Kenapa dengan aku?

1.7K 78 1
                                    

       Jam weker berbunyi dikamarku, yaitu kamar Santri Khadijah 2. Jam menunjukkan pukul 03.00, ini waktunya sholat tahajud dan tadarus bersama. Aku dan teman-teman segera menyiapkan alat untuk sholat dan bergegas menuju mesjid. Kami berlari sambil bercanda.
       Bruk!!!! Tak sengaja aku menabrak seseorang. Dan kami terjatuh, sakit sekali rasanya lututku. Teman-temanku berusaha membangunkanku, dan orang itu bangun dengan sendirinya lalu menatap kearahku.
       "Maaf" ujarnya
       "iya gapapa lagian aku kok yang sa..." belum sempat aku selesai berbicara ia sudah pergi meninggalkanku menuju tempat wudhu ikhwan. Dingin sekali sifatnya.
       "Kok cuek banget gitu sih. Aku gak pernah nemu cowo secuek dia." Gumamku
       "Udah gak usah difikirin. Nama dia Ali, dia itu santri paling amanah daripada santri yang lain, makanya dia paling dipercaya sama ustadz. dan sifatnya emang gitu. Terlalu alim dan dingin. Makanya agak nyeremin gitu dan gak deket sama cewek" ujar Laila menjelaskan
       Tunggu, kenapa hatiku berdegup kencang seperti ini ya? Kenapa dengan aku? Kenapa rasanya begitu banyak bunga-bunga memenuhi ruang hatiku? Kenapa rasanya aku ingin tersenyum saat mengingat wajahnya tadi?...
********
       Aku memakai sandalku dan bergegas meninggalkan mesjid. Tiba-tiba Gilang menghampiriku dan membawa sebatang bunga berwarna merah. Dia tersenyum saat menatapku. Namun tak sedikitpun rasanya aku ingin tersenyum kepadanya.
       "Ini buat kamu. Bunga yang cantik untuk perempuan cantik dihari yang cantik ini" ujarnya, aku hanya tersenyum singkat. Sungguh, ini tak membuat hatiku bergetar sedikitpun. Aku malah teringat dengan wajah lelaki cuek tadi.
       "Makasih" ujarku sambil menerima bunga itu. Aku pamit dan berlari menuju kamarku. Menghempaskan diriku diatas kasur, dan menatap langit-langit. Tiba-tiba bayangan wajah lelaki itu muncul lagi. Kenapa dengan diriku? Aku menghela nafas dan menyegerakan untuk bersiap-siap sarapan pagi lalu belajar di kelasku.

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang