Prolog

60.5K 3K 38
                                    

Aku menggeliat kesana-kemari, berguling-guling di atas kasur hingga akhirnya aku pun menyadari ada sesuatu yang tidak beres. "Bu... kok AC nya dimatiin sih? Panas nih, Bu..."

Byur!

"Allahu akbar!" Aku langsung terduduk begitu tiba-tiba wajahku kejatuhan air. Mending setetes, ini deres woy! Kamarku gak mungkin bocor kan?

"Anak perawan abis shubuh bukannya bantuin orang tua malah tidur lagi. Buruan mandi!" Aku mendongak menatap wanita di hadapanku yang berkacak pinggang dengan gayung di tangan kanannya.

Oh jadi Ibu pelakunya.

"Ibu nih pagi-pagi udah marah-marah aja. Nanti cepet tua loh."

"Biarin! Ibu tua juga sudah punya keturunan ini. Memangnya kamu tuh perawan tua."

"Ya Allah ibu mulutnya!" Ini nyokap gue ketularan mak tiri dimana sih? Kejam banget omongannya. "Ibu cantik, omongan itu adalah do'a. Jadi, harusnya Ibu ngomongnya yang baik-baik aja." Ini kayaknya ketuker deh peranku sama Ibu. Harusnya aku yang jadi orangtua.

"Halaah! Udah sana mandi terus abis itu setrika baju. Kalau udah kamu siramin itu tanaman di depan, terus pel rumah sama bersihin gudang belakang. Jangan lupa kasih makan ikan di kolam. Kalau semuanya udah selesai, anterin kue ke rumah tante Ayara."

Aku melongo menatap langkah Ibu yang semakin menjauh hingga menghilang di balik pintu kamarku. Ini sebenarnya statusku di rumah ini tuh anak atau asisten rumah tangga sih?

***

"Bu aku jalan dulu ya?"

"Mau kemana kamu? Hari libur jalan-jalan mulu."

"Kan Ibu yang nyuruh aku antar kuee. Gimana sih?!" Aduh Gustii berikanlah hamba ketabahan dalam menghadapi ibu-ibu satu ini.

"Oh iya Ibu lupa hehehe. Wajar dong Ibu lupa namanya juga udah tua." Giliran dia yang salah aja cari-cari pembelaan deh. Bisa banget.

"Yaudah aku jalan dulu ya, Bu. Assalamualaikum." Setelah mengecup punggung tangan Ibu, aku hendak buru-buru ngacir. Tapi panggilan dari Ibu menghentikan langkahku.

"Madha, mana kuenya?"

"Oiya Bu belum aku ambil di dapur hehehe."

"Masih muda tapi udah pikun!" Emang dah ibu mah giliran aku yang salah aja ditambah-tambahin. Gapapa lah silahkan hinaku sepuasnya kalian semua nyuci aku penuh busa.

Aku melajukan motorku dengan kecepatan sedang. Aih mixer kali ya. Ya pokoknya gak cepet-cepet banget tapi juga gak lambat kayak siput. Lagian rumah Tante Ayara juga gak jauh-jauh banget dari rumahku. Kalau mau dikirim via ojek online juga pasti gak mahal, Ibu aja yang emang kelewat irit atau emang dia sengaja mau mengeksploitasi tenagaku. Yaudah lah gapapa daripada aku jadi anak durhaka ya kan?

Jalan cukup lenggang karena ini hari masih hari libur panjang sehingga sebagian besar penghuni kota metropolitan ini pergi berlibur ke luar kota. Ah seandainya tiap hari begini kayaknya aku tiduran di tengah jalan juga gak ada yang nabrak deh.

Di tengah perjalanan ponselku berdering melantunkan lagu young love yang dinyanyikan Sung Jae BToB dan Joy Red Velvet saat mereka mengikuti 'we got married'. Aduh kalau inget episode-episode mereka di we got married bawaannya aku juga jadi pingin nikah. Gemes banget! Cuma yaa apa daya jodoh aja belum keliatan.

Btw, kayaknya ada yang kelupaan ya?

Oh! Angkat telepon!

Aku menghentikan motorku di tepi jalan, mengambil ponsel dari saku celana kemudian mengusap layar ponsel androidku untuk menjawab panggilan masuk yang ternyata berasal dari sepupuku--anak Tante Ayara--

"Halo, Mamad lo dimana?"

Ck! Anak ini emang kebiasaan deh dari dulu masih aja manggil aku 'Mamad'. Dulu waktu dia belum bisa manggil 'Madha' sih ga masalah lah sekarang umur aja udah 24 tahun masa masih manggil aku 'Mamad' juga? Mana gak ada feminim-feminimnya itu panggilan.

"Nama gue Madha, manggilnya yang bener dulu baru gue jawab."

"Ah elah. Kebagusan. Mamad tuh udah paling cocok buat lu."

"ASEM!" Kalau gak ada hubungan saudara pasti dia udah aku kirim ke planet lain. "Gue lagi otw rumah lo nih. Bikinin es teh manis dong."

"Bawa makanan dari Bude Rieke ya?"

"Ya."

"Yaudah buruan."

"Es teh manis woy! Tio?! Haloo?!" Kampret tuh anak sambungan teleponnya langsung dimatiin secara sepihak.

"Set dah ye gak nyokap gak sepupu pada semena-mena semua."

***

To be continue

=================

Ada yang nyadar gak ini siapa? Kalau baca ojek-zone pasti tahu deh ini cerita tentang siapa.

Aku lagi mau nyoba full POV orang pertama. Semoga ga mengecewakan ya. Dan, di cerita ini partnya gak akan banyak. Mungkin cuma hitungan belasan aja hehe. Semoga dikit tapi 'ngena' ya!

Happy reading!

Asty K.
3 Juli 2017

MADU [Tersedia Lengkap Di Dreame]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang