dua

754 63 14
                                    

Dentingan keyboard membangunkan beby malam itu, alunan melody indah seolah sukses membuat beby tertarik mendengarnya lebih dekat,beby berjalan keluar kamarnya menyusuri satu ruangan dengan ruangan yang lain beby terdiam manakala suara itu terdengar lebih jelas dari posisinya sekarang, dari balik pintu shania sedang bermain keyboard menyanyikan sebuah lagu yang menurut beby begitu indah, beby membuka pintu pelan ia mengintip dari balik pintu di tatapnya shania yang sedang asik bermain keyboard

"Di mana kah aku berada
Kulihat ke langit
Lalu mencari bintang
Sekarang tanpa ku sadari
Diriku telah terlantar sendirian" mata shania mulai berkaca kaca

"Jangan takut pada apapun
Walau terpisah sekalipun
Selalu
Selalu semua tanpa berubah
Berada di sisi mu" setetes air mata mengiringi suara indah shania

"Perahu yang menyeberang
Sungai impian ini
Dengan tenang tiba
Di tepi sebelum fajar
Lengkap pertama pada
Tanah yang baru
Kakiku sekarang ku tapakan" beby mulai mencoba mengiringi shania dengan suara pelan

"Cobalah gunakan telingamu
Pasti terdengar sesuatu di balik angin
Saat sesulit apapun
Selalu ada yang memperhatikanmu
Didalam kabut yang menghalang
Sambil menyalakan lentera
Pasti
Pasti di balik kegelapan ada
Tempat yang aku tuju "seolah beby bernyanyi sendiri shania mulai tak kuasa melanjutkan part ini namun masih terus memainkan melody keyboard

"Sungai impian perahu kecil itu
Perlahan mulai menghilang
Dengan gelisah
Punggungmu itu
Bergoyang tiada henti
Dengan keberanian mu " shania kembali melanjutkan lirik yang terpengal tadi dengan terus meneteskan air mata

"Sekarang ucapkanlah selamat tinggal
Sampai nanti kita berjumpa lagi
Sekarang usaplah air kata di wajah
Mari
Antar kepergiannya... " shania mulai menangis dengan begitu lirih wajahnya di telungkupkan di balik kaki yang sengaja ia angkat ke atas tempat duduknya sekarang.

Beby yang mendengar lagu dan turut mengiringi shania merasakan hal yang sama entah mengapa ia merasakan hal yang menyedihkan tiba-tiba saja menyelimuti hatinya, tanpa disadari bebypun menitipkan air matanya dan segera ia seka dengan tangannya, beby lirik sekilas shania yang masih menangis senyuman di atas bangku keyboard tanpa ingin membantu shania kini beby mulai kembali ke dalam kamarnya

Disisi lain rasanya shania merasa di temani oleh seseorang ya shania sebenarnya merasakan sosok beby di sana namun ia tak tau bahwa itu beby,

"Kak veee... " keluhnya pelan sambil terus menangis...

Sedangkan beby saat ia kembali ke kamarnya dadanya terasa masih di selimuti rasa sesak ia menatap langit kamarnya bingung dengan apa yang terjadi dengan dirinya

"Gadis itu... Rasanya sakit" keluh beby meremas dadanya sendiri

......

Pagi sekali beby sudah terbangun dari tidurnya, semua warga rumah agensi belum ada yang terbangun ya tentu saja semua warga belum terbangun karna hari masih gelap dan sepertinya ayampun masih engan keluar dari sangakarnya untuk berkokok, mungkin karna kebiasan beby di asrama yang mengharuskan dia bangun pagi dan mempersiapkan makanan untuk sarapan, pagi itu beby segera mengikat rambutnya membuka kulkas sedih saat ia mendapati isi kulkas hanya terisi dengan minuman kaleng dan cemilan...

"Huft gaada apa-apa " keluh beby pelan

"Cari apa kak geby? " tanya desy yang tiba tiba saja jongkok di samping beby

"Astaga" keluh beby kaget

"Gue bukan setan kali kak" keluh desy lagi mengambil sebotol air tawar dingin dan saraya mundur dari hadapan beby

"Aku, eh gue lapar" keluh beby masih kaku dengan lo gue

"Lapar ka? Itu di atas meja makan ada roti dan slai slai " keluh desy

JKTBand Cameback (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang