“Kalian beristirahatlah,” ucap Han Sung saat menuangkan secangkir teh pada gelas terakhir yang ia sediakan untuk Namjoon. Sementara yang lain telah menghabiskan hampir separuh cairan berwarna agak kecoklatan tersebut.
Mereka kini berada di gubuk sederhana milik Han Sung yang berada tepat di tengah luasnya hutan Butterfly. Butuh berjam-jam bagi mereka untuk bisa singgah di gubuk kecil itu. Namun bagi mereka tak apalah, toh mereka memang harus melewati ini untuk mencapai tujuan awal mereka.
“Kau menawari kami bermalam, tapi rumahmu sendiri sangat jauh dari tempat semula kami,” gerutu Hoseok memijat-mijat tengkuknya yang terasa mau patah.
“Maafkan aku, tapi kalian telah berada tepat di tengah-tengah hutan Butterfly. Kalian akan lebih mudah menentukan arah. Karena rumahku berada di titik pertemuan lingkaran hutan ini,” balas Taehyung meletakkan tekonya.
“Benarkah ?,” seru Jimin membulatkan matanya tak percaya. Han Sung hanya mengangguk perlahan sambil tersenyum.
“Kau benar-benar tampan,” celoteh Soo Hyun tiba-tiba yang membuat Jungkook dan Taehyung menoleh secara bersamaan padanya. Mereka berdua secara kompak memberikan tatapan membunuh pada Soo Hyun. Gadis cantik itupun hanya menelan ludahnya kasar.
“Maa..maa..maafkan aku. Taehyung lebih tampan,” ucapnya menampilkan deretan gigi rapinya pada Taehyung. Saat itupula Taehyung lantas memalingkan wajah dan menyeruput habis sisa teh dalam cangkirnya. Sementara itu Jungkook masih tak bergeming. Ia tetap menatap tajam Soo Hyun.
“Ju..Ju...Jungkook juga tak kalah tampan,” lanjutnya berpura-pura meminum teh, padahal cairan itu sebenarnya sudah raib ke dalam perutnya sejak tadi. Jadi Soo Hyun meminum entah apa yang ada dalam cangkir kosongnya. Tak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan Taehyung, Jungkook segera meneguk habis minumannya dan meletakkan cangkirnya dengan kasar. Soo Hyun yang melihat itu hanya bergidik ngeri.
‘Kau membuat saraf-sarafku menegang Jungkook’ batin Soo Hyun.
“Hahaha...kalian ini benar-benar lucu. Cinta segitiga toh ternyata,” gumam Han Sung cekikikan.
“APA ??!" teriak mereka bertiga bersamaan.
“Apa ?? oh tidak tidak tidak apa-apa. Kalian mengobrol lah, aku mau mengurus Zach dulu di belakang,” balas Han Sung beranjak dari tempat duduknya menuju belakang. Dari celah yang ada di rumah Han Sung, para saver dapat melihat dengan jelas saat Han Sung membelai lembut Zach dan menciuminya beberapa kali. Ia tampak sangat bersahabat dengan hewan besar itu.
“Aku merasa bahwa pemuda itu memiliki krystal Wings,” gumam Yoongi mengalihkan perhatian mereka.
“Benarkah ??,” tanggap Namjoon tak mempercayai ucapan laki-laki itu begitu saja. Yoongi lalu nampak berpikir dan memejamkan matanya. Berkali-kali ia mengibaskan kepalanya. Ia seperti berada di dunia lain, dimana di dunia itu ia hanya seorang diri.
“Entahlah. Aku ragu.”
Lagi-lagi Yoongi seperti memaksa para saver lain untuk menelan pil kekecewaan. Jalan mereka benar-benar buntu saat ini. Malam semakin larut, dan mereka hanya saling diam, larut dalam pikiran masing-masing. Andai kehidupan ini semudah saat mereka masih saling melempar bola tanpa berpikir bagaimana cara membuat bola tersebut. Kehidupan ternyata sulit untuk dipahami, kecuali kita benar-benar tau alasan dilahirkan sejak masih berwujud janin.
“Ini sudah larut malam, sebaiknya kita beristirahat,” ucap Namjoon merusak suasana hening dalam ruangan tersebut. ia pun mulai beranjak dari tempatnya, diikuti dengan yang lain.
“Tidak !! Kita harus segera menyelesaikan ini !!,” sahut Jungkook tak merubah posisinya.
“Berpikirlah sendiri Jungkook. Kami lelah,” balas Jimin tanpa menoleh sedikitpun pada Jungkook. Ia lebih memilih untuk segera meninggalkan ruangan itu ke ruangan lain dimana mereka dapat beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Sweat And Tears
FantasySebuah kisah fantasy dari 7 orang Saver yg berusaha menyelamatkan dunianya dari kehancuran. Perjalanan mereka dipenuhi oleh konflik mulai dari persahabatan hingga cinta, yg menghambat mereka mencapi tujuan awal mereka. Sederhananya, cinta bisa mengu...