Nasya pun turun dari motornya Guanlin dan memberikan helmnya kepada yang punya. Guanlin pun membuka helmnya juga.
"Ngendarain motornya yang bener kek. Gua spot jantung njir dijalanan" kesel Nasya.
"Tapi lo meluk gue erat banget loh" ledek Guanlin sambil menunjukkan smirknya.
"Ya karena kan gua ngeri jatoh" bela Nasya.
"Ne in biar palli"
"Oh iya gua hampir lupa. Jaket-"
"Udah pake aja"
"Hah?"
"Balikinnya besok aja pas di kelas. Masuk gih makin dingin diluar"
"Nahkan lu bilang dingin nih jaket lu" Nasya menyodorkan jaket Guanlian yang dari tadi ia pake.
"Gue gak apa-apa. Sana masuk" Guanlin pun mulai menyalakan motornya lagi
"Thanks ya, Lin" Guanlin menoleh ke Nasya dan tersenyum sambil mengangguk. Ia pun memakai helmnya kembali dan berjalan meninggalkan Nasya.
Nasya masih terdiam di tempatnya.
"Barusan dia senyum?"
👑
Bunyi alarm menghiasi suasana kamar Nasya yang masih tenggelam dengan mimpinya. Seseorang masuk ke kamar Nasya dan mematikan alarmnya.
"Sya, bangun"
"Ngh"
"Udah jam enam lewat ini"
Seketika Nasya bangun, "DEMI APA!?"
Refleks Nasya ngelirik jam yang ada di nakasnya. Dengan cepat Nasya mencari pelaku yang membangunkannya dengan muka kesel.
"BANG JIHOON!!"
👑
Nasya turun dari kamarnya yang berada di lantai dua menuju ruang makan yang disana ada abangnya yang melihatnya dengan tersenyum geli. Nasya pun duduk di depan Jihoon.
"Dasar tukang boong"
"Demi kebaikan lu ini dek"
"Tapi gua masih ngantuk bang. Gua bega-" dengan cepat Nasya menutup mulutnya. Ia menatap Jihoon cemas.
"Lo begadang lagi?" tanya Jihoon dengan nada dingin.
"I-iya bang"
Jihoon berdiri, "Ayo berangkat. Lo bawa aja rotinya pake tempat makanan" Nasya pun nurut.
Selama perjalanan ke sekolah, abang-adek ini gak ada komunikasi sama sekali.
Jihoon menghentikan motornya di halte bis. Nasya pun turun dan Jihoon memasukkan motor cbrnya ke area parkir sekolah. Nasya menghampiri Jihoon yang masih sibuk melepaskan helm dan jaket.
"Bang, masih marah?"
"Menurut lo?"
"Maaf bang. Gua semalem lupa ada tugas yang harus dikumpulin hari ini. Makanya gua begadang"
Jihoon menggendong tasnya dengan satu pundak dan menatap adeknya dingin.
Nasya pun menunduk sambil memainkan jarinya, kebiasaan dia kalo merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You
FanfictionLai Guanlin, seorang siswa di sebuah sekolah menengah atas yang berada di kota besar mendapatkan teman sekelas baru. Dengan perlahan akhirnya Guanlin berteman dengan Nasya ㅡsiswi baru di kelasnya. Nasya pun juga berteman dengan sahabat-sahabat Guanl...