Jisoo terus menata ulang meja makan dihadapannya. Menata ini menata itu, memastikan segala hal yang telah ia rencanakan agar tidak terlewat sedikitpun dan mengecewakan Jeonghan nantinya.
Kini dia yakin bahwa segalanya sudah siap. Makanan western favorit Jeonghan, minuman segar dengan dessert manisnya, tidak lupa lilin yang menjadikan suasana meja makan itu jauh lebih romantis. Dia sudah siap. Tinggal menunggu Jeonghan dan great. Anniversary yang Jisoo idamkan akan terealisasi.
Tapi, hingga kini Jeonghan tidak menunjukkan Batang hidungnya. Entah sudah berapa kali Jisoo melirik jam tangannya dan entah sudah berapa kali juga dia mencoba menghubungi Jeonghan tapi hasilnya tetap sama. Handphone Jeonghan tidak dapat dihubungi. Tetapi hal itu tidak lantas membuat Jisoo berkecil hati. Dia tetap yakin Jeonghannya akan datang karena sudah berjanji padanya.
Tiba-tiba Jisoo kembali teringat percakapannya dengan Mingyu tadi sore.
Flashback
Mingyu merasa aneh dengan menghilangnya Seungcheol sejak semalam. Ya, semalam adalah terakhir Seungcheol menghubungi Mingyu melalui telfon. Dan saat itu Seungcheol bilang bahwa hari ini Seungcheol memberikan Jeonghan pilihan terakhir. Memilihnya atau tetap bersama Jisoo.
Walau Mingyu belum lama mengenal Jeonghan, tapi dia begitu yakin kalau Jeonghan masih mencintai Seungcheol. Dan kini setelah Jeonghan bercerita, Mingyu sadar kalau Jeonghan tengah dihadapkan pada dua pilihan. Anniv bersama Jisoo atau memulai yang baru dengan Seungcheol.
"Aku permisi ke toilet dulu ya sayang" bisik Mingyu pada Wonwoo. Jeonghan yang tengah bersama mereka pun sepertinya tidak sadar jika mereka tinggalkan karna dirinya hanya melamun sedari tadi.
Sesampainya di toilet, Mingyu memutuskan untuk menelfon Jisoo. Meski dia tidak yakin apakah tindakaknnya benar atau tidak. Entah mengapa Mingyu merasa dia harus memberitau Jisoo.
"Halo Mingyu , ada apa? " Jisoo menjawab telfonnya
"Hhmm ada sesuatu yg ingin aku tanyakan" jawab Mingyu
"Apa itu ?"
"Apa kau akan merayakan anniv dengan Jeonghan malam ini? "
"Ya, rencananya seperti itu. memangnya kenapa? "
"Apakah kau tau kalau-" Mingyu menghentikan pertanyaannya. Ada rasa ragu muncul saat dia akan menanyakan sesuatu.
"Kalau apa Mingyu-ya? " jisoo bertanya lagi
Mingyu menghela nafas sebelum akhirnya bertanya pada jisoo.
"Apakah kau tau kalau Seungcheol mengajak Jeonghan untuk bertemu malam ini? " jawab Mingyu tanpa ragu
Terdengar nafas kasar dari Jisoo sebelum akhirnya dia berbicara.
"Kalau hal itu yang ingin kau tanyakan, maaf aku tidak tertarik. Akan aku tutup" gerutu Jisoo
"Tunggu dulu Jisoo-ya. Dengarkan aku dulu"
Jisoo sama sekali tidak merespon. Tapi dirinya menuruti perkataan Mingyu untuk tidak menutup telfonnya.
"Aku memang tidak punya wewenang apa apa untuk mencampuri urusan kalian. Hanya saja, aku ingin kau memikirkan hal ini.-"
"-seberapa jauh kau mengenal dan memahami Jeonghan? " pertanyaan Mingyu sama sekali tidak direspon oleh Jisoo tapi Mingyu tau Jisoo mendengarkannya.
"Seberapa besar keinginanmu melihat dia bahagia dan seberapa yakinkah dirimu kalau Jeonghan mencintaimu? " Mingyu kembali memberikan pertanyaan pada Jisoo.
"Cukup Mingyu. Aku sama sekali tidak tertarik dengan segala pertanyaanmu. Aku tidak mau membuang waktuku untuk hal tidak penting seperti ini, jadi akan aku tutup telfonya. Selamat malam. " Jisoo yang jengah dengan segala pertanyaan yang seakan menyudutkannya memutuskan telfonnya secara sepihak.
Flashback end
Ada kekhawatiran dalam benak Jisoo jika Jeonghan tidak akan datang menemuinya melainkan akan menemui Seungcheol.
Jisoo tersentak kaget saat handphonenya bergetar karena ada satu pesan masuk. Saat melihat siapa pengirim pesan tersebut, Jisoo berdecak kesal dan sempat enggan untuk membukanya. Tetapi rasa penasaran Jisoo jauh lebih besar daripada kekesalannya sehingga membuat dia pada akhirnya tetap membuka pesan tersebut.
From : Kim Mingyu
Kau menang, Jisoo
Pesan singkat itu sukses membuat Jisoo mengerutkan keningnya.Kebingungan Jisoo seketika berubah menjadi bahagia saat dia melihat Jeonghan di pintu masuk cafe dan berjalan mendekatinya. Tetapi, kebahagiaan Jisoo tak bertahan lama setelah melihat eksprsi di wajah Jeonghan yang tidak sebahagia Jisoo.
Apakah dia merasa terpaksa datang menemuiku?
Sebisa mungkin Jisoo menyembunyikan rasa penasarannya pada Jeonghan dan menyambut kedatangannya.
"Kau datang? " sambut Jisoo sambil berdiri dan memeluk Jeonghan.
"Aku selalu menepati janjiku" ucap Jeonghan sambil membalas pelukan Jisoo.
"Duduklah. Aku sudah memesankan makanan kesukaanmu. " ucap Jisoo seraya menarik kursi untuk Jeonghan. Jeonghan pun menuruti perkataan Jisoo dan duduk dihadapannya.
"Bagaimana harimu sayang? Maaf kau harus pergi sendiri ke sini " Jisoo mulai membuka obrolannya.
"Semuanya baik dan tidak masalah bagiku jika kau tidak bisa menjemputku. Aku tau kau sibuk menyiapkan segala hal ini iya kan? " perkataan Jeonghan sukses membuat Jisoo meringis malu tapi bahagia.
"Sudahlah, kau membuatku malu. Sekarang ayo kita makan ya. " ajak Jisoo .
Mereka pun akhirnya makan malam bersama. Entah kenapa, rasanya kali ini sulit sekali bagi Jisoo untuk mencari bahan obrolan dengan Jeonghan. Setiap obrolannya cepat sekali menemui jalan buntu dan menciptakan keheningan antara keduanya. Dalam keheningan yang ada tersebut, Jisoo menatap Jeonghan lekat yang kini tengah menikmati makanannya. Dia teringat kembali pertanyaan Mingyu lewat telfon tadi sore.
"Seberapa jauh kau mengenal Jeonghan? "
"Seberapa besar keinginanmu melihat Jeonghan bahagia? "
Pertanyaan pertanyaan itu terus berputar di kepalanya. Apalagi melihat Jeonghan yang kini terlihat seperti terpaksa mengunjunginya.
"Sayang" panggil Jisoo lembut
"Hm? " jawab Jeonghan bahkan tanpa menatap wajah Jisoo.
"Apakah.. hmmm apakah kau bahagia? " pertanyaan Jisoo kali ini sukses membuat Jeonghan menatapnya seketika karna terkejut.
"Apa maksudmu, Sayang- ? " jawab Jeonghan gelagapan dan dengan sedikit tawa paksaan.
"-Tentu saja aku bahagia. Aku memiliki orang tua, teman yang menyayangiku, dan ada kau yang mencintaiku. "
"Apakah kau juga mencintaiku? " Jisoo merespon perkataan Jeonghan dengan begitu cepat.
Bukannya menjawab, jeonghan malah diam membisu sambil menatap dalam mata Jisoo.
Beberapa saat kemudian Jisoo tersenyum miris melihat reaksi Jeonghan atas pertanyaanya.
"Sayang, sejak kapan kau menjadi begitu bodoh seperti ini?" ucap Jisoo yang membuat hati Jeonghan semakin tidak karuan. Jisoo pun meletakkan peralatan makannya dan menatap kekasihnya lembut.
"Sayang, ah bukan. Maksudku, Jeonghan-ah" ucap Jisoo meralat. Jelas panggilan itu membuat Jeonghan tidak nyaman.
"Kau sangat payah dalam berbohong, kau tau itu? Tanpa kau bercerita pun aku sangat tau bahwa kau sedang bersedih. Kau..... seharusnya tidak menunjukkan wajah sedihmu itu saat bersamaku sekarang. Membutku sedikit-" Jisoo yang kini sudah menunduk menghentikan perkataannya.
"-sakit." sambungnya sambil mengangkat wajahnya menatap Jeonghan sedih.
"Aku tau kau tengah memilih. Aku atau Seungcheol. Iya kan? " perkataan Jisoo jelas membuat Jeonghan terbelalak tidak percaya.
"Tidak Jisoo, kumohon jangan bahas apapun lagi. Lagipula kau bukan sesuatu yang harus aku pilih. Kau jelas-jelas memiliki aku dan sebaliknya. " Jeonghan menjawab dengan suara bergetar.
"Berhenti membohongi perasaanmu sendiri Jeonghan-ah. Kau bodoh jika memilihku hanya untuk membuat aku bahagia. Kau hanya menyakiti hatimu sendiri Jeonghan-ah." Jisoo berkata sambil menahan emosi di dirinya. Sedangkan Jeonghan hanya menutup telinganya dan menggelengkan kepalanya histeris.
"Tidak. Aku tidak mau mendengar apapun. Kumohon hentikan Jisoo-ya. Kumohon." bahkan kali ini Jeonghan sudah tidak dapat menahan airmatanya lagi. Keraguan yang selama ini Jeonghan rasakan kembali datang setelah apa yang Jisoo ucapkan tadi.
Jisoo mencoba untuk meraih tangan kedua tangan Jeonghan. Tentu hal itu bukannya tanpa perlawanan. Jeonghan terus meronta tiap kali Jisoo memegangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me Your Time
RomanceCast: Yoon Jeonghan as Jeonghan Choi Seungcheol as Seungcheol Hong Jisoo as Jisoo Choi Minho as Seungcheol Dad Choi Sooyoung as Seungcheol Mom Yoon Minseo as Jeonghan Dad Shin Harin as Jeonghan Mom Pairing: Jeongcheol ----------------- -Yoon Jeongha...