3. It's Time to Begin

32 6 7
                                    


“Kim Taehyung ?,” ucap raja Illuminator.
“Ya, ini aku bersama kedua sahabatku,” balas Taehyung dengan gagahnya.
“Ada yang ingin aku tanyakan, perihal kematian ayahku,” lanjutnya tanpa basa-basi.

“Bukan kami yang membunuh ayahmu,” balas raja Illuminator seperti mampu membaca apa yang dipikirkan Taehyung.

Semua yang berada di dalam sana tak luput dari ketegangan. Mereka selalu bersiap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi. Selama beberapa detik tak ada yang bersuara, melainkan hanya suara decitan otak mereka yang bekerja keras menerka segala sesuatunya yang tentu hanya mereka sendiri yang dapat mendengarnya.

“Mungkin saja, tapi aku tidak yakin jika kalian tidak terlibat di dalamnya,” balas Taehyung tak sekalipun mengedipkan matanya. Mata Taehyung, terlihat teduh namun menakutkan. Tatapan matanya penuh kepedihan namun juga ada kedendaman di dalamnya. Ia terlihat sangat sakit di tambah dengan bekas luka di wajahnya yang ia peroleh semalam.

“Percayalah, kami tidak tau apapun,” ucap raja Illuminator mencoba memadamkan gejolak batin Taehyung.
“Itulah yang tidak aku mengerti. Karenanya kami datang kemari,”

Tak menunggu lama, raja Illuminator segera memerintahkan semua orang yang ada di sana untuk keluar, kecuali beberapa orang kepercayaannya, Namjoon, Jungkook, dan Jimin. Kini hanya tersisa mereka bertuju yang masih menghuni ruangan tersebut. Keadaan kembali menghening.

“Lalu ?,”
“Aku menduga bangsa lain terlibat dalam semua ini,” ucap Taehyung membalas pertanyaan singkat sang raja Illuminator. Saat itu juga raja Illuminator melempar pandangannya pada 3 orang kepercayaannya, begitupun sebaliknya. Mereka seperti antara percaya dan tidak percaya.

“Apa yang membuatmu berpikir demikian Kim Taehyung ?,” Namjoon ikut bersuara.
“Biar aku yang...,” ucapan Hoseok terpotong setelah terdengar suara pintu yang terbanting dengan sangat keras. Semua mata menuju pada satu titik dimana suara itu berasal.

Kim Soohyun berada di ambang pintu, dialah yang membuka pintu tersebut. Matanya berbinar melihat sosok yang ada dihadapannya. Setelah sekian lama, akhirnya ia bisa melihat kembali orang yang sangat dicintainya. Bibirnya mengembang membentuk sebuah senyum cantik bak bidadari dengan sinarnya.

“Soohyun...,” gumam Taehyung sembari hendak melangkah, namun niatannya itu terhalang oleh sebuah pedang yang tepat berada di depan dadanya. Pedang itu sangat tajam hingga berkilat ditimpa cahaya.

“Tetap berada ditempatmu, atau...kau akan mati,” ucap sang empu pedang yang ternyata adalah Jungkook menatap Taehyung setajam kilatan pedangnya. Semua yang berada disana terpaku, dengan gerakan spontan, Yoongi dan Hoseok segera menghunus pedang dan mengarahkannya tepat pada leher mulus Jungkook. Seperti adegan dalam film action, waktu seakan berhenti menjalankan tugasnya. Seolah alam ingin mengabadikan saat itu, angin berhembus dari celah yang entah darimana. Soo Hyun tak mampu berkutik selain menutup mulut tak percaya.

‘ssssst....jleb’

“Arrgghhh.....!!!!,” erang raja Illuminator memegangi dada dengan sebuah panah yang menancap tepat di jantungnya.

“AYAH !!!,” teriak Soo Hyun segera menghampiri sang ayah.
Semua yang berada dalam ruangan itu terkejut. Namjoon dan Jimin segera menghampiri sang raja yang tersungkur kesakitan. Begitupula dengan Jungkook yang segera menurunkan pedangnya dan melakukan hal yang sama untuk menyelamatkan sang raja.

Taehyung beserta kedua sahabatnya juga segera berlari untuk mencoba membantu, namun lagi-lagi niatannya itu mendapat balas acungan pedang. Namun kali ini tak hanya Jungkook yang melakukan itu, Namjoon dan Jimin pun juga melakukan hal yang sama.

“KAU MENIPU KAMI !!!!,” teriak Park Jimin geram.
“APA YANG TELAH KAU RENCANAKAN ???,” sahut Namjoon menambah ketegangan dalam ruangan tersebut.

Blood Sweat And TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang