juga aku sudah ada cowok yang aku suka ma" ucap aku
"Sayang mama gak menerima penolakan, yang penting kalian jalani aja dulu baru kalau kalian sepakat untuk bersama baru kita nikahkan kamu sama kevin dan umur kalian gak beda jauh kok" jelas mama
"Tapi ma, aku gak suka sama dia ma" jawab aku
"Sudahlah sayang, terpenting kamu jalani aja dulu sama dia ya" ucap mama
"Tapi ma..."
"Gak ada tapi-tapi an" ucap mama
Setelah pembicaraan antara ibu dan anak selesai mereka segera keluar dari dapur dan langsung pergi ke ruang tamu.
"Maaf ya lama" ucap mama
"Nggak papa kok" ucap tente silvi
'Gimana ini, masa gue dijodohin sama dosen gue sendiri yang benar aja, mana lebih tua kayak nya, walaupun terlihat seperti muda dan sumpah ini gue gugup banget duduk disebelah dosen gue sendiri yang tegas kalau dikelas tapi baik kalau di luar dan mana dia pacaranya rani, mana mungkin gue nikahin dia, kok hidup gue serumit ini ya' batin aku
'Kenapa gue gak tau sih kalau yang bakal dijodohin sama gue itu sari sahabat rani, bagaiman kalau dia mikir yang macem-macem lagi, bisa-bisa rani gak percaya sama gue, sepertinya gue harus bicara berdua deh sama sari untuk menyelesaikan perjodohan ini' batin kevin
"Hey, kok kalian malah melamun sih. Mikirin apa, sampe kompak gitu, memang jodoh kayaknya kaliam berdua" ucap mama aku yang diangguki oleh tante silvie dan om deni.
"Nggak mikirin apa-apa kok" jawab sari kompak dengan kevin.
"Maaf tante, apa saya bisa bicara berdua dengan sari" pinta kevin
"Kenapa nggak, ya pasti boleh lah" jawab mama
"Makasih tante, ayo sar" ajak kevin pergi dari ruang tamu menuju taman belakang
KAMU SEDANG MEMBACA
persahabatan
FantasyBagaimanakah perjuangan zein untuk mendapatkan hati rani yang selalu menunggu kevin teman masalalunya. apakah zein mampu mendapatkan hati rani atau zein akan menyerah untuk mendapatkannya.