BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA~😍💕
Keesokan harinya.
Sekolah pun masih rutin seperti biasanya. Tapi ada yang berubah. Ya, sifatnya Guanlin yang berubah kayak ninja hatori /eh
Sifatnya Guanlin berubah 360 derajat(?).
Pas masuk kelas, dia pindah dari depan Nasya ke ujung yang membuat jarak mereka yang awalnya depan depanan jadi ujung ujungan/? Dan yang membuat Nasya kesel, dia duduk di samping Sinta. Coba itu.
Saat istirahat, dia ngajak Sinta makan bareng. Di kantin, mereka pas-pasan sama Nasya yang sama-sama mau ke meja Somi dan Ucup dkk. Guanlin dan Nasya gak saling negur. Nasya cuman bisa ngelirik Guanlin dan Guanlin gak nganggep Nasya ada disitu.
Pas jam olahraga, Pak Ong nyuruh lari 10 puteran. Semuanya mulai berlari. Posisinya Guanlin udah jauh di depan sedangkan Nasya ada di depannya Sinta. Entah apa yang terjadi, Sinta jatoh dan meniban Nasya, membuat siswa lain yang ada di belakang mereka berhenti sebentar gak lama mereka lagi lari meninggalkan Nasya dan Sinta. Sinta mengaduh dengan keras padahal lutut Nasya yang berdarah dan biru lebam.
Tanpa di duga, Guanlin dateng menghampiri mereka. Ralat. Menghampiri Sinta. Dia membantu Sinta untuk berdiri lalu pergi meninggalkan Nasya sendirian. Gak lama Daehwi dateng dan ngebantu Nasya.
Dan kembalilah Nasya di ruangan kesehatan.
"Kamu kenapa suka banget luka sih?" Tanya dokter dengan heran sambil mengobati luka yang ada di lutut Nasya. Nasya hanya bisa menanggapi dengan senyuman.
"Akh- dok. Sshh"
"Tahan sebentar. Lutut kamu ini berdarah dan membiru. Nanti kaki kamu nyeri"
"Emang agak nyeri dok kalo dijalanin"
"Apanya yang nyeri?"
"Hubungan saya sama dia dok"
"Kamu ini"
Nasya terkekeh. Setidaknya, dia sedikit terhibur walaupun krenyes.
"Nih, udah. Kamu mau disini atau balik ke lapangan?"
"Ke lapangan aja dek dok"
"Yaudah. Hati-hati ya"
Di lapangan.
Nasya berjalan di pinggir lapangan dan duduk di samping Somi. Somi hanya diam, gak negur sama sekali.
Ini pada kenapa sih? Gua kok didiemin gini? Ultah gua udah lewat jauh nyedh -Nasya
Dengan keselnya, Nasya bangkit dan hendak pergi namun dia menunda langkahnya saat mendengar kalimat yang udah dia duga dari awal.
"Gua gak nyangka lo bisa sejahat itu sama Sinta, Sya. Buat dia jatoh? Bisa banget ya"
Nasya tersenyum miris. Bahkan Somi pun lebih percaya sama Sinta yang notabenya masih anak baru. Lalu Nasya memandang lurus, menatap Sinta yang di ujung sana, menatapnya dengan penuh kemenangan.
Gak lama, ponsel Nasya yang ada di kantongnya bergetar.
From: 010863804xxx
Ini masih pemanasan. Tunggu aja acara utamanya.
KAMU UNYU BANGET PAKE PONI GITU OMEGAT😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You
FanfictionLai Guanlin, seorang siswa di sebuah sekolah menengah atas yang berada di kota besar mendapatkan teman sekelas baru. Dengan perlahan akhirnya Guanlin berteman dengan Nasya ㅡsiswi baru di kelasnya. Nasya pun juga berteman dengan sahabat-sahabat Guanl...