kedua

15 5 0
                                    

Kampus

Zein pov

Saat aku sampai di kampus. Aku langsung pergi ke kantin karna biasanya kami berkumpul di sana.
Ketika di kantin aku melihat rani sedang makan bakso, ya dia sangat menyukai bakso dan dia selalu mengatakan hal yang benar, dia tidak suka berbohong dan ia tidak ingin di bohongi, kalau ngomong kadang ceplas ceplos. Itulah yang membuatku jatuh cinta sama dia.
Dia begitu sederhana dan berbeda dari kebanyakan wanita lainnya. Kami berdua memiliki banyak kesamaan sehingga aku nyaman jika berada di dekatnya.
Kapan aku bisa membuat kamu menjadi milikku ran. Aku ingin mengungkapkan perasaan ku, tapi aku takut jika ini akan merusak persahabatan kita. Namun aku akan mencoba memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan yang telah ku pendap ran.

Zein pov end

Sesampainya zein di meja tempat rani makan, dia hanya duduk dan memperhatikan rani yang sedang makan. Tersadar jika zein memperhatikannya ia pun menatap zein balik.
"Kenapa kamu terus menatapku zein, apakah ada yang salah" ucap rani sambil menaikan satu alisnya
"Tidak papa"
"Apa kamu mau"
"Aku bisa membelinya sendiri jika aku mau. Kamu makan lah dan di mana sari, kenapa aku tidak melihatnya"
"Aku tidak tahu, saat sampai kampus, aku langsung pergi ke kantin karna Perutku lapar belum makan dari semalam"
"Kenapa kamu tidak makan, bagaimana jika kamu sakit. Siapa yang akan mengurusmu"
"Kamu yang akan mengurusku, kamu kan sehabat terbaik ku"
'Apa kamu gak bisa nganggap aku lebih dari sahabat ran' batin zein
"Terserah apa katamu ran. Aku ke toilet dulu ya" ucap zein sambil berlalu meninggalkan rani.
☆☆☆
Rani berjalan menyusuri koridor yang lumayan ramai dengan mahasiswa dan mahasiswi. Dia terlihat biasa-biasa saja, berbeda dengan orang-orang disana yang selalu bergosip tentang dirinya seperti kenapa rani selalu menolak pria. Apakah ada yang salah pada dirinya. Apakah dia jatuh cinta pada zein. Mungkin seperti itulah yang mereka katakan.
Hari ini rani mempunya jadwal kuliah dan sebentar lagi ia akan masuk. Dengar-degar akan ada dosen baru yang akan menggantikan pak suratman.
Setelah dosen itu masuk, betapah terkejutnya aku, karena dosen itu adalah kevin leonard. Orang yang aku tunggu-tunggu akhirnya aku bertemu kembali dengan dia. Bagaimanakah perasaan dia sekarang ke aku, apa kah masih sama atau dia sudah mencintai wanita lain.
Saat dosen itu masuk ia memperkenal kan dirinya dan mengabsen satu-satu mahasiswa dan mahasiswi. Saat ia menyebutkan nama ku ia sedikit terkejut dan terlihat gugup hingga akhirnya sikapnya pun kembali normal.
☆☆☆
Sebelum ia keluar dari kelas ku ia memanggilku untuk menemuinya di ruangannya dan ini membuatku binggung, apa yang akan di bicarakannya.
Saat sampai di ruangannya aku mengetuk pintunya sebelum masuk. Setelah ia mengizinkan masuk baru aku memasuki ruangannya. Kami disini hanya diam tidak ada yang memulai pembicaraan, sampai akhirnya ia yang memulainya dahulu.
"Sebelumnya aku minta maaf, karna aku tidak bisa menepati janji yang telah aku buat" ucap kevin
"Minta maaf untuk apa" tanyaku binggung
"Aku telah di jodohkan oleh kedua orang tua ku" ucap kevin to the point
"Kamu telah dijodohkan, bagaimana dengan janji yang telah kita buat. Apa itu hanya mainan menurut kamu"
"Aku gak bisa menolak permintaan orang tua aku ran"
"Tapi kamu telah melanggar janji kamu kevin, aku selalu menunggu kamu, aku mempercayai kalau kamu akan selalu bersama ku. Tapi apa yang kamu perbuat. Ini balasannya atas semua pengorbanan ku"
"Aku menyesal telah mengenal kamu kev" sambungku sambil berlalu meningggalkan ruangannya.
"Ran..." ucap kevin sambil mengejar ku.

☆☆☆

Sedangkan di tempat lain
Kantin
Di kantin terdapat zein dan sari sedang makan nasi goreng dan jus jeruk. Mereka makan dengan tenang gak ada tawa canda seperti biasanya. Sehabis zein memakan makanannya, ia memulai pembicaraan.
"Sar, rani kok belum datang juga ya ke kantin, bukannya kelasnya udah selesai ya" tanya zein
"Iya, aku juga gak tau, mungkin dia ada urusan penting kali" jawab sari
"Mungkin aja sih. Kamu masih ada kelas gak sar" tanya zein
"Udah gak lagi. Kalau gitu kita langsung susul rani aja yuk" ucap sari sambil berdiri
♡-♡
Zein dan sari terkejut melihat rani menangis. Mereka segera lari menghampiri rani yang duduk sendiri di taman belakang yang selalu sepi tidak ada orang.
"Ran, kamu kenapa nangis. Coba cerita ke kita mungkin kita bisa menyelesaikan masalah kamu" tanya sari
Rani menceritakan dari awal sampai  akhir kepada zein dan sari. Zein yang tak tega pun langsung memeluk rani ke dalam pelukannya yang hangat itu.
"Udahlah ran, lebih baik kamu lupakan dia, kamu anggap aja kalau kamu gak pernah kenal dengan orang yang namanya kevin itu" ucap zein
"Tapi gak segampang itu melupakan dia, dia itu cinta pertama aku zein"
"Kami akan membantu kamu ran untuk melupakan kevin" ucap zein
"Iya ran, kami ini sahabat kamu. Apa gunanya sahabat kalau gak saling membantu satu sama lain" ucap sari
"Aku akan berusaha untuk melupakan kevin dan memulai hidup baru ku" ucap rani
"Kalau begitu ayo kita pulang" ajak sari

persahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang