Pagi hari dirumah Aubrey..
"Berangkat bawa mobil, Brey?" Tanya papa Aubrey sambil memakan sesuap nasi. Kedua orang tua Aubrey dan Alex memang sudah pulang sejak kemarin malam.
"Iya," jawab Aubrey. Pagi ini, wajahnya cerah dan ceria sekali.
"Lo daritadi senyum-senyum mulu, kenapa? Abis ditembak cowok?" Tanya Alex.
Pertanyaan Alex itu tepat sasaran sekali. Tetapi, untuk saat ini, Aubrey tidak mau memberitahu tentang hubungannya dengan Farrel kepada keluarganya.
"Emang gaboleh kalo gue senyum-senyum? Senyum, kan, ibadah!" Sahut Aubrey.
"Iya-in aja," ucap Alex.
Setelah agak lama kemudian, Aubrey pun pamit untuk pergi kesekolah kepada kedua orang tuanya dan kepada kakak nya juga. Setelah pamit, ia langsung berjalan keluar rumah. Didepan rumah, ia terkejut melihat Farrel sedang duduk di kap mobilnya sambil memainkan ponselnya.
"Kak Farrel?" Panggil Aubrey. Farrel pun menoleh kearah suara.
"Eh, Brey," balas Farrel. "Pagi,"
"Pagi juga. Kakak ngapain disini?" Tanya Aubrey heran.
"Jemput kamu lah. Berangkat, yuk!" Ajak Farrel, lalu ia menarik tangan Aubrey dan menyuruhnya masuk ke dalam mobil. Aubrey pun hanya diam.
Dimobil, Aubrey dan Farrel sama-sama diam. Canggung, itu yang mereka rasakan. Aubrey pun memberanikan memulai pembicaraan duluan.
"Kakak kok gak bilang kalo mau jemput?" Tanya Aubrey.
"Surprise dong! Haha..," jawab Farrel sambil tertawa pelan.
Setelah itu, mereka pun sampai disekolah. Farrel membukakan pintu untuk Aubrey. Aubrey pun merasa sedikit risih dan malu diperlakukan seperti itu.
"Lain kali gausah kak," bisik Aubrey kepada Farrel. Farrel hanya tertawa pelan.
Kemudian, Farrel menggenggam tangan Aubrey untuk masuk ke dalam sekolah. Spontan, Aubrey melepas genggaman tangan mereka.
"Kenapa?" Tanya Farrel heran sambil mengerutkan keningnya.
"Malu," jawab Aubrey singkat, lalu ia berjalan mendahului Farrel.
Gue tau lo gak suka sama gue, kan, Brey? Gue juga tau gue cuma pelampiasan aja, tapi gue tetep sayang sama lo.
Batin Farrel dalam hati. Ia menghebuskan nafas kasar. Kemudian, ia melanjutkan langkahnya menuju kelas.Didalam kelas, ia langsung duduk di bangku barunya. Ya, tepatnya disamping Dicky. Saat itu, di bangku samping Dicky ada Azka yang sedang duduk sambil tertawa ria bersama Dicky dan James.
"Permisi, mau naro tas," ujar Aubrey dingin kepada Azka.
Tanpa berkata-kata, Azka bangkit dari bangku samping Dicky dan mengambil bangku lain. Kemudian, ia melanjutkan obrolannya bersama Dicky dan James tanpa menghiraukan Aubrey sedikitpun. Tanpa terasa, Aubrey sesak diperlakukan seperti itu oleh Azka.
Yaampun, Brey. Azka cuma anggep lo temen, gausah geer
Batin Aubrey dalam hati. Setelah ia menaruh tasnya dibangku, ia langsung pergi menuju bangku Chloe."Lo jadian sama Kak Farrel?" Tanya Chloe tanpa basa-basi.
"Hah?" Aubrey balik bertanya sambil duduk dibangku samping Chloe.
"Gue tanya, lo jadian sama Kak Farrel?" Ulang Chloe.
"Kata siapa?"
"Liat instagram, buruan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY VS KETUA OSIS (selesai)
Teen Fiction(COMPLETED) Azka Aldric, anak pemilik yayasan yang notabenenya membenci seluruh anggota osis. Aubrey Naiaraputri, ketua osis yang notabenenya membenci orang yang angkuh dan dingin. Bagaimana jika mereka ditakdirkan duduk sebangku? Start :6 July 2016...