keenam

12 4 2
                                    

Kantin

Setelah aku pergi dari ruangan kevin, aku langsung pergi ke kantin untuk menemui zein dan sari. Saat sudah sampai aku melihat zein duduk sendirian sambil meminum jus jeruk. Aku binggung biasanya sari selalu, tapi kali ini tidak. Padahal dia sudah selesai kelas, kemana perginya dia. Aku berjalan menuju meja zein yang berada di pojok, setelah sampai di mejanya aku segera menarik kursi untuk aku duduki.
"Sari dimana zein, bukannya kelas dia sudah selesai ya" tanya rani
"Gak tau, mungkin dia ada urusan" jawab zein
"Zein aku ingin nanya sesuatu sama kamu dan aku harap kamu jujur" ucap aku
"Nanya apa" ucap zein sambil menaruh handphone nya diatas meja.
"Apa kamu suka sama sari" tanya aku to the point
"APA" ucap zein terkejut
"Hei pelan-pelan saja jawab nya" ucap aku
"Kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu. Aku gak suka sama sari" jawab zein
"Tolong jujur sama aku, kamu suka kan sama sari" tanya aku lagi
"Ran, aku gak suka sama sari. Apa sari suka sama aku" ucap zein
"Iya, dia bilang ke aku kalau dia suka sama kamu dan dia sebenarnya ingin ungkapin perasaannya itu tapi dia takut nanti persahabatan kita hancur karena dia suka sama kamu" jelas aku
"Tapi aku gak suka sama sari, ran dan persahabatan kita gak akan hancur karena sari suka sama aku" ucap zein
"Tapi apa kamu bisa memberi dia hati kamu, zein" tanya aku
"Aku gak suka sama sari dan aku sudah mencintai wanita lain" jawab zein
"Apa kamu gak bisa untuk mencoba mencintai sari, zein. Dia sepertinya  sangat menyukai kamu" ucapku
"Aku gak bisa dan perasaan gak bisa di paksa ran" ucap zein
"Baiklah kalau itu keputusan kamu" ucapku

☆☆☆

Kevin pov

Kafe

Di suatu tempat ada sari dan kevin yang sedang memikirkan rencana agar perjodohan mereka batal tanpa membuat orang tua mereka sedih.
Hingga akhirnya sari membuka pembicaraan.
"Pak, saya sungguh tidak tau bagaimana caranya agar perjodohan ini batal. Otak saya sudah mumet" ucap sari
"Kamu kira saya nggak, saya gak tau bagaimana cara untuk menghentikan perjodohan ini" ucapku
"Kenapa bapak tidak bilang saja kalau bapak mencintai wanita lain, dengan seperti itu maka perjodohan ini bakal batal" ucap sari
"Mudah banget kamu ngomong seperti itu, kalau begitu kamu saja yang bilang begitu ke mama kamu" balasku
"Mama saya gak akan percaya pak, lebih baik bapak saja" usul sari
"Kamu ajak aja cowok siapa kek, lalu kamu perkenalkan kalau dia adalah cowok kamu" usulku
"Kenapa harus saya, kenapa nggak bapak aja" tanya sari
"Kalau saya yang melakukannya, maka saya akan mengurangkan nilai kamu di bawah rata-rata" ancamku
"Bapak kok jadi ngancem sih, pake bawa-bawa nilai segala" ucap sari
"Ya, itu terserah kamu, sekarang kamu milih nilai kamu kurang atau kamu harus melakukan sandiwara ini" ucapku
"Tapi pak.."
"Gak ada tapi-tapi an" potongku
"Ya udah, saya lebih milih sandiwara dari pada nilai kurang" ucap sari
'Untung aja dosen gue kalo gak sudah gue injek-injek lo' batin sari
Setelah selesai mengobrol-obrol tentang perjodohan. Makanan mereka sampai dan memakan makanan yang sudah mereka pesan tanpa suara.

☆☆☆

Aku binggung apa yang akan aku katakan pada sari jika zein tidak suka sama dia. Aku takut jika hatinya akan tersakiti, apalagi zein itu cinta pertama sari. Sangat sulit untuk melupakan cinta pertama, seperti aku dan kevin. Saat aku satu kelas sama dia dari kelas satu smp sampai kelas tiga. Kami selalu sekelas dan kalau ada tugas aku sering berkelompok dengan dia, sampai akhirnya dia nembak aku, tapi aku gak menjawabnya. Setelah seminggu aku baru mengatakan kalau aku tidak menerima dia. Tetapi dia malahan selalu mengejarku dan membuktikan kalau dia memang sayang sama aku, sampai pada akhirnya aku nerima dia dengan perjuangan yang cukup sulit.













Terima kasih sudah membaca cerita saya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

persahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang