Part 5

1.3K 69 0
                                    

Aku segera merapikan buku-buku dan memasukannya ke dalam tas ku. Aku berjalan keluar kelas dan kembali ke kamarku dengan tatapan kosong. Tiba-tiba ada yang mencegahku didepan mesjid. Siapa lagi kalau bukan Gilang.

"Assalamu'alaikum cantik" ujarnya sambil tersenyum jahil, matanya menatapku sambil mengusap rambutnya ke belakang (dia tidak menggunakan pecinya, huh). Sungguh pemandangan yang memuakkan. Aku sudah tak tahan diganggu olehnya, ya walaupun dia pacarku. Tapi aku sangat merasa risih dan sangat sangat terganggu.

"Wa'alaikumsalam. Ada apa?"

"Loh kok nanya nya begitu sih? Wajar dong kalau dekat. Kan kita pacaran. Gimana sih kamu" ujarnya

"Yayaya terserah. Aku mau ke kamar dulu" jawabku sambil berjalan menjauhi dirinya. Tapi tetap saja dia mengejarku.

"Kok buru-buru amat sih? Mau kemana sih kamu? Kita kan hari ini baru aja ketemu. Emangnya kamu gak kangen apa?" Tanya nya, sungguh aku tak sudi jika rindu dengan orang seperti dia. Seperti ini kah rasanya pacaran?

"Gilang! Kamu apa-apaan sih deketin akhwat! Gak malu kamu?! Ini tuh dilarang keras sama pesantren. Kamu mau saya laporin ke bu ustadzah?" tiba-tiba ali muncul didepan kami.

"Yaelah lu maenannya lapor laporan ah gak seru. Iya dah gua balik nih ke kamar. Yaudah, Zahra, aku ke kamar dulu ya. Kamu hati-hati kalau lagi jalan. Kesandung panggil aja namaku tiga kali" ujarnya sambil tertawa dan menjauh

"Apaan sih gajelas" gumamku

"Ngapain kamu ngeliatin aku kayak gitu hah? Kamu fikir aku suka gitu dideketin sama dia? Gak!" Ujarku kepada Ali sambil melotot lalu pergi dari tempat dia berdiri

"Udah ditolong bukannya makasih malah marah-marah! Beneran akhwat apa akhwat jadi-jadian sih?" Gumam ali sambil tersenyum melihat langkah Zahra yang semakin jauh dari pandangannya.

Aku duduk diatas ranjangku. Melepaskan tas ku lalu berbaring menatap langit-langit. Ah, dia seperti pangeran bagiku. Walaupun sikapnya dingin tapi tetap saja dia mau membantu aku. Gravitasi seakan hilang saat itu.

"Hey? Kok senyum-senyum sih? Kenapa kamu?" Tanya Laila sambil menepuk pipiku, aku segera sadar dari lamunanku.

"Eh, ada apa Laila?"

"Tuh kan kamu nggak fokus. Ngelamun sambil senyum-senyum lagi. Mikirin Gilang ya kamu?" Tanya Laila dengan senyuman jahilnya.

"Apaan sih kamu" jawabku cuek

"Sebenernya kamu cinta gak sih sama Gilang? Kok aku rasa, kamu kaya yang cuek banget ya sama dia. Harusnya kamu seneng dong punya pacar" Ujar Laila, aku mendengus kesal

"Apa yang mau di senengin dari pacaran sih? Aku aja dari kemarin mikir-mikir gimana caranya buat lepas dari dia. Risih tau" ujarku menghela nafas

"Loh? Kamu mau putus?" Tanya Laila

"Ya apapun itu namanya, aku gak mau pacaran TITIK. Ustadzah aja bilang, kalau pacaran itu haram" Tegasku, Laila hanya memutar bola matanya lalu pergi ke ranjangnya

"Kenapa dia pergi coba" gumamku
*****
Utamakan baca Alqur'an yaa para pembaca😘 terimakasih.

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang