Female! Eagle sister (Altaïr X Reader)

172 14 3
                                    

"Novice!!!" Malik menghentakkan kakinya kelantai dengan kencang, tidak lama munculah seorang pria berjubah putih dan ikat pinggang cokelat "Ha, ada apa Malik?"

"Apa yang kau lakukan kali ini?" tanya Malik sembari menunjukan sebuah buku penuh dengan coretan tangan, pria berjubah itu tertawa geli. "Novice!" tegas Malik lagi "Baik baik. Aku tahu itu ulah siapa, tapi aku tidak bisa janji dapat membawanya kemari sebelum petang."

"Lebih baik kau pergi sekarang! Altaïr!"

"Tidak, aku akan pergi setelah misiku selesai."

"Novice!"

"Baik, baik!"

Altaïr pergi dari biro dan mengamati wilayah Masyaf. Ia pergi kesebuah rumah yang beratap tinggi agar dapat melihat secara keseluruhan kota Jerusalem yang terik itu. Sesosok anak kecil berjubah putih berlarian diatas atap "Oh, disitu kau rupanya." gumam Altaïr.

(N) meloncat dari atap ke atap, menjauhi sesuatu yang akan segera menyusulnya cepat atau lambat. Gerakannya yang gesit berhenti sejenak untuk mengejar napasnya, "Hehe, kelihatannya aku sudah lari terlalu jauh." (N) merebahkan punggungnya ketembok dan bersender untuk beberapa saat, sampai sebuah bayangan hitam menutupi pandangannya. (N) menoleh keatas, "Puas berlarian? (N)?"

"Sial."

Altaïr membawa gadis kecil itu turun dari atap menuju biro tempat Malik berada, "Wow, dia cepat sekali sadarnya." gumam (N) "Tentu saja, secara kebetulan kau mencorat-coret buku yang akan ia baca."

"Oh, dia pasti akan marah besar.. "

Altaïr berhenti melangkah dan berbalik untuk menatap mata (W/M) milik (N), "Kau sudah sebelas tahun (N), tidak bisakah kau berbuat hal yang lain selain... Apa, mengerjai orang??"

"Ayolah Altaïr, itu memyenangkan..."

"Ekhem..." pria berjubah putih itu menyilangkan kedua tangannya dan menatap (N) tajam "Um... Mentor..."

"Kau tahu, (N)." Altaïr berdecak dan mendekati (N) "Aku rasa Malik akan segera mengirim kamu, ke asrama." tambahnya.

"Apa?? Asrama?! Tidak!"

"Ya, begitu ia melihatmu ia akan segera menarikmu daaaan menyeretmu ke asrama."

"Aku tidak mau ke asrama!!"

Altaïr mengangkat kedua tangannya menyerah "Bukan aku, tapi Malik yang akan membawamu ke sana." (N) mendengus "Tapi."

"Tapi kalau kamu, janji tidak akan menjahili orang lagi--Malik maksudku. Kau akan baik-baik saja. Bagaimana? Iya?" (N) menatap Altaïr lekat-lekat "Oh, seperti aku tidak tahu apa rencanmu. Mentor." muncul sebuah senyum manis dari bibir pria itu. "Aku akan melindungimu, aku janji." kata pria itu lagi.

"Meh."

Altaïr tersenyum lebar kali ini dan tanpa menunggu tanggapan dari (N) ia mengangkat tubuh mungil gadis itu dan menggendongnya. (N) yang terkejut sempat memberontak, namun ia sadar tidak ada yang dapat ia perbuat selain diam dan menunggu apa reaksi dari ketua biro yang ia jahili hari ini.

--Hei, liat ada Ba Yek disana! Bercanda dia beda tahun T.T--

Suasana canggung mengisi biro selama beberapa menit, hingga Malik membersihkan tenggorokannya dan mendekati (N) "Hmh! Jadi?"

"Mm.. Maafkan aku, Master Malik...." (N) tidak berani menatap mata Malik, karena ia sudah tahu kalau ketua biro itu sedang menatapnya dengan amarah yang meletup-letup. Malik menghelas napas "Tidak ada gunanya memperbaikinya kali ini, Altaïr.." panggilnya, Altaïr menoleh dan mengangguk. "Apa kau akan membawaku pergi.. Master Malik?... Ke.. Asrama?" suara (N) pelan namun masih dapar terdengar jelas "Ya, asrama para assassin." untuk sesaat (N) terkejut "Asrama assassin?!"

Malik tersenyum begitu juga dengab Altaïr, "Kemampuanmu itu akan sia-sia kalau kau menghamburkannya dengan menjahili orang yang kau kenal, aku hanya ingin kamu TIDAK seperti kakakmu." Altaïr mengalihkan pandangannya kepada Malik "Apa? Kau tidak ada bedanya dengan dia. Dasaradikkakak." (N) tertawa geli melihat kelakuan mereka, "Jadi kapan aku akan berangkat?"

"Besok pagi (N), sekarang istirahatlah. Karena kau akan membutuhkannya, DAN! Jangan berani kau sentuh buku-bukuku lagi." (N) kembali tertawa tapi kali ini Altaïr ikut tertawa meski ia menjaga suaranya agar tidak terdengar "Maksudku, barang-barangku! Jangan disentuh!"

Gadis kecil itu berlari senang dan segera tidur, ia tidak sabar untuk mendapatkan pelajaran sebagai seorang assassin muda.

Assassin's Creed X Reader (Male & Famale) [Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang