enam

486 45 16
                                    

Sedangkan di sisi lain beby memutar knop pintu saraya memasuki kamarnya dan menyalakan sakral lampu...

"astagaaa!!! " keluh beby

"kenapa kaget? " tanya yuriva

"kamu ngapain di kamar aku mana gelap gelapan? " tanya beby

"nunguin kamu pulang, kurang larut pulangnya ga sekalian subuh? " tanya yuriva

"yatuhan yurii aku nemenin temen dulu tadi" keluh beby

"temen siapa shania?  Hah...  Udah lah males dengerin penjelasan kamu" keluh yuriva berjalan melewati beby mencoba membuka pintu

"kamu ko jadi posesif," keluh beby menarik tangan yuriva

"kamu tau kenapa aku posesif kenapa aku selalu ingin dekat sama kamu? Tau ga?  Kalo ga tau cari tau" keluh yuriva menghempas tangan beby dan pergi dari kamar beby tak lupa membanting pintu kamar beby

"astagaa...  Sabar beb sabar...  Adik kamu itu" keluh beby sendiri mengusap dadanya
.....

Setelah kejadian di bioskop kemarin shania dan beby diam diam saling memperhatikan terkadang beby menatap shania dengan tatapan yang berbeda dan terkadang shania yang menatap beby dengan tatapan berbeda semua member tak ada yang tau kejadian waktu malam itu kecuali yuriva dan yurivapun mulai menyadari perbedaan antara beby dan shania. Seolah takut kehilangan beby yuriva mengibarkan bendera perang dengan shania, dimana shania dan beby berdekatan seolah yuriva siap siaga untuk menjauhkan mereka berdua. Yuriva selalu tak habis akal untuk membuat beby dan shania berpisah namun seolah beby dan shania memang di peruntukan untuk bersama...

Malam itu jakarta di guyur hujan semua member kecuali desi berada di ruang tengah bercengkrama satu dengan yang lain seperti biasa jeje membuat suasana menghangat jeje bercerita ngaler ngidul dari cerita lucu sedih hingga menakutkan membuat angota band lebih fokus terhadap jeje di banding telvisi yang menyala. Saat semua member fokus kepada jeje tiba-tiba saja dering telepon di saku celana shania membuat shania beranjak dari duduknya dan menjauh dari member lain

Tak lama shania mengangkat telvon itu ia segera kembali ke ruang tengah mengambil jaketnya yang berada di sofa.

"semuanya aku pergi dulu ada keperluan mendadak" seru shania dengan wajah gelisah

Beby yang menyadari wajah gelisah shania berniat untuk menahan tangan shania namun ia kalah sigap oleh kinal tangan shania sudah di tahan kinal

"ada apa?  Kenapa buru-buru? " tanya kinal

"gue ga bisa cerita sekarang kinal, ini mendesak" keluh shania

"diluar hujan biar gue temenin" keluh kinal

"gausah kinal biar gue sendiri" keluh shania

"jangan sendiri shan diluar hujan, biar gue aja yang nemenin lo" keluh beby berinisiatif

"ia gue ga ijinin lo pergi kecuali di temenin sama yang lain" keluh jeje...

"jee..  Please" keluh shania

"nga shan, sekarang lo milih di ijinin pergi tapi  di temenin yang lain atau lo ga pergi sama sekali" tawar jeje

"oke.. Oke.. Oke jee..  Oke.. Gue ajak geby...  Cukup geby gue gamau ada yang lain, gue pasti cerita tapi ga sekarang. " keluh shania saat menyadari yuriva berdiri dari duduknya dan berniat menawarkan diri untuk ikut

"okey gue ijinin...  Geby titip shania ya" pinta jeje

"okey jee... Siap" keluh beby segera beranjak dari duduknya dan mengikuti shania

Hening suasana di dalam mobil hanya gemercik hujan terkena body mobil yang terdengar saat, baik shania maupun beby kali itu tak berbicara sedikitpun..  Hingga akhirnya mereka berhenti di parkiran rumah sakit

JKTBand Cameback (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang