ketiga

16 4 0
                                    

Kampus
Aku sudah sampai kampus tapi aku masih takut jika bertemu lagi dengan kevin. Aku ingin melupakannya tapi jika kevin terus ada di hadapanku bagaimana aku bisa untuk melupakannya. Saat ini aku ada kelas dan sebentar lagi akan masuk. Aku masih gerogi jika bertemu dengan kevin lagi, tapi aku harus bisa menghadapi ini, jika aku ingin move on dari kevin. Saat kelas dimulai aku harus bisa bersikap biasa-biasa saja dihadapan kevin.

☆☆☆

Setelah selesai, aku segera pergi dari kelas untuk menghindari kevin tapi malang sekali nasibku, dia memanggil nama ku dan terpaksa aku harus  berbalik badan dan berjalan kearah dia.
"Ada apa pak" tanya aku sopan
"Saya ingin bicara dengan kamu" jawab pak kevin
"Tapi ada apa pak, apa saya ada salah" tanya ku ulang
"Ran, tolong dengerin penjelasan aku dulu, ku mohon"
"Maaf ya pak, ini di kampus dan juga saya gak perlu mendengar penjelasan dari bapak, sudah cukup yang bapak bilang kemarin" jawab aku sambil berbalik badan dan segera pergi dari sana tapi pak kevin segera memegang tangan aku.
"Ran, aku mohon dengerin aku sekali ini saja" ucap pak kevin
"Baiklah, kita bertemu di kafe biasa kita dulu ketemu disana, jam 14.00" jawab aku
Setelah kubicara seperti itu aku langsung pergi meninggalkan kevin. Mungkin banyak mahasiswa bertanya-tanya ada hubungan apa aku dengan pak kevin. Sekarang tujuan ku adalah ke kantin untuk menemui sahabatku disana. Sesampainya dikantin terlihat mereka sedang berbincang-bicang tentang apa itu aku gak tau.
Setelah sampai di tempat meja mereka, aku segera menarik kursi di dekat sari dan segera mendudukan bokong ku disana. Saat melihatku datang zein bertanya padaku.
"Apa kelas kamu sudah selesai ran" tanya zein
"Tinggal satu kelas lagi, sudah itu selesai" jawab aku
"Oh ya, nanti kalian pulang aja dulu. Aku ingin bertemu seseorang di kafe tempat kost an aku nanti" sambung ku lagi
"Kamu mau ketemu siapa ran" tanya sari kepo
"Ada seseorang" jawab ku
Aku memang sengaja gak bilang ke mereka kalau aku ingin bertemu dengan kevin, agar mereka tidak marah pada ku nanti.
"Apa kamu nanti bisa bertemu dengan aku ran, aku ingin bicara dengan kamu" tanya sari
"Bisa, kamu datang aja ke kost an aku nanti" jawab aku
"Ya udah nanti aku ke kost an kamu jam 4 ya" ucap sari
"Oke" setelah kubicara begitu, aku segera melihat jam di tangan ku dan sekarang sudah saatnya kelas ku dimulai, jadi aku segera pamit ke mereka.
"Aku pergi dulu ya, ada kelas. Bay"
"Bay" jawab zein dan sari serempak.

☆☆☆

Sekarang aku lagi menuju kafe tempat biasa aku dan kevin bertemu. Saat sudah sampai aku melihat kevin dari luar kafe sedang menunggu ku di dalam sana. Aku segera memasuki kafe tersebut dan berjalan ke arah tempat kevin menunggu ku dan aku segera duduk di hadapannya.
"Apa kamu mau pesan makanan" tanya kevin
"Gak perlu" jawab ku
"Apa yang ingin kamu bicarakan sekarang kevin" sambung ku lagi
"Tolong degerin aku sekali ini, ku mohon"
"Iya, apa yang ingin kamu bicarakan dengan aku sekarang" tanya aku
"Oke, aku memang dijodohin sama orang tua aku tapi aku sedang berusaha untuk monolak perjodohan ini, jadi aku ingin kamu tunggu aku sampai aku menyelesaikan masalah ini" ucap kevin
"Mudah banget kamu ngomong gitu kev, kamu minta aku menunggu kamu lagi, lalu kamu tinggalin aku lagi gitu" ucap aku
"Gak gitu ran, aku kira kamu sudah sama yang lain, karena itu aku terima aja tanpa aku pikirin, tapi ternyata nggak, kamu masih nunggu aku dan aku gak bisa ngelupain kamu ran, tolong beri aku kesempatan sekali lagi, ku mohon ran.
"Aku gak bisa memberikan kesempatan lagi ke kamu kev, gak segampang itu aku maafin kesalahan yang sudah kamu perbuat" ucap aku
"Aku mohon ran, sekali ini. Tolong berikan kesempatan untuk aku, setelah itu terserah kamu apa yang kamu inginkan kalau aku gak bisa menepati janji ku"
"Maaf aku gak bisa untuk memberikan kamu kesempatan yang ke dua kalinya lagi" ucapku sambil berlalu meninggalkan kafe tersebut.
"Rani tunggu" ucap kevin di tengah-tengah jalan
Aku berbalik badan dan betapa terkejutnya aku melihat kevin berdiri di tengah jalan.
"Apa yang kamu lakukan" ucapku masih berdiri ditempat ku berada
"Aku ingin jika kamu masih sayang sama aku dan memberi kesempatan kedua untuk aku maka kamu bisa memeluk aku" ucap kevin
"Tapi jika sebaliknya, kamu bisa pergi atau kamu bisa melihat kematian ku nanti" sambung kevin
"Apa yang kamu katakan kevin, pergi lah dari sana ada truk yang sedang berlaju ke arah mu kevin" ucapku teriak tapi tak di gubris oleh kevin
"Kamu hanya perlu menjawabnya saja ran"
"Tapi"
Aku masih binggung bagaimana bisa aku memberi kesempatan kedua untuk kevin, jika kevin mengingkari janjinya lagi bagaimana. Tapi jika aku tak memberinya kesempatan, apa aku mampu untuk kehilangannya selama-lamanya. Aku sunggu binggung pada diriku sendiri, sementara truk itu hampir dekat dan aku segera berlari kearah kevin dan memeluknya hingga kami terjatuh, untungnya tempat ini sepi jadi tak masalah.
"Apa kamu sudah gila kevin, bagaimana jika terjadi sesuatu pada kamu, jika kamu pergi apa yang harus aku lakukan, aku gak bisa kehilangan kamu kev" ucapku sepontan tanpa aku sadari
Kevin yang melihatku berbicara seperti itu hanya tertawa, hingga aku sadar jika aku masih di atas kevin dan aku segera berdiri.
"Aku juga gak bisa kehilangan kamu ran, lebih baik aku pergi dari pada kehilangan kamu" ucap kevin
"Udahlah, sekarang aku ingin pulang" ucapku sembari pergi dari sana tapi kevin segera menarik tangan ku dan langsung memelukku.
"Jangan pergi sendiri, sekarang kamu sudah jadi milikku dan aku yang akan mengantar kamu kemana yang kamu ingin kan" ucap kevin masih dalam memelukku
"Ih lepasin, malu dilihat orang nanti" ucapku sambil berusaha melepaskan pelukan ini tapi gak, kevin justru mempererat pelukannya
"Biarin saja mereka melihat, aku tidak peduli, aku sudah lama tidak memeluk mu seperti ini, aku merasa sangat kangen sama kamu ran" ucap kevin
"Ih lepasin, kalau gak aku akan marah sama kamu" mendengar ancaman aku kevin segera melepaskan pelukannya
"Kamu mah ngancem mulu" ucap kevin
"Biarin. Aku mau pulang dulu sudah sore, ya" ucapku sambil berbalik badan ingin meninggalkan kevin tapi dia menarik tangan ku
"Biar aku antar" ucap kevin sambil membawaku pergi dari kafe itu menuju parkiran
"Aku bisa pulang sendiri" ucap ku
"Aku ini pacar kamu, udah ayo masuk" perintah kevin
Aku hanya memasuki mobilnya itu dan setelah ia juga duduk aku mengambil hp kevin yang ada didashboard.
"Game kamu masih aja seperti dulu, gak ada game baru sama sekali" tanya aku
"Iya memang, kan semua game itu sudah kamu mainin semuanya dan aku gak mau hapus, kenang-kenangan" jawab kevin
"Terserah apa kata kamu" ucapku
Aku suka melihat hp kevin tapi hanya untuk melihat permainannya saja, aku gak suka melihat sosmed dia dan dia juga sama tidak suka melakukan itu. Kami saling mempercayai satu sama lain, ku yakin jika kevin tidak akan selingkuh dari ku, karna aku pernah melihat chatan dia dan itu hanya sama aku dan teman-teman dia, bahakan banyak cewek yang mengirimi dia pesan tapi hanya di read nya, seperti yang kulakuakan.
"Sudah samapai" ucap kevin
"Kamu mau mampir dulu gak" tanya aku
"Gak aku langsung pulang saja" jawab kevin
"Ya udah, bay" ucapku
"Bay" ucap kevin
Aku masih berdiri sampai mobil yang dikendarai oleh kevin pergi menjauh, lalu aku memasuki kost an ku.
"Hari yang melelahkan" ucapku pada diri sendiri.

persahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang