Part 9

779 91 20
                                    


Days that I hate you
I miss you
Days that I hate myself
I feel like going crazy
You, who used to hold my hand and smile
You, from back then
I miss you so much
So I hate you, I hate you

Lee Hae Ri (Davichi) – Hate that I Miss You

.

Jam sudah menunjukan pukul 9 malam, tapi Jeonghan belum berada di rumah dan membuat semua orang dirumah menjadi panik. Seungcheol yang baru sampai rumah sehabis kuliah kebingungan melihat kedua orangtua Jeonghan yang tengah sibuk menghubungi seseorang.

"Apa yang terjadi Eomma?" tanya Seungcheol saat masuk ke dalam rumah.

"Seungcheol-ah, apakah kau tau kemana Jeonghan pergi? Sudah semalam ini dia belum juga pulang." Ibunya Jeonghan bertanya pada Seungcheol

"Kami mencoba menghubunginya tetapi handphonenya tidak aktif" sambung ayahnya Jeonghan.

"Apakah kalian sudah mencoba menghubungi Jisoo?" Seungcheol kini ikut panik mendengar Jeonghan belum pulang.

"Sudah. Tetapi dia tidak menjawab panggilan kami." Jawab ibu Jeonghan

"Aku akan mencoba menghubungi Mingyu. Dia tengah bersama Wonwoo sekarang. Siapa tau Wonwoo tau keberadaan Jeonghan sekarang"

Seungcheol pun menghubungi Mingyu dan bertanya keberadaan Jeonghan pada Wonwoo. Dari Wonwoo, Seungcheol mengetahui kalau terakhir Jeonghan berada di kelas untuk mengerjakan tugas sampai akhirnya Wonwoo pamit untuk pulang duluan. Seungcheol pun pamit untuk segera mencari Jeonghan di daerah kampus. Hati Seungcheol tidak karuan saat ini. Dia tidak bisa membayangkan jika sampai terjadi apa-apa pada Jeonghan. Dia tidak mengharapkan hal itu dan dia mengumpat dalam hati karena tidak bisa menjaga Jeonghan.

Setibanya di kampus Jeonghan, Seungcheol langsung berlari ke arah security untuk meminta bantuan mencari keberadaan Jeonghan. Seungcheol dan beberapa security berpencar ke area kampus sambil meneriaki nama Jeonghan.

"JEONGHAN-AAH! NEO EODIYAA? YOON JEONGHAN" Seungcheol terus meneriaki nama Jeonghan sambil berlari di koridor kampusnya.

Langkahnya terhenti ketika dia mendengar suara ketukan yang terdengar dari salah satu pintu yang tak lain adalah ruangan perpustakaan. Seungcheol perlahan menghampiri pintu tersebut untuk memastikan apa yang dia dengar.

"Jeonghan? Kaukah itu?" Seungcheol bertanya ke arah pintu sambil mengetuk pintu perpustakaan itu.

"Seungcheol-ah...." terdengar suara lirih dari dalam perpustakaan dan Seungcheol sangat yakin bahwa itu adalah suara Jeonghan.

"Jeonghan-ah! Kau kah itu? Buka pintunya!" suruh Seungcheol sambil mencoba membuka pintu perustakaan dari arah luar yang ternyata terkunci. Seungcheol semakin panik saat Jeonghan tidak bersuara dan menjawab pertanyaan Seungcheol. Dengan segera Seungcheol mendobrak pintu itu.

Brakkk

Pintu terbuka dan menampakan Jeonghan yang sudah terduduk di belakang salah satu sisi pintu sambil menundukan kepalanya dan memeluk kedua lututnya dengan tubuh yang bergetar karena kedinginan. Jeonghan mengangkat kepalanya untuk melihat Seungcheol yang tengah memandanginya dengan penuh kekhawatiran.

"Cheol-ah.." Jeonghan memanggil Seungcheol dengan begitu lirih sambil menahan tangisannya. Melihat itu, Seungcheol langsung menghampiri Jeonghan dan memeluknya sambil menenangkan Jeonghan yang terlihat ketakutan.

"Tenanglah. Aku disini bersamamu Jeonghan-ah" Seungcheol berbisik menenangkan Jeonghan. Seungcheol segera membuka jaket yang dikenakannya dan memakaikannya pada Jeonghan. Tanpa bertanya, Sungcheol menarik badan Jeonghan agar naik ke puggungnya dan pergi meninggalkan perpustakaan. Jeonghan pun tidak menolak sedikitpun dengan perlakuan Seungcheol dan langsung menaiki punggung Seungcheol.

Give Me Your TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang