delapan

483 49 8
                                    

Suasana rumah agensi kembali menghangat yang awalnya beby kira akan memanas setelah kejadian yuriva menciumnya di tangga itu harus terurung karna kini yuriva mulai kembali seperti yuriva yang awal beby kenal, begitu juga shania shania tidak membesarkan masalah atau membuka kartu as milik beby shania tetap menjadi shania yang beby kenal seorang sosok capten yang berjiwa bak bidadari.

Siang itu cuaca panas matahari benar benar terik membuat semua member band sedikit kewalahan. kinal lebih memilih memakai kaos oblong dengan celana pendek bokser ukuran gombrang penampilan kinal sekarang lebih cocok seperti tukang kebun lebih lengkap dengan gaya nya yang sedang mengangkat satu kaki sambil mengipas ngipas kipas tangan di sofa depan televisi. sedangkan desy,yuriva dan acha lebih memilih memakai thanktop dan celana jenas pendek dan mereka pun sedang duduk di meja makan masih memperhatikan buih air eh yang menetes keluar dari poci kaca di tengah meja sedangkan jeje sedang sibuk tiduran di lantai di bawah kaki kinal mencoba mencari kesejukan dari dinginnya ubin rumah agensi, berbeda dengan shania ia lebih memilih mencari ketenangannya sendiri di luar rumah tepatnya di taman teras yang di sejukan oleh pohon rindang, shania duduk di kursi kayu di bawah pohon rindang sambil sibuk membaca sebuah novel sedangkan beby lebih memilih sibuk memperhatikan member angota band dari sofa panjang disisi lain sofa yang kinal duduki, mencerna setiap keanehan keanehan member band.

Dengan jail beby berjalan pelan ke arah tiga orang yang masih sibuk menatap bulir bulir air es yang merembes keluar dari poci kaca di tengah meja, tangannya terulur mengambil dua gelas di atas pentri dekat kulkas dan mata masih tetap menatap iseng ke tiga member, dengan keisengan beby ia ambil poci kaca itu saraya membawanya pergi dari tatapan tatapan mupeng desy acha dan yuriva

"yah, Yah.. Kenapa di ambil kak geby?" tanya acha yang protes karna tontonannya harus di ambil paksa oleh beby

"ia nih akukan lagi liatain bulir bulir air menyejukan jiwa yang mengugah untuk di teguk" keluh dessy

"ia tau nih kak geby gangu aja" protes yuriva

"yaabis kalian, Air itu ya di minum bukan malah jadi tontonan Kalian anah deh dari tadi merhatiin bulir bilir air gaada kerjaan tau, ya mending gue ambil aja gue minum " keluh beby iseng sambil membawa air itu keluar rumah agensi

"dasar menyebalkan" teriak ketiga member itu secara bersamaan membuat shania yang duduk di kurasi taman melirik rumah agensi yang menampakan sosok beby keluar rumah

"mereka kenapa by? " tanya shania saat beby sudah berjalan mendekat ke arah shania

"gatau aneh" keluh beby sambil menuangkan air di dalam gelas

"mau? " tawar beby menyerahkan gelas

"makasih, " jawab shania sambil mengambil gelas dari tangan beby menguknya dan menaruh di sisi kursi lain

"sibuk sendiri dari tadi, baca buku apa?" tanya beby setelah duduk di kursi sisi shania dengan terhalang poci kaca dan gelas beby yang sudah terisi penuh air es

"hanya sebuah novel romance karya anak negri" keluh shania

"suka membaca? " tanya beby

"ya hanya sekedar mengisi waktu luang seperti sekarang" keluh shania

"oh ia...  Bagaimana keadaan geby" tanya shania dengan memelankan suara pada kata geby

"dia baik baik saja pemulihannya hampir 70 % tinggal mengunggu beberapa minggu dan waktu yang tepat untuk kembali" keluh beby

"oh okey, " jawab shania

"tapi btw, rencanamu kelak akan seperti apa? " tanya shania

"rencanaku? " tanya beby

JKTBand Cameback (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang